Menuju Debat Pilpres Kedua: Ternyata Ini Lo Perbedaannya Sama Debat Pertama Kemarin. Wajib Tahu Nih

Perbedaan debat pilpres I dan II

Setelah banyak mendapat kritik dan masukan dari publik terkait penyelenggaraan Debat Pilpres I kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tampaknya mulai ancang-ancang untuk membenahi debat putaran kedua 17 Februari mendatang. Debat yang hanya diikuti calon presiden ini digadang-gadang bakal lebih seru dari yang pertama. Soalnya tidak sedikit pihak menganggap Debat I kemarin kurang seru dan cenderung “main aman”. Banyak masalah-masalah krusial yang justru tidak dibahas saat debat dan membuat publik kurang puas.

Demi berlangsungnya debat yang lebih kondusif dan impresif, KPU rencananya akan mengubah sejumlah hal dalam Debat Pilpres II yang besok akan digelar di Hotel Sultan, Senayan itu. Ada juga usulan-usulan dari pihak terkait yang sampai sekarang masih digodok oleh KPU. Memang banyak banget sih hal yang harus dipantau dalam pemilihan presiden kali, apalagi buat kamu yang baru akan merasakan #PemiluPertama, pastinya sering bingung akan banyaknya update dan perubahan peraturan. Tapi jangan khawatir guys, Hipwee News & Feature sudah merangkum sederet perbedaan Debat Pilpres pertama dan kedua. Simak deh.

Dengan harapan debat bisa berlangsung lebih seru dan dinamis, beberapa perubahan sudah diumumkan. Dari soal pemberian kisi-kisi debat, sampai keberadaan pendukung di belakang paslon

Perbedaan Debat Pilpres I dan II via www.hipwee.com

Bukannya fokus mendengarkan visi, misi, maupun jawaban kedua paslon, banyak orang mengaku sedikit terdistraksi dengan keberadaan pendukung-pendukung yang duduk tepat di belakang tiap paslon. Moderator juga sempat beberapa kali menegur massa pendukung karena gaduh dan kelepasan melontarkan yel-yel bukan di waktu yang sudah disepakati. Seperti dikutip Kompas , komisioner KPU, Wahyu Setiawan mengatakan, untuk debat kedua, elite parpol atau massa pendukung tidak lagi ditempatkan di belakang podium. Tetap akan ada pendukung yang diundang, tetapi mereka akan ada perubahan posisi duduk.

Perbedaan lain, terkait kisi-kisi soal debat, yang tidak lagi diberikan oleh panelis sebelum debat berlangsung. Pengalaman kemarin saat kisi-kisi dibocorkan, jawaban paslon malah jadi kurang natural, kelihatan banget kalau sudah dipersiapkan. Selain itu, waktu debat juga rencananya akan diperpanjang. Tapi kalau dikutip Tempo , KPU belum menentukan berapa waktu tambahannya, mengingat penambahan waktu juga harus memperhatikan sikon.

Selain perbedaan-perbedaan yang sudah pasti seperti di atas, KPU juga menerima beberapa usulan terkait debat putaran kedua besok lo. Belum diputuskan sih apakah usulan ini bakal beneran diterapkan atau tidak

Usulan terkait Debat Pilpres II via www.hipwee.com

Usulan pertama ini terkait jumlah moderator. Ketua KPU, Arief Budiman, dikutip Tempo , mengusulkan untuk debat kedua ini lebih baik menggunakan 1 moderator, apalagi mengingat pesertanya cuma capres aja. Menurutnya, saat ini ada dua nama yang diusulkan dapat memandu berjalannya debat selanjutnya, yaitu Najwa Shihab dan Tommy Tjokro. Kedua orang ini termasuk jurnalis senior yang kemampuannya tidak perlu diragukan lagi.

Usulan lain datang dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno. Keduanya sepakat kalau posisi panelis sebaiknya diisi pihak dari luar lembaga negara atau kementerian. Di debat I kemarin, memang ada sejumlah nama yang berasal dari lembaga negara. Pemilihan panelis dari luar wilayah pemerintahan ini dilakukan untuk menjamin netralitas panelis.

Selain itu, ada juga usulan yang diterima KPU terkait lokasi debat. Seperti dikutip Tempo , sejumlah orang menyarankan agar debat dilakukan di tempat terbuka dan kampus. Tapi kalau soal ini KPU sudah memastikan tidak bisa dilakukan karena berbenturan dengan UU Pemilu. Dalam aturannya, debat capres bukan bagian dari kampanye, jadi tidak boleh memakai fasilitas pemerintah, tempat ibadah, atau gedung pendidikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.