Setelah Kulkas, Sekarang Ada Juga Kacamata Versi Halal. Katanya Pertama di Indonesia lo

Kacamata halal

Dahulu, pengetahuan kita soal halal-haram mungkin hanya sebatas apa yang boleh dan nggak boleh dikonsumsi umat muslim. Daging babi, alkohol, hingga darah binatang, semua haram jika dikonsumsi dengan sengaja. Namun, beberapa waktu belakangan ini ada produk-produk non makanan yang juga dilabeli halal. Waktu itu pernah ada kabar soal beredarnya kulkas halal, hijab halal, sepatu halal, sampai makanan kucing halal.

Advertisement

Kenapa semua jadi diberi label halal gini ya? Memang gimana sih aturan soal label halal di Indonesia? Simak yuk ulasan Hipwee kali ini.

Belum lama ini beredar kabar kalau ada kacamata halal pertama di Indonesia. Produk ini juga baru banget diluncurkan hari ini

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih via today.line.me

PT. Atalla Indonesia secara resmi meluncurkan produk kacamata halalnya. Peluncuran ini dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih. Kacamata halal milik perusahaan tersebut diklaim jadi yang pertama di Indonesia. Kalau kata direkturnya, alasan PT. Atalla bikin kacamata berlabel halal karena merasa terpanggil, mengingat masyarakat Indonesia mayoritasnya beragama muslim.

Indonesia sendiri punya undang-undang yang mengatur soal label halal suatu produk. Katanya semua produk baik makanan & minuman maupun selainnya, wajib diberi label halal mulai tanggal 17 Oktober 2019

Ada UU-nya via tirto.id

Indonesia punya UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal. UU itu mengatur soal kewajiban setiap produk makanan atau minuman –kecuali produk haram– untuk diberi label halal. Nggak hanya makanan dan minuman, produk selainnya pun juga wajib memiliki sertifikasi halal mulai tanggal 17 Oktober 2019. Tentunya proses ini nggak bisa langsung “jadi”, melainkan melalui proses yang bertahap.

Advertisement

Tujuan adanya UU ini katanya agar masyarakat lebih mudah memilih, merasa nyaman serta aman dalam mengonsumsi maupun menggunakan suatu produk yang dijual di pasaran. Dari sisi produsen pun pemberian label halal ini bisa meningkatkan nilai tambah produknya di mata konsumen.

Padahal mengurus sertifikasi halal di Indonesia bisa dibilang ribet lo, perlu pemeriksaan menyeluruh dulu buat produk kita bisa diberi label halal resmi

Mengurus sertifikasi halal via muslimobsession.com

Dulu, keputusan pemberian label halal dilakukan sepenuhnya oleh MUI. Tapi kali ini sertifikat halal diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) , sebuah badan baru yang dibentuk dan berada di bawah koordinasi Kementerian Agama (Kemenag).

Pokoknya, tahapan mendapat sertifikasi halal ini bisa dibilang cukup panjang. Selain harus memenuhi persyaratan dokumen, perusahaan diwajibkan ikut pelatihan Sistem Jaminan Halal (SJH). Nanti ada lagi tahapan saat Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) menguji kehalalan suatu produk. Setelah itu digelar sidang fatwa halal di mana MUI menetapkan kehalalan produk sesuai hasil sidang. Barulah BPJPH yang mengeluarkan sertifikatnya.

Advertisement

Tapi kalau semuanya wajib dilabeli halal, apakah sistem kita sudah siap? Atau jangan-jangan malah akan mempersulit pelaku-pelaku usaha? Hmm…

Apa jadinya kalau semua harus ada label halalnya? via bisnis.tempo.co

Kayaknya dibanding dengan mengetes suatu makanan atau minuman halal atau tidak, menguji kehalalan suatu barang akan jauh lebih sulit deh. Kalau makanan dan minuman kan tinggal dicek di laboratorium aja. Kalau selain itu gimana cara mengujinya ya? Bisa jadi karena belum terbiasa ini lembaga-lembaga terkait akan mengalami kesulitan menerbitkan sertifikasi halal buat produk-produk non makanan/minuman. Ditambah permintaan pengajuan sertifikat halal yang mungkin akan membludak mengingat sekarang ketentuannya sudah jadi wajib.

Takutnya di masa mendatang, para pelaku usaha malah jadi merasa kesulitan mendapat sertifikasi halal. Kalau memang dibarengi sama sistem yang dibuat lebih ringkas dan singkat sih nggak masalah ya, tapi kalau berujung menyusahkan, sedih juga…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya More

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

Loading...