4 Fakta Tentang Penampakan Hantu. Boleh Percaya Atau Tidak Sih, Tapi Ada Penjelasan Ilmiahnya

Horor adalah salah satu genre film yang pengikut setianya cukup banyak. Popularitas genre tersebut tampaknya merepresentasikan rasa penasaran masyarakat yang besar akan pengalaman spiritual, seperti penampakan atau kesurupan. Rasa penasaran itu timbul karena tidak semua orang ‘dianugerahi’ kemampuan untuk melihat ataupun merasakan kekuatan gaib. Diantara mereka yang tidak bisa merasakannya sendiri, tentu ada yang percaya dan ada juga yang tidak.

Advertisement

Kebanyakan mereka yang percaya mengatakan bahwa fenomena ini tak bisa dijelaskan dengan logika. Di sisi lain, ada sejumlah orang yang terus mencari penjelasan paling logis untuk melihat segala hal yang berhubungan dengan hantu, arwah, atau pengalaman gaib lainnya. Ada juga ilmuwan yang berusaha menjelaskannya dengan ilmu pasti. Tanpa bermaksud merendahkan kepercayaan siapapun, Hipwee News & Feature ingin merangkum penjelasan paling ilmiah tentang dunia gaib yang ada selama ini.

Mereka yang mengaku melihat penampakan bisa jadi mengalami kesalahan pada sistem kerja otaknya. Para peneliti sepakat, terlalu lelah bisa menjadi penyebabnya

penampakan itu sebuah kenyataan?

Apakah penampakan itu sebuah kenyataan? via kisahasalusul.blogspot.com

Biasanya, orang-orang melihat penampakan hantu dalam wujud menyeramkan yang membuat mereka bergidik ngeri. Sebut saja hantu tentara zaman perang, noni Belanda, atau suster yang mondar-mandir tanpa kaki di rumah sakit. Ternyata hal ini juga bisa terjadi karena pikiran seseorang sedang tidak fokus, begitu klaim dari beberapa penelitian ini .

Pikiran terganggu karena ada banyak tekanan, kurang tidur, dan kelelahan akan menyebabkan otak dalam keadaan tidak fokus. Hal ini akan berimbas pula pada penglihatan. Otak secara sendirinya akan berusaha mengisi segala informasi di sekitar dengan informasi visual yang tidak lengkap. Logikanya sesederhana ketika kelopak matamu sedang berkedut, serangga yang lewat di depan matamu bisa terlihat mengerikan. Dalam waktu singkat dan di bawah tekanan, pikiranmu bisa memberikan gambaran yang tidak sepenuhnya benar. Apalagi kebanyakan orang yang melihat penampakan biasanya mengatakan kalau hal itu terjadi hanya dalam waktu singkat?

Advertisement

Histeria massa juga jadi hal masuk akal perkara hantu. Delusi bisa terjadi ketika sekumpulan orang berada dalam satu lingkungan yang menekan mereka

mungkin latah bahasa mudahnya

Mungkin latah bahasa mudahnya via theotherkhairul.blogspot.com

Pada Juni 2013 silam, lebih dari 3000 pekerja melakukan protes massal di sebuah pabrik Gazipur Bangladesh. Mereka protes bukan karena alasan yang masuk akal semacam jam kerja terlalu panjang ataupun kenaikan gaji, tapi karena ingin hantu penghuni toilet segera diusir. Cerita yang beredar di kalangan pekerja adalah, seorang hantu sedang marah dan menyerang seorang pekerja di toilet wanita. Akibatnya semua orang menjadi panik. Bukankah di Indonesia juga sering terjadi hal serupa? Karyawan memilih resign karena kisah hantu gentayangan yang beredar di tempat kerjanya.

Setelah penyelidikan dilakukan oleh beberapa ilmuwan, diketahui bahwa para pekerja itu mengalami fenomena yang biasa disebut histeria massa. ‘Kepercayaan’ akan hal yang sama bisa didapat ketika sekumpulan orang berada dalam satu lingkungan yang menekan mereka, seperti tempat kerja yang sibuk atau bahkan sekolah. Tekanan jangka panjang pada akhirnya akan membuat seseorang merasa pusing, mual, hingga kejang-kejang, sebagian juga akan lapor kalau mendapati penampakan hantu. Dari awalnya hanya satu dua orang yang mengalami, orang lain juga akan mengikuti karena kesamaan lingkungan tadi.

Kalau bisa mendengar suara yang tak terdengar orang lain, bukan berarti pula yang kamu dengar ialah suara hantu. Ada juga suara infrasonik yang memang hanya bisa didengar segelintir manusia

Advertisement
kalau kamu sering mendengar 'hal-hal aneh' artinya kamu peka

Kalau sering mendengar ‘hal-hal aneh’ artinya kamu peka via rumahberhantu.com

Setiap suara memiliki frekuensi masing-masing. Telinga manusia normalnya hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz saja. Nah suara dengan frekuensi kurang dari 20 Hz inilah yang kemudian dikenal dengan nama infrasound atau infrasonik . Walau seharusnya suara ini tak dapat didengar manusia, tapi nyatanya juga ada beberapa orang yang cukup sensitif dan bisa mendengar suara infrasonik ini.

Suara infrasonik sendiri tercipta dari fenomena alam seperti angin, iklim, dan peralatan yang ada di rumahmu. Beberapa riset juga membuktikan, gejala mendengar infrasonik bisa menyebabkan berbagai pengaruh aneh seperti mual, ketakutan berlebih, kegelisahan, merinding, hingga kegilaan. Ternyata banyak dari orang yang pendengarannya sensitif ini juga mengaku bisa melihat penampakan.

Terakhir, keberadaan hantu sangat terkait dengan faktor psikologis seseorang. Kamu mungkin mengenalnya dengan istilah sugesti

kalau penakut jangan lihat yang aneh aneh

Sugesti pikiran itu ilmu tersendiri via dailymail.co.uk

Kebanyakan orang mengaku melihat hantu setelah mereka menonton film atau acara TV horor, mendengar cerita mengerikan dari teman dan radio. Satu hal yang harus kamu tahu, pikiran manusia memang menakjubkan. Secara tak sadar, pikiran bisa men-sugesti diri berdasarkan image atau gambar terakhir yang dilihat. Gambaran hantu dan setting mengerikan yang terakhir dilihat bisa sangat membekas dalam pikiran. Terutama jika didukung oleh kondisi lingkungan. Misalkan menonton film horor di malam hari atau sedang sendirian, efek sugesti ini akan lebih kuat. Bahkan tidak jarang sugesti bisa sampai tahap halusinasi.

Tapi kembali ke prinsip dasar kehidupan. Meskipun selalu mencoba, masih banyak hal yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan logika manusia. Semua hal yang berada di wilayah tersebut akhirnya dikembalikan lagi ke sistem keyakinan. Kembali lagi ke kepercayaan masing-masing memang masih menjadi rumus paling ampuh. Mau masalah hantu atau kesurupan, asalkan kamu percaya sepenuhnya itu sah-sah saja disebut kebenaran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE