9 Jenis Cyberbullying yang Perlu Kamu Tahu, Biar Bisa Hati-hati dan Nggak Asal Ceplos Melulu

Jenis cyberbullying

Cyberbullying adalah penyalahgunaan internet untuk melecehkan, menghina, mengancam, mempermalukan, dan mengejek orang lain.

Penyanyi kondang Melly Goeslaw baru saja jadi korban cyberbullying yang mirisnya dilakukan oleh sahabat-sahabatnya sendiri. Semua bermula saat rekan-rekan sesama artisnya menggelar pesta Halloween dan masing-masing memakai kostum cosplay artis atau tokoh tertentu. Bubah Alfian, MUA langganan seleb, mengenakan kostum ala Melly, menjadikannya bercandaan, direkam, dan diunggah.

Bubah dan teman-temannya yang lain awalnya nggak merasa apa yang mereka lakukan salah sampai akhirnya Melly meradang dan marah besar di IGnya. Ini karena ia merasa di-bully habis-habisan. Memangnya, apa saja sih aktivitas atau perlakuan yang termasuk cyberbullying? Jangan-jangan komentar atau unggahan kita tentang orang lain selama ini termasuk di dalamnya? Simak dulu, yuk, 9 di antaranya versi Australian Federal Police (AFP) ini.

1. Perselisihan yang awalnya cuma dilakukan antara dua orang atau lebih tapi masih dalam skala kecil, lalu menyebar menjadi viral, ternyata termasuk golongan cyberbullying lo

Perselisihan via www.idntimes.com

Pernahkah kamu terlibat perdebatan atau perselisihan di medsos yang awalnya cuma melibatkan kamu dan satu atau beberapa temanmu, lalu kemudian jadi viral karena ada yang menyebarluaskan? Ternyata orang yang menyebarkan ini bisa dibilang telah melakukan cyberbullying lo! Ini karena ia sudah merugikan orang-orang yang terlibat dalam kegaduhan sampai jadi viral dan jadi masalah besar.

2. Menyebarkan meme dengan tujuan menghina fisik atau orang yang dijadikan meme, ternyata juga termasuk cyberbullying! Soalnya bisa jadi kan orang yang dibercandain itu sebenarnya tersinggung

Menyebar meme via memegenerator.net

Memaki fisik, menghina foto-foto, atau yang mungkin sering nggak sadar kita lakukan: menyebar meme untuk bercandain orang, ternyata termasuk cyberbullying. Istilah ‘keren’ untuk pelakunya adalah “internet troll” —bisa individu atau kelompok. Nggak cuma perkara fisik, internet troll juga sering menyerang masalah ras dan agama sehingga nggak jarang menyebabkan permusuhan dan perpecahan.

3. Hati-hati juga, ternyata cyberstalking atau ‘menguntit’ di dunia maya meskipun nggak ketahuan juga tergolong cyberbullying. Ya siapa yang nggak risi dikepoin gitu?

Cyberstalking via cf.mackeeper.com

Siapa hayo yang suka kepoin akun media sosial orang lain? Ternyata aktivitas yang mungkin selama ini kita anggap remeh ini juga bisa dibilang cyberbullying. Ini karena upaya menguntit atau mengikuti orang lain di dunia maya itu bisa mengganggunya. Kalau cuma stalking buat tahu kabarnya mungkin nggak masalah, tapi kalau sudah mencari tahu informasi pribadi dan sebagainya, itu sih berlebihan.

4. Hampir sama dengan cyberstalking, cybercreeping atau perilaku yang dilakukan seseorang yang terobsesi dengan orang lain sehingga selalu ‘mengikuti’nya secara online juga termasuk cyberbullying lo

Cybercreeping via www.insidehighered.com

Ngefans sama orang boleh-boleh saja. Tapi hati-hati, jangan sampai saking terobsesinya, kita jadi mengikuti setiap detil kehidupan orang tersebut lewat media sosialnya. Dia update status, kita ikut update yang sama. Dia unggah foto atau video, kita juga ikutan.

5. Bentuk cyberbullying lain yaitu pelecehan (harassment). Contohnya ketika kita mengirim pesan menghina pada orang lain

Harassment via thumbor.forbes.com

Hampir mirip sama nomor 2, tapi bedanya ini dilakukan secara langsung yaitu dengan mengirim pesan ke orang yang dituju, atau men-tag-nya di media sosial. Tujuannya untuk melecehkan, menghina, mengejek, merendahkan, mempermalukan, bahkan mengancam dengan menggunakan tulisan, foto, video, atau bentuk lainnya.

6. Menyebarkan kabar bohong yang mengatasnamakan orang lain sehingga merugikannya bisa digolongkan cyberbullying

Denigration atau fitnah di media sosial termasuk cyberbullying jika bisa mencemarkan nama baik seseorang —atau kelompok tertentu— lewat menyebarkan hoaks yang mengatasnamakannya. Perilaku ini bisa memberikan stigma negatif sehingga memengaruhi kehormatan, wibawa, dan reputasinya. Duh, kasihan kaan?

7. Berpura-pura jadi orang lain bisa masuk kategori cyberbullying kalau dari aktivitas itu si peniru mendapat keuntungan

Impersonate via www.shouselaw.com

Impersonation (meniru) yang termasuk cyberbullying itu misalnya, kita berpura-pura jadi orang lain, berpura-pura memihak atau mendukung, atau berkata manis di dunia maya, dengan tujuan agar pihak tertentu mau membagi rahasianya. Yang tentu dengan begitu, kamu akan mendapat keuntungan sendiri.

8. Sedikit mirip sama poin 7, outing atau trickery ini juga perilaku berpura-pura jadi orang lain tapi tujuannya untuk menyebar kabar bohong atau rahasia

Ini sebenarnya sama aja kayak penipuan, yaitu ketika kita pura-pura jadi orang lain dan menyebarkan hoaks atau rahasia orang lain kepada pihak tertentu. Contohnya mungkin mengirim DM ke akun lambe-lambean dengan tujuan menyebarkan aib seseorang atau kelompok tertentu gitu ya. Hayo, siapa yang suka gini?

9. Terakhir exclusion atau pengucilan, sehingga membuat orang lain nggak nyaman, apalagi kalau alasannya diskriminatif

Bentuk cyberbullying lainnya yaitu pengucilan. Ini terjadi ketika ada yang mengucilkan, mengecualikan seseorang untuk bisa bergabung ke kelompok tertentu —bisa pertemanan atau teamwork— dengan alasan diskriminatif, misalnya karena usia, status, ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, dan banyak lainnya.

Nah lo, banyak banget ya ternyata yang termasuk cyberbullying. Mulai sekarang, yuk, lebih hati-hati lagi dalam menggunakan media sosial. Karena seperti kata Teh Melly di unggahan IGnya, intinya, sebagian orang nggak sadar kalau yang mereka lakukan itu ternyata bisa memengaruhi mental dan emosi orang lain. Mari lebih bijak lagi dalam bermedia sosial~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.