Dinyatakan Positif Covid-19, Ketua Satgas Doni Monardo Yakin Tertular Saat Makan Bersama

Doni Monardo positif Covid-19

Sepuluh bulan memimpin langsung penanganan corona di Indonesia, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengumumkan bahwa ia baru saja dinyatakan positif corona dan diharuskan menjalani isolasi mandiri pada Sabtu (23/1) pagi.

Diketahui selama sepekan terakhir Kepala BNPB ini menjalani aktivitas padat dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan. Menjadi tokoh publik yang disiplin dalam mengingatkan dan menjalankan protokol kesehatan, nyatanya Doni Monardo mengaku masih ada celah dalam penularan virus ini salah satunya saat momen makan bersama. Untuk itu dibutuhkan pencegahan yang maksimal sebab virus corona nggak memandang jabatan atau status apa pun dalam penularannya.

Meyakini tertular saat makan yang mengharuskan dirinya membuka masker, Doni Monardo mengimbau masyarakat untuk hindari makan bersama karena risiko penularannya sangat tinggi

Dari hasil tes PCR pada Jumat malam (22/1), diketahui Ketua Satgas virus corona ini mendapatkan hasil positif dengan CT value 25. Padahal ia mengaku selama ini sudah begitu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Meski begitu, menurut Doni saat berkunjung ke lokasi bencana ada beberapa momen yang membuatnya lengah untuk membuka masker, salah satunya ketika makan bersama.

“Jadi saya yakin pada saat melepas masker dan makan itulah saya tertular,” ucapnya seperti dikutip dari CNN Indonesia , Sabtu (23/1).

Penularan Covid-19 saat makan bersama dapat terjadi karena jarak antar orang yang berada di satu tempat nggak diatur, sementara ketika acara makan berlangsung tak ada pihak yang memberi peringatan tentang pentingnya menjaga jarak fisik untuk menjegah penularan covid-19 ditambah masker yang sudah dilepas mengakibatkan longgarnya penularan virus tersebut.

“Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain,” kata Doni Monardo mengutip dari Kompas.com .

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengaku prihatin dengan kondisi Doni Monardo. Ia mengingatkan kepada publik untuk nggak lengah sedikit pun tehadap prokes sebab penularannya semakin cepat

Juru bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengaku prihatin dengan kondisi Doni Monardo apalagi tim Satgas Covid-19 tak memikirkan peluh dan keluh selama penanganan corona karena bukan berpatokan pada waktu melainkan nyawa manusia.

“Saya sangat prihatin ketika mengetahui kabar Ketua Satgas yang positif Covid-19, setelah sepekan sebelumnya beliau memimpin langsung penanganan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan. Namun setelah mendapat telepon pagi tadi, senang sekali justru mendengar suara gembira Beliau yang baru saja olahraga pagi. Sekarang Beliau menjalani isolasi mandiri dengan kontrol dokter,” tulisnya dalam keterangan di Instagram resmi, Sabtu (23/1).

Prof Wiku Adisasmito mengingatkan kembali kepada masyarakat Indonesia untuk tetap mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya 3M bukan hanya untuk diri sendiri melainkan semua pihak harus disiplin secara kolektif untuk menekan penularan.

“Virus Covid-19 tidak pandang bulu: sedikit saja kita lengah, bisa jadi kita tertular, bahkan menularkan orang lain. Mari bersama, jangan pernah bosan untuk disiplin. Disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk menghindari kerumunan. Lindungi diri untuk lindungi sesama,” pungkasnya.

Kasus Doni Manardo jadi pengingat masyarakat untuk selalu waspada, terlebih fenomena makan bersama di tengah pandemi kian marak terutama bagi mereka yang mulai mengabaikan prokes dan nggak mengindahkan larangan jaga jarak untuk menekan penyebaran

Diketahui penularan virus Covid-19 bisa terjadi pada tiga cara, yakni lewat droplet saat orang batuk, bersin atau mengobrol. Namun tanpa disadari, seringkali kita lengah ketika kumpul dengan teman atau kerabat dan lupa untuk disiplin dalam prokes. Seperti contoh saat makan sebisa mungkin nggak bicara sebab akan menimbulkan percikan yang bisa terhirup oleh orang lain. Selain itu penggunaan alat makan hingga jarak yang berdekatan juga bisa mempercepat proses penularan. Hal tersebut dianggap sepele, padahal bisa jadi faktor utama penularan Covid-19 tanpa disadari.

Dilansir dari Kompas , beberapa waktu lalu bahkan ada cerita puluhan anggota keluarga yang positif Covid-19 berawal dari acara makan bersama. Seminggu setelah kejadian beberapa orang mulai menunjukkan gejala virus corona, setelah dilakukan tes swab terbukti sebanyak 26 anggota keluarga dinyatakan positif termasuk ART dan supir. Maka dari itu masyarakat diharapkan lebih kuat dan jangan sampai lengah dengan prokes supaya pandemi Covid-19 segera berakhir dan bisa menjalankan aktivitas seperti semula tanpa ada pembatasan. Tetap memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak agar risiko tertular virus ini bisa ditekan.

Sudah waktunya kita lebih peduli, kenal, dan memahami virus corona yang sudah hidup di antara kita. Dapatkan E-book Panduan Normal yang Baru di sini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day