Gerai Bebas Bea Akan Buka di Sarinah, Peluang Bagi UMKM Masuk Pasar Global

Hasil kerja sama dengan perusahaan global travel retail ini dapat perluas pasar UMKM di taraf global

Mal Sarinah yang dikenal sebagai salah satu tempat legendaris di Jakarta saat ini bertransformasi menjadi Community Mall dengan peran menggerakkan UMKM Indonesia. Tepatnya, Mal Sarinah dipugar menjadi wadah para pegiat industri kreatif lokal mencipta dan menampilkan karyanya. Sejalan dengan itu, Mal Sarinah pun berupaya menyempurnakan manajemennya untuk menjadi worldclass retail player.

Advertisement

Upaya tersebut salah satunya dilakukan melalui kerja sama dengan Dufry International AG dan Group Industrial Omega SA de CV. Melalui kerja sama ini, Mal Sarinah akan membuka duty free shop atau gerai bebas bea pada bulan Juni 2022, dengan harapan dapat memperluas pasar UMKM di taraf global.

Gerai bebas bea yang akan dibuka di Sarinah bisa membawa gerbong produk UMKM dan usaha perempuan ke pasar global

PT Sarinah telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dengan dua perusahaan global travel retail ternama yaitu Dufry International AG dan Group Industrial Omega SA de CV pada awal bulan Februari 2022.

Perjanjian tersebut diwujudkan dalam bentuk duty free shop atau gerai bebas bea yang akan dibuka di Sarinah pada bulan Juni 2022 nanti. Gerai ini merupakan Tempat Penimbunan Berikat (TBB) untuk barang asal impor dan/atau daerah Pabean untuk dijual pada orang tertentu.

Advertisement

Kerja sama yang terjalin ini merupakan sebuah upaya Sarinah untuk menyempurnakan DNA manajemennya menjadi worldclass retail player. Adapun kerja sama ini sejatinya membuka peluang menguntungkan bagi Sarinah dan Dufry.

Disebutkan, Sarinah yang saat ini bertransformasi menjadi Community Mall dan lokomotif mesin penggerak UMKM dapat memanen rantai nilai dan rantai pasok Dufry. Dengan kata lain, Sarinah dapat turut serta membawa gerbong produk UMKM dan usaha perempuan ke pasar global.

Sebaliknya, Dufry juga dapat melebarkan sayap bisnis bebas bea melalui bandara internasional yang ada di Indonesia, karena Sarinah berada di dalam payung Holding Pariwisata.

Advertisement

Sarinah berkolaborasi dengan Jakarta Content Week perkenalkan program down town duty free shop

Sarinah gelar acara Jaktent

Rangkaian acara Jaktent 2022 | dok. Jaktent

Dalam rangka memperkenalkan program Sarinah Down Town Duty Free Shop, Sarinah berkolaborasi dengan Jakarta Content Week menggelar acara “Sarinah Jakarta Content Week Festival” (Jaktent)  sejak November 2021 dengan tema “To Gather Again”.

Untuk acara ini, Sarinah turut menggandeng Yayasan 17000 Pulau Imaji dan Frankfurter Buchmesse sebagai penyelenggara Jakarta Content Week Festival. Pada Jumat, 25 Februari 2022 kemarin pun berlangsung talkshow online yang menampilkan para pakar serta jenama Sarinah.

Sarinah Down Town Duty Free Shop dikemas dalam enam tema besar yaitu Heartwarming Gift to The One, A Taste of Spice, Bittersweet Memories, Rejuvenate the Soul, Embrace the Authenticity dan Tailored to Perfection yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelancong dari dalam dan luar negeri.

Dalam Jaktent, Sarinah menggandeng Pipiltin Cocoa untuk tema Bittersweet Memories yang mengupas insight dan pengetahuan mengenai pengolahan coklat di Indonesia, mulai dari pengolahan bahan mentah hingga siap untuk dipasarkan.

Sarinah juga menggandeng MIWA Patterns sebagai salah satu pelaku industri tekstil di Indonesia untuk membahas mengenai tekstil di industri fashion, keunikannya serta animo masyarakat terhadap produk jenis ini.

Terakhir, Jaktent turut mengajak Torajamelo memperkenalkan kain Nusantara dan bercerita mengenai keindahan kain tenun Toraja, Mamasa (Sulawesi), Adonara, Larantuka dan Lembata di Nusa Tenggara Timur yang sarat makna dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat adat pembuatnya.

General Manager Sarinah Jaktent Alvinta Purba mengatakan bahwa keterlibatan Jaktent dalam transformasi Sarinah adalah untuk membangun literasi dan konten local brand agar semakin dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Brand yang mendunia harus dicintai bangsanya sendiri dulu, baru (kemudian) brand lokal akan memikat pasar dunia,” kata Alvinta dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (25/2).

Alvinta menegaskan hal tersebut nggak lepas dari fakta bahwa pasar domestik Indonesia dengan penduduk yang besar, dapat menjadi pasar yang logis dan menggiurkan untuk menjadi tuan rumah dari produk buatan sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE