Kita Patut Bangga Sama Radja, Si Perakit Drone Murah Yang Ternyata Arek Malang. Bikin Indonesia Dipandang Dunia

Drone adalah pesawat tanpa awak yang dilengkapi kamera serta dikendalikan dari jarak jauh. Drone sendiri bisa dikatakan sebagai barang dengan banyak kegunaan. Diantaranya adalah untuk fotografi, memantau kondisi bencana alam, untuk kesehatan, sebagai angkatan militer, dan lainnya. Oleh karena fiturnya yang canggih tersebut drone dibandrol dengan harga termurah sekitar 25 juta rupiah. Nah, untuk saat ini kamu patut berbangga hati karena salah satu putra Bangsa Indonesia berhasil merakit Drone dengan harga yang lebih bersahabat. Yup, putra bangsa tersebut bernama Irendra Radjawali (Radja). Buat kamu yang masih penasaran, simak yuk, kisah tentang Radja dan Drone rakitannya.

1. Perkenalkan Radja, yang berhasil merakit drone dengan harga yang lebih bersahabat.

Radja, perakit drone murah.

Radja, perakit drone murah. via www.huffingtonpost.com

Dengan merakit drone sendiri, kami bisa mereduksi biaya dan secara otomatis ilmunya juga didapat dan bisa dibagikan kepada masyarakat demi kepentingan sosial kemasyarakatan.

Irendra Radjawali via edukasi.kompas.com .

Harga Drone dipasaran saat ini paling murah sekitar 25 juta, namun Radja suskes merakit drone dengan harga jual yang jauh lebih murah, yakni 15 juta – 20 juta rupiah. Melalui kreativitasnya, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berhasil mengakali biaya produksi drone yang terbilang mahal menjadi lebih bersahabat. Berdasarkan pendapat Radja di atas, dengan merakit drone sendiri selain untuk memangkas biaya, ilmu pembuatan drone dapat diketahui dan disebarkan ke masyarakat luas.

2. Wah, arek Malang wajib bangga nih! Karena ternyata Radja aslinya dari kota Apel lho!

Radja ternyata asli Malang lho.

Radja ternyata asli Malang lho. via www.huffingtonpost.com

Yup! Radja, sang perakit drone murah ternyata kelahiran Malang, 8 September 1974. Jika menilik ke belakang, Radja memang putra bangsa yang berprestasi. Setelah lulus dari ITB Fakultas Teknik Sipil pada tahun 2002, dua tahun kemudian ia melanjutkan studi masternya di kampus yang sama dengan jurusan Planologi. Setelah menamatkan gelar masternya tersebut, Radja lantas mendapat beasiswa ke Perancis. Tak sampai di situ, Radja kembali mendapat beasiswa ke Jerman untuk melanjutkan S3 dengan jurusan Ekologi Politik.

Cikal bakal bagaimana Radja terpikir untuk merakit drone adalah saat ia membutuhkan barang tersebut ketika mengerjakan proyek pemetaan kawasan di pulau Borneo. Hingga akhirnya ia berhasil mewujudkan keinginannya untuk merakit drone sendiri setelah memenangkan Wismilak Diplomat Success Challenge (DSC) 2015. Pada kompetisi tersebut ia mengikutsertakan desain MATA, yakni Mesin Terbang Tanpa Awak a.k.a drone. Desain yang berhasil dimenangkannya itu membuatnya berhak mendapat dana hibah sebesar 500 juta rupiah yang selanjutnya ia gunakan untuk mewujudkan drone murahnya menjadi nyata. #standing applause untuk Radja.

3. Drone rakitan Radja ternyata punya banyak manfaat lho buat masyarakat Indonesia! Dari pemetaan lahan gambut hingga mitigasi bencana letusan gunung merapi.

Drone rakitan Radja punya banyak manfaat untuk masyarakat luas.

Drone rakitan Radja punya banyak manfaat untuk masyarakat luas. via ngalam.co

Mungkin sebagian kamu masih heran, lho bukankah tanpa menggunakan drone, metodologi penginderaan jarak jauh bisa memanfaatkan citra satelit? Iya ada benarnya, namun dengan menggunakan drone akan didapat data lain yang juga penting, yakni data spasial atau data ruang.

Radja adalah sosok jenius aset bangsa yang tak pelit ilmu. Ilmu merakit drone yang sudah ia ketahui, disebarkan pada masyarakat luas. Terbukti dengan didirikannya Akademi Drone di sejumlah daerah di Indonesia. Akademi yang dibentuk Radja tersebut bertujuan untuk memasyarakatkan teknologi pembuatan drone yang lebih sederhana. Kini, banyak masyarakat di pelosok daerah yang sudah merasakan kegunaan drone rakitannya. Sementara itu saat ini Radja sedang disibukkan dengan sejumlah proyek yang salah satunya bekerja sama dengan Balai Sabo, Kementrian Pekerjaan Umum RI untuk mitigasi bencana longsor gunung api dengan memanfaatkan drone. Tak hanya itu Radja juga tengah berkutat mempersiapkan proyek pemetaan ekosistem gambut.

4. Indonesia dan Malang khususnya, boleh bangga punya Radja – putra bangsa yang jenius dan memanfaatkan ilmunya untuk kepentingan masyarakat luas.

Indonesia bangga punya Radja.

Indonesia bangga punya Radja. via en.tempo.co

Radja bisa jadi contoh nyata bahwa Indonesia masih punya sosok jenius yang tak hanya menyimpan ilmunya untuk kepentingan pribadinya saja. Kecerdasan dan ilmu yang ia punya digunakannya untuk kepentingan masyarakat luas. Radja bisa dikatakan sebagai sosok langka yang memanfaatkan ilmu yang ia punya untuk membangun tanah airnya.

Kita pasti sepakat kalau Radja adalah contoh putra bangsa yang inspiratif. Semoga semakin banyak putra-putri Bangsa yang mengikuti langkah Radja untuk membangun Indonesia dari ilmu yang ia punya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.