Kisah Anak yang Tidak Tidur Selama 11 Hari. Awalnya Hanya untuk Karya Ilmiah, Malah Jadi Rekor Dunia

Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya…

Advertisement

Lirik lagu Bang Rhoma ini sebenarnya bisa jadi rumus kesehatan paling penting bagi tubuh kita. Meski jarang disebut sebagai kebutuhan primer, tidur merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi tiap harinya. Tidak ada manusia yang dapat bertahan hidup tanpa tidur sama sekali. Kita mungkin sering begadang semalaman suntuk untuk menyelesaikan tugas kuliah atau mungkin ada juga yang harus terjaga dua sampai tiga malam berturut-turut demi menyelesaikan skripsi. Namun jelas kondisi akan langsung drop dan tubuh berasa tidak keruan.

Lalu pertanyaan terbesarnya, seberapa lama sebenarnya manusia bisa bertahan hidup tanpa tidur? Jika berdasarkan rekor resmi yang pernah tercatat maka jawabannya adalah 264 jam atau sekitar 11 hari dan 25 menit. Sebagaimana dilansir dari BBC, rekor tersebut dipegang oleh Randy Gardner sejak tahun 1964. Gardner yang kala itu baru berusia 17 tahun, awalnya hanya ingin membuat karya ilmiah untuk kompetisi sains lokal tetapi akhirnya justru berhasil memecahkan rekor dunia. Meski sebenarnya mungkin banyak yang ingin mencoba mengalahkan rekor Gardner, namun Guinness Book of Record menolak melanjutkan kategori ini karena dinilai terlalu berbahaya. Apa sih yang terjadi pada tubuh dan otak kita jika tidak tidur selama 11 hari seperti Gardner? Jangan dicoba lho guys, baca aja penjelasan Hipwee News & Feature berikut!

Berangkat dari rasa penasaran dan keinginan memenangkan kompetisi sains, sekelompok remaja ini justru jadi pionir dalam penelitian tentang kebutuhan tidur manusia

Randy Gardner (yang berkacamata, Bruce McAllister, dan Dr. Dement yang mengawasi percobaan mereka via www.gettyimages.com

Pada pertengahan periode 1960-an, penelitian tentang kebutuhan tidur masih sangat terbatas. Bahkan bisa dibilang nyaris tidak ada. Mungkin ketika itu hanya seorang peneliti dari Standford University, William Dement, yang baru mulai meneliti lebih dalam tentang pola tidur manusia ketika ia mendengar eksperimen ilmiah sekelompok remaja di San Diego, Amerika Serikat. Randy Gardner yang diawasi dua kawannya Bruce McAllister dan Joe Marciano, sudah beberapa hari tidak tidur ketika Dement akhirnya menghubungi mereka. Tanpa bantuan Gardner, eksperimen ‘tidak tidur’ yang awalnya hanya untuk karya ilmiah ini sebenarnya diyakini bisa berakibat fatal.

Advertisement

Rekor terlama tidak tidur sebelumnya diraih oleh DJ Honolulu yang tercatat tidak tidur 260 jam atau kurang dari 11 hari. Setelah Randy tidak tidur selama 11 hari 25 menit, akhirnya dia resmi menyabet rekor manusia yang tercatat tidak tidur paling lama bahkan hingga saat ini.

Setelah berhari-hari tanpa tidur, mulai ada yang aneh dengan kemampuan kognitif dan sensori Randy. Penciumannya makin tajam dan kemampuan basketnya makin jago

Meski rasanya nggak karuan, tapi kemampuan kognitif dan sensori meningkat via slaughteringbunnies.tumblr.com

Karena masih sangat jarang penelitian soal tidur ketika itu, dua pemuda ini nggak mengerti apa yang akan terjadi pada tubuh manusia saat sama sekali nggak tidur. Randy ketika itu protes terhadap Bruce karena terus-terusan mencium bau menyengat. Indera penciumannya makin tajam dan ia sering mengeluh soal bau. Sedangkan kemampuan sensori Randy juga semakin bertambah. Ia makin tangkas dalam permainan basket dan bowling. Secara fisik, Randy jadi sangat fit.

Nggak tidur adalah hal yang sangat bahaya. Meski nggak secara langsung, tapi nggak tidur bisa menyebabkan kematian

Bukan karena nggak tidurnya, tapi karena kerusakan organnya via www.verywell.com

Advertisement

Ketika Randy dan Bruce bereksperimen dengan tidak tidur, belum ada studi mendalam yang benar-benar menyatakan kalau nggak tidur bisa menyebabkan kematian. Setelah cerita mereka jadi berita nasional di Amerika, banyak penelitian yang mulai mencoba mengetes ketahanan tidak tidur pada hewan. Allan Rechtschaffen dari University of Chicago meneliti tikus yang dibuat terus terjaga selama hampir sebulan. Hasilnya semua tikus akhirnya mati, namun penyebab utamanya bukanlah karena tidak tidur, melainkan karena hormon stres yang keluar akibat tikus yang selalu coba dibangunkan ketika hampir tertidur.

Tidak tidur bisa jadi menyebabkan kematian, namun terlebih dahulu seseorang akan mengalami kerusakan pencernaan, kerusakan otak, dan menderita karena hormon stres. Mungkin ini adalah cara yang sangat buruk untuk mati. Setelah tidak tidur 11 hari, sebagian otak Randy ‘tertidur’ sementara fungsi otak lainnya makin tajam. Selama bertahun-tahun ia pun berjuang melawan insomnia yang dideritanya.

Cerita Randy dan Bruce soal eksperimen tidur ini menginspirasi banyak orang buat mengalahkan rekornya. Tapi Guiness Book of Record nggak mau lagi meladeni, karena ini aksi bahaya

Guinness world record via www.officelovin.com

Setelah kisah Randy dan Bruce jadi populer di Amerika ketika itu, banyak yang kemudian merasa tertantang dan ingin mengalahkan rekor dunia Randy. Banyak orang berlomba-lomba tidak tidur agar namanya tercatat dalam buku rekor dunia. Namun penyelenggara Guiness Book of Record berhenti mensertifikasi orang-orang yang saling berlomba nggak tidur. Alasannya tentu saja hal ini nggak sehat dan membahayakan.

Untuk itu, manusia diberi rasa ngantuk karena tertidur memang waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh. Tidur bisa diibaratkan sebagai waktu tubuh mereset ulang fungsi-fungsi organ yang selama seharian digunakan. Bersyukurlah masih bisa tidur normal, coba tanyakan teman dan kerabatmu yang pernah menderita insomnia. Pasti nggak enak banget!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE