Khawatir Si Anak Bakal Kepo, Ibu Ini Minta Pihak Minimarket Pindahkan Rak Kondom dari Dekat Kasir

Tata letak rak kondom dekat kasir di minimarket

Anak kecil itu memang kepo. Baginya dunia adalah tempat asing yang mesti dieksplor lebih luas lagi. Tak jarang kalau mereka sering bertanya kepada orang dewasa tentang segala hal. Selama pertanyaannya wajar-wajar aja sih nggak masalah. Tapi kalau udah yang berbau seks, sebagai orang dewasa, rasanya kita bingung mau gimana jawabnya.

Seperti yang baru dirasakan seorang ibu di Facebook ini. Ia mengunggah suara hatinya agar pihak minimarket mempertimbangkan lagi penempatan kondom pada rak dekat kasir, setelah anaknya bertanya tentang salah satu alat kontrasepsi itu padanya. Tak hanya berhenti di satu pertanyaan, bahkan anak ibu itu sampai bertanya bagaimana cara memakainya, sampai si ibu bingung harus gimana menjelaskannya.

Bicara soal penempatan kondom, sebenarnya salah nggak sih kalau benda itu terlihat dengan gamblang di rak minimarket? Hmm, daripada bingung, mending kita bahas aja yuk bersama Hipwee News & Feature. Penting nih untuk dibahas karena ini menyangkut opini yang harus diluruskan agar tak terjadi kesalahpahaman.

1. Berawal dari rangkaian suara hati seorang ibu di akun Facebook miliknya, penempatan kondom pada rak minimarket jadi perdebatan. Mulai dari yang setuju dipindahkan, sampai yang tidak. Bahkan tak sedikit juga yang memberi nasihat kepada si ibu agar komprehensif soal sex education

Orang tua mana sih yang nggak khawatir bila anaknya yang masih di bawah umur sudah kepo terhadap benda-benda berbau dewasa. Lewat laman Facebook-nya, Anita Rachmad mengutarakan kekhawatiranya soal alat kontrasepsi yang dipajang bebas di rak minimarket. Selain bingung bagaimana cara menjelaskannya, ia juga khawatir anaknya bakal mencari tahu sendiri di Google dengan mengetik kata kunci merek kondom yang dilihat di sana.

Beragam komentar pun memenuhi kolom komentar Facebook Anita. Kontradiktif dengan status Anita, sebagian perspektif netizen menitikberatkan agar orang tua harus punya pengetahuan dasar soal sex education. Mungkin maksud netizen, penempatan rak kondom bukan suatu unprocedural pihak minimarket. Tapi, sebagai orang tua harusnya siap bila suatu hari sang anak menanyakan soal seks. Ya, di Indonesia sendiri masalah seks masih jadi hal yang tabu untuk dibahas.

2. Bukan tanpa alasan, tata letak produk di rak minimarket memang ada standarnya. Hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan matang oleh manajemen minimarket, mana letak rak untuk produk umum, mana letak rak produk khusus atau segmentif

Pihak minimarket nggak sembarangan lho dalam menata rak produk via www.ijandk.com

Apapun itu semua tentu ada standarnya, termasuk standar tata letak rak minimarket yang pengelompokkannya didasarkan jenis produk. FYI, peletakkan produk di minimarket ini punya makna tersendiri lho, termasuk benda-benda di area kasir. Jadi kenapa kondom dan benda-benda dewasa lain ini diletakkan di dekat kasir? Pertama, karena produk-produk itu termasuk barang yang mudah hilang di minimarket. Jadi, pihak minimarket dalam hal ini kasir, bisa mengontrol keberadaannya. Kedua, karena barang itu adalah barang dewasa, jadi nggak sembarang orang yang boleh membelinya. Dengan menaruhnya di rak dekat kasir, para kasir jadi bisa memantau siapa saja yang membeli produk tersebut.

3. Emang sih, bicara soal sex education di Indonesia adalah hal yang tabu. Stigma negatif bakal melekat bagi yang membahasnya secara terbuka. Padahal topik ini penting banget diketahui anak sejak dini karena ada sisi kesehatan yang perlu dipahami agar tumbuh kembang anak jadi lebih baik

Pendidikan seks di sekolah via beijingtoday.com.cn

Pergaulan bebas yang merujuk ke free sex di kalangan remaja kian marak terjadi di Indonesia. Penyebab mendasarnya karena minimnya pemahaman sex education sejak dini. Sebenarnya ruang lingkup sex education itu luas, guys. Jika sebagai orangtua saja enggan untuk mengedukasi, yang ada anak bakalan cari tahu pendidikan seks dari sumber lain yang belum tentu tepat. Salah-salah, anak malah terjerumus dalam pergaulan bebas. Jadi ngeri, ‘kan?

Bukannya mau ngeres, tapi edukasi seks ini membuat anak menyadari sejak dini bahwa dia harus melindungi dan menghargai tubuhnya. Anak akan tahu tuh batasan-batasan bagaimana berinteraksi dengan orang asing, penggunaan alat kontrasepsi, serta tontonan dewasa yang belum pantas dikonsumsi penglihatan. Tentu semua itu harus disampaikan dengan cara yang baik dan benar.

4. Nggak ada yang salah sih antara ibu Anita dan pihak minimarket. Keduanya punya asumsi kuat, si pelanggan punya hak memberi saran, sementara pihak minimarket punya standar buat menyelaraskan saran tersebut

Sebenarnya wajar-wajar aja sih yang dilakukan Ibu Anita, toh ia cuma menghendaki yang terbaik buat anaknya. Mungkin Ibu Anita belum sepenuhnya paham kalau pihak minimarket punya Standard Operating Procedure (SOP) tersendiri soal tata letak setiap jenis produk di minimarket. Tapi memberi saran juga nggak ada salahnya, siapa tahu pihak minimarket bisa mengubah SOP dengan memindahkan produk dewasa ke rak yang jauh dari jangkauan anak-anak.

Nah, sebagai orangtua, daripada terus berharap pihak minimarket bakal secepatnya memindahkan produk-produk itu, lebih baik membekali anak dengan pengetahuan mendasar soal seks sedari dini. Mempersiapkan jawaban-jawaban atas pertanyaan sensitif yang mungkin ditanyakan anak juga bisa dilakukan para orangtua sejak sekarang kok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini