Digadang-gadang Bakal Gantikan Kondom, Ini 5 Fakta Tentang RISUG

Siapa sih pasangan yang nggak ingin memiliki anak? Yakin deh, pasti tujuan dari sekian banyak pasangan di dunia ini menikah adalah untuk punya keturunan. Meski begitu, banyak juga di antara mereka yang memutuskan berhenti punya anak setelah dirasa cukup. Atau ada juga yang memang sengaja menjaga jarak kehamilan biar usia anaknya nggak terlalu dekat. Hal-hal seperti itu memang kalau nggak dikontrol akan berdampak ke banyak faktor lho, misalnya aja perekonomian keluarga, mental orang tua, atau pertumbuhan penduduk negara yang bersangkutan.

Selama ini kebanyakan orang cuma tahu kalau alat kontrasepsi hanya bisa dibebankan pada wanita saja. Padahal sebenarnya ada juga beberapa kontrasepsi untuk pria yang bisa ampuh cegah kehamilan. Kalau kamu mau tahu apa aja pilihannya, cek di sini. Salah satunya adalah RISUG (Reversible Inhibition of Sperm Under Gudance). RISUG ini dikembangkan di India lho. Mau tahu bagaimana cara kerjanya dan fakta lain tentangnya? Yuk, simak dulu ulasan Hipwee News & Feature berikut ini!

Ditemukan di India oleh seorang profesor berusia 76 tahun, Sujoy Guha

Profesor Sujoy Guha via www.bloomberg.com

Penemuan ini pertama kali dikembangkan di India oleh seorang profesor bernama Sujoy Guha. Seperti dilansir Bloomberg , salah satu alasan yang melatarbelakangi inovasinya ini adalah karena di India banyak wanita yang sudah menikah tapi kebutuhan program KB-nya belum terpenuhi. Selain itu stigma soal pemakaian kondom di sana ternyata masih cukup tabu. Inilah yang membuat penggunaan kondom di sana nggak lebih dari 6%.

RISUG ciptaan Guha ini mirip dengan Vasagel di Amerika Serikat, yakni berupa gel yang disuntikkan ke dalam saluran sperma

Menyuntikkan gel via www.vasectomy.com

Singkatnya cara kerja gel RISUG ini adalah dengan membunuh sperma yang melewati saluran itu. Sehingga dia akan mati sebelum sampai ke sel telur. Diketahui tingkat keberhasilan prosedur ini bisa mencapai 98% lho! Sedangkan untuk gelnya sendiri menggunakan gel polimer yang kekentalannya mirip cokelat cair. Gel polimer merupakan kombinasi styrene maleic anhydride dan dimetil sulfoksda yang membentuk gel bermuatan positif.

Sebanyak kurang lebih 540 pria di India sudah mencoba metode ini dan berhasil membuat pasangannya tak hamil selama 13 tahun, sejak penggunaan RISUG pertama kali

Sudah diuji coba via indiatoday.intoday.in

Ya, penemuan ini ternyata sudah ada sejak lama dan selama 13 tahun sudah melalui tahap uji coba pada kurang lebih 540 pria di India. Hasilnya pasangan mereka berhasil tidak hamil. Metode ini dinilai cukup efektif untuk pasangan yang tak ingin lagi punya anak tapi juga tak ingin merasakan perbedaan berhubungan menggunakan kondom. Selain itu prosedur ini dinilai tak memiliki efek samping berbahaya.

Lain halnya dengan vasektomi yang sifatnya permanen, RISUG ini seperti KB pada wanita yang bisa ‘dihilangkan’

Metode vasektomi via health.liputan6.com

Vasektomi juga salah satu alat kontrasepsi yang bisa dilakukan pria. Tapi metode ini tak banyak dilirik karena sifatnya yang permanen. Sekali divasektomi, pria selamanya tak akan bisa menghasilkan sperma yang produktif. Vasektomi ini dilakukan dengan cara memotong atau menutup dua saluran dari buah zakar ke penis yang mengangkut sperma. RISUG, karena hanya mengandalkan gel, penggunanya masih bisa membuat pasangannya hamil.

Tapi sayang, RISUG ini masih menemui kendala yang sampai saat inipun belum ada solusinya

Masih ada kendala via www.bloomberg.com

Meski terobosan ini dianggap jadi kabar menggembirakan tapi ternyata perusahaan obat dan laboratorium skala global enggan menawarkannya untuk dijual secara massal. Padahal kalau dipikir-pikir keuntungannya bisa besar sekali. Alasannya mungkin di samping dapat mendatangkan keuntungan besar, teknologi ini juga secara otomatis akan memotong keuntungan penjualan kondom. Selain itu ada yang bilang juga ini karena pemilik perusahaan-perusahaan obat dan laboratorium itu adalah pria-pria paruh baya kulit putih yang enggan berkontrasepsi. Mungkin kalau perusahaan dijalankan kaum hawa, kenyataannya akan berbeda.

Terlepas dari itu semua, mungkin pria juga harus mulai memikirkan soal pemakaian alat kontrasepsi sih. Melihat sejauh ini pemasangan alat kontrasepsi masih dibebankan pada wanita. Padahal efek yang terasa cukup menyebalkan, katanya..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.