Tagar #GejayanMemanggil Bergema di Media Sosial. Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Jogja Turun ke Jalan

Seruan Aksi Damai Gejayan Memanggil

Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Kalau kamu merasa negeri sedang damai sentosa, ada yang salah dalam proses mendapatkan informasi. Entah nggak mau mencari tahu, atau nggak peduli sama sekali dengan urusan tetek bengek bangsa ini sama sekali. Disahkannya revisi UU KPK sebagai upaya pelemahan KPK, akan disahkan pula RUU KUHP yang bakal bikin banyak orang masuk penjara, kebakaran hutan oleh korporasi hingga ketidakadilan pada Papua seolah menjadi satu momentum untuk bergerak.

Beberapa alasan tersebut sudah cukup jadi moment yang tepat untuk turun ke jalan. Ajakan untuk aksi damai bertajuk #GejayanMemanggil bergema dan trending di Twitter. Undangan aksi damai ini teruntuk seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat Yogyakarta.

Minggu, 22 September, tagar #GejayanMemanggil bergema di Twitter. Pada tanggal 23 September 2019 akan diadakan aksi damai di pertigaan Colombo di jalan Gejayan

seruan turun ke jalan via twitter.com

Entah sudah berapa lama tidak ada aksi besar yang diikuti berbagai lapisan masyarakat. Jika di era Presiden sebelumnya sering sekali dilaksanakan ketika ada kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat, entah kenapa di era Presiden Jokowi sungguh sulit mengkonsolidasi gerakan massa.

Namun tampaknya momentum itu datang. Berbagai kebijakan yang sangat menyudutkan rakyat disepakati dengan sangat lancar antara pemerintah dan DPR. Revisi UU KPK yang akan melemahkan KPK pun akhirnya diketok meskipun suara penolakan muncul dari mana-mana. Kebakaran hutan yang selalu terjadi dan gagalnya pemerintah mencegah hal tersebut bikin jutaan warga di Sumatera maupun Kalimantan harus bertaruh nyawa dikepung asap. Rancangan KUHP yang akan disahkan juga bikin semua warga negara terancam masuk bui. Sementara itu koruptor makin diberi kemudahan dan keleluasaan. Padahal RUU PKS yang seharusnya dibutuhkan malah molor tak tentu arahnya.

Dari semua masalah itu, termasuk juga Papua, wajar apabila rakyat pun akhirnya turun ke jalan. Bagaimana bisa mengubah kebijakan ketika pemerintah dan DPR bersekongkol dalam banyak hal?

poster #gejayanmemanggil via twitter.com

Terlalu banyak masalah yang terkait kebijakan dalam sebulan terakhir. Masyarakat yang sudah menyuarakan lewat media sosial, forum di media, tulisan di koran, petisi online, tidak ada yang digubris. Dewan Perwakilan Rakyat yang harusnya jadi corong aspirasi rakyat justru bersekongkol dengan pemerintah agar saling melindungi. Tak heran apabila hadir seruan untuk menyuarakan aspirasi di jalanan bersama berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Harapannya adalah pemerintah dan DPR tahu bahwa kebijakan-kebijakan beberapa waktu belakangan terkait KPK, RKUHP, RUU PKS, kebakaran hutan dan lain sebagainya tidak disetujui publik.

Titik kumpul terpusat berada di Jalan Colombo Gejayan pada pukul 13.00 WIB. Begitu seruan yang trending di Twitter tersebut

seruan aksi damai via twitter.com

Viralnya seruan aksi untuk besok siang diyakini akan meningkatkan eskalasi massa yang akan datang. Buat kamu yang ingin bergabung, titik kumpul ada tiga tempat yakni gerbang kampus Sanata Dharma, pertigaan UIN, dan Bunderan UGM pada pukul 11.00 WIB. Aksi akan dilanjutkan dengan long march menuju ke Pertigaan Colombo di Jalan Gejayan pada pukul 13.00.

Buat kamu yang berada di Jogja, mari datang, suarakan dan lawan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo

Editor

Traveler Baper, Penghulu Kaum Jomblo