Beredar Percakapan Anak STM di Grup WA Menagih Bayaran Demo. Ternyata Mereka Polisi Lagi Nyamar

Grup WA anak STM

Sudah seminggu sejak pertama kali aksi massa besar-besaran terjadi di Yogyakarta dalam rangka protes RKUHP. Aksi bertajuk #GejayanMemanggil itu seolah jadi pemantik adanya aksi-aksi lain yang lebih brutal di seantero negeri, termasuk di Jakarta. Malah hingga kini, situasi di sejumlah titik di ibukota masih panas, massa dan aparat saling bentrok, membuat nggak sedikit warga merasa terancam.

Advertisement

Tapi di tengah kondisi yang tak kunjung kondusif itu, ada kejadian lucu yang kayaknya bisa jadi bahan buat ditertawakan. Seperti kita ketahui bersama, massa yang terlibat berbagai aksi protes itu nggak cuma dari kalangan mahasiswa atau sipil, tapi juga pelajar berseragam. Belakangan, beredar screenshot percakapan grup WhatsApp anak-anak STM yang membicarakan bayaran demo. Namun setelah ditelusuri warganet, ternyata anggota di grup itu isinya polisi semua. Lah, jadi mereka nyamar jadi anak STM gitu?

Semua berawal dari unggahan akun Twitter yang diduga buzzer istana. Akun itu mengunggah tangkapan layar grup WA anak STM yang pada ramai menagih bayaran demo

Twit buzzer yang sudah dihapus via twitter.com

Dua akun Twitter @OneMurtadha dan @yusuf_dumdum mengunggah 4 foto hasil tangkapan layar grup WA anak STM yang menagih bayaran demo kemarin. Foto-foto itu disertai cuitan yang intinya mencari “dalang” di balik demo para pelajar tersebut. Orang yang nggak paham mungkin langsung mengira kalau keterlibatan pelajar STM dalam demo kemarin itu karena diiming-imingi duit, alias bukan keinginan mereka sendiri.

Namun, ternyata oh ternyata, akun lain bernama @thegrimaldy berhasil membongkar ‘drama’ tersebut dengan mengatakan kalau nomor-nomor yang tertera di grup WA itu ternyata punya polisi 🙂

Twit Grimaldy yang ternyata setelah ditelusuri juga sudah hilang entah ke mana via twitter.com

Kita agaknya perlu tepuk tangan dulu karena ternyata warganet Indonesia sudah semakin lihai menghadapi info-info hoaks (atau mungkin karena level perkepoannya sudah level dewa? Entahlah). Yang jelas hal itu terbukti lewat terbongkarnya kebohongan yang mendiskreditkan anak-anak STM. Akun @thegrimaldy adalah pelopor investigasi ‘kasus’ ini. Ia menggunakan situs Truecaller untuk mengecek nomor-nomor yang tertera dalam grup WA anak STM.

Advertisement

Setelah ditelusuri, ternyata hasilnya mengarah ke nomor-nomor polisi! Warganet lain juga ikut melakukan pengecekan, ada yang iseng mencari akun LINE-nya dan ternyata benar, nomor-nomor itu punya polisi, terlihat dari profpic yang terpampang ada yang pakai seragam polisi. Nah, sejak drama ini terbongkar, akun @OneMurtadha pun langsung menghapus cuitannya itu. Ups, kamu ketahuan~

Jadi penasaran ya memangnya gimana sih cara kerja Truecaller itu? Kok canggih banget bisa ngasih tahu kita siapa pemilik sebuah nomor telepon?

Advertisement

App Truecaller via www.lifewire.com

Truecaller merupakan aplikasi garapan Swedia. Seperti dikutip dari Detik , Nami Zarringhalam dan Alan Mamedi –pendirinya– memang ingin menciptakan layanan yang membuat orang bisa mengecek panggilan telepon dari nomor tak dikenal. Berangkat dari keluhan sejuta umat yang enggan ditelepon perusahaan asuransi atau kartu kredit. Dengan mengetahui pemilik nomor tersebut, kita jadi nggak dosa-dosa banget karena memilih mengabaikan panggilan dari nomor yang nggak kita inginkan.

Nah, Truecaller ini katanya menyimpan database nomor telepon, lengkap dengan ‘nama’ pemiliknya. Nama itu diperoleh dari daftar kontak penggunanya.

Pihak kepolisian tentu saja membantah kabar kalau ada grup WA palsu buat menuduh para pelajar STM. Malahan, mereka berniat untuk melacak profil akun-akun yang menyebarkan tuduhan (yang katanya) tak berdasar itu

Dedi Prasetyo via kumparan.com

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, seperti dikutip dari Kumparan , akan memerintahkan Ditipidsiber Bareskrim Polri untuk melacak profil orang-orang yang menyebarkan kabar kalau polisi nyamar jadi anak-anak STM di grup WA. Ia juga meminta masyarakat nggak ikutan menyebarkan karena kalau terbukti kabar itu salah, ada pidana yang mengancam.

Kalau masih ragu apa benar polisi telah memfitnah pelajar STM? Mungkin cuitan akun @AgusMagelangan ini bisa bantu lebih meyakinkan. Hehe…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE