Dosen Arsitek Bikin Jungkat-Jungkit Buat Satukan Anak di Perbatasan AS-Meksiko. Idenya Brilian Banget

Jungkat jungkit Amerika Meksiko

Selama ini, daerah perbatasan selalu dilihat sebagai area terlarang yang penuh ketegangan. Perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko misalnya, lekat banget dengan image gelap karena memang sering jadi saksi bisu penyelundupan narkoba, penculikan, atau penyelundupan manusia. Apalagi Donald Trump termasuk anti banget sama imigran, dan selalu berupaya membangun “batas” antara AS dengan negara lain di sekitarnya.

Advertisement

Tapi akhir minggu lalu, mendadak “ketegangan” yang tercipta di perbatasan AS-Meksiko berubah jadi lahan bermain yang menyenangkan dan ramah anak. Ini semua terjadi setelah dua dosen arsitek dari universitas ternama di AS memasang jungkat-jungkit pink unyu di sela-sela pagar pembatas dua negara itu. Nggak cuma anak-anak yang senang, orang dewasa pun nggak mau melewatkan permainan itu.

Dua dosen arsitek bernama Ronald Rael dan Virginia San Fratello membangun jungkat-jungkit yang mereka pasang di pagar pembatas AS-Meksiko. Karya mereka ini viral di media sosial

View this post on Instagram

One of the most incredible experiences of my and @vasfsf’s career bringing to life the conceptual drawings of the Teetertotter Wall from 2009 in an event filled with joy, excitement, and togetherness at the borderwall. The wall became a literal fulcrum for U.S. – Mexico relations and children and adults were connected in meaningful ways on both sides with the recognition that the actions that take place on one side have a direct consequence on the other side. Amazing thanks to everyone who made this event possible like Omar Rios @colectivo.chopeke for collaborating with us, the guys at Taller Herrería in #CiudadJuarez for their fine craftsmanship, @anateresafernandez for encouragement and support, and everyone who showed up on both sides including the beautiful families from Colonia Anapra, and @kerrydoyle2010, @kateggreen , @ersela_kripa , @stphn_mllr , @wakawaffles, @chris_inabox and many others (you know who you are). #raelsanfratello #borderwallasarchitecture

A post shared by Ronald Rael (@rrael) on

Permainan jungkat-jungkit mungkin sudah sering kita lihat di taman bermain. Tapi kali ini sedikit berbeda karena dipasang di perbatasan AS dan Meksiko. Ronald Rael, profesor di University of California Berkeley dan Virginia San Fratello dari San Jose State University, berkolaborasi membuat permainan jungkat-jungkit yang bisa menyatukan warga dari dua negara berbeda.

Advertisement

Dilansir dari CNN , ide pembuatan instalasi itu sebenarnya sudah ada sejak 2009 lalu, tapi baru terealisasi tanggal 28 Juli 2019 kemarin. Permainan jungkat-jungkit ini dibuat sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya Trump membangun tembok di perbatasan dua negara itu. Iya, mereka nggak setuju sama kebijakan anti-imigran.

Adanya jungkat-jungkit itu seolah bisa mencairkan “ketegangan” kedua negara setelah Trump selama ini menggembar-gemborkan sikap anti-imigrannya. Mainan ini membuktikan kalau perbedaan bukan halangan untuk bisa bahagia bersama

Menyatukan perbedaan via www.nbcnews.com

Rasanya ikut bahagia deh melihat video yang menunjukkan betapa warga dari dua negara berbeda itu betul-betul menikmati jungkat-jungkit yang dipasang Rael dan kawannya. Nggak hanya anak-anak aja yang tertarik mencoba jungkat-jungkit pink itu, tapi juga orang-orang dewasa.

Nggak butuh cara ribet sarat politik buat membuktikan kalau warga AS dan Meksiko memang bisa bersatu. Ternyata cuma perlu pasang jungkat-jungkit aja~

Advertisement

Sayangnya, instalasi itu cuma bertahan sebentar aja, setelah petugas perbatasan AS menegur kedua arsitek itu dengan alasan instalasinya nggak ada izin. Ya elah, Pak, nggak suka amat lihat orang seneng~

Cuma bertahan sebentar via www.ucpress.edu

Seperti dikutip Forbes , beberapa saat setelah jungkat-jungkit itu dipasang, Rael dan temannya harus rela membongkar kembali instalasi tersebut setelah petugas perbatasan AS menegur mereka. Alasannya karena nggak ada koordinasi sebelumnya. Tapi untungnya, jungkat-jungkit itu sudah populer duluan di media sosial sih~

Padahal cara-cara unik dan kreatif semacam itu bisa jadi ajang menyatukan dua negara yang tampak tidak baik-baik aja ya. Daripada harus pakai cara diplomasi ribet yang nggak semua orang paham, justru dengan hal-hal ringan gini orang akan lebih bisa menerima~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE