12 Foto Korban Zika Ini Sungguh Memilukan. Meski Situasi Darurat Sudah Lewat, Tetap Perlu Waspada

Selama ini kita mengenal demam berdarah, malaria, dan cikungunya sebagai penyakit yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk. Tapi Zika sedikit berbeda. Sama seperti demam berdarah dan Cikungunya, virus Zika juga dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun baru terdengar sejak tahun 2015, virus ini sebenarnya sudah ditemukan lebih dari setengah abad yang lalu lho.

Nyamuk aedes aegypti via www.southernresearch.org

Tahun 2015 lalu pemerintah dan WHO menyalakan alarm bahaya setelah Brazil merilis data ribuan bayi terlahir dengan ukuran kepala tidak normal yang diduga berkaitan dengan Zika. Kembali merebaknya wabah Zika tahun ini dikhawatirkan akan menambah jumlah bayi yang lahir dengan mikrosefali juga. Untung saja dampaknya tidak separah sebelumnya. Tapi ancaman zika maupun virus pandemik lain tidak bisa dipandang sebelah mata. Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature ini.

1. Gejalanya mirip dengan demam berdarah, yaitu: sakit kepala hebat, meriang, sakit tulang belakang, bercak merah pada kulit, dan peradangan ringan di mata

Gejalanya mirip dengan DBD via berau.prokal.co

2. Pada penderita Zika, yang turun hanya jumlah sel darah putih. Obatnya pun tidak spesifik, ada yang cukup dengan istirahat cukup dan minum penurun demam

Ada yang sembuh dengan istirahat cukup via www.babble.com

3. Banyak orang yang tak sadar terjangkit virus Zika. Tanda-tandanya yang cenderung ringan itu membuat ilmuwan mengabaikan virus ini

Gejala Zika sering diabaikan via www.irishnews.com

4. Hingga akhirnya di tahun 2015, Zika mulai menjadi wabah di belasan negara Amerika Selatan. Yang terparah adalah Brazil dan Kolumbia

Rakkyat Brazil bertarung melawan Zika via news.nationalgeographic.com

5. Virus Zika jadi fatal dan berbahaya, karena bisa diduga menyebabkan bayi mengalami mikrosefali bila sang ibu terjangkit virus Zika semasa kehamilan

Mikrosefali via www.statnews.com

6. Pada bayi yang mengalami mikrosefali, bukan hanya ukuran kepalanya yang lebih kecil, tapi juga membawa ancaman kerusakan otak, kelumpuhan, bahkan kematian

Mikrosefali bisa berdampak fatal via vifreepress.com

7. Yang lebih gawat, nggak semua kasus mikrosefali ini langsung terlihat setelah bayi dilahirkan. Ada juga yang prosesnya baru terjadi belakangan dan terlambat ketahuan

Ibu dengan 2 anak yang mengalami mikrosefali via www.redbookmag.com

8. 1 dari 10 ibu yang terjangkit Zika akan melahirkan bayi dengan mikrosefali. Tahun 2015 di Brazil terjadi lebih dari 4000 kasus mikrosefali, 50 diantaranya berujung kematian

Kehamilan semakin berisiko via www.independent.co.uk

9. Ketika virus ini menjadi wabah, beberapa negara melarang warga negaranya yang sedang hamil untuk pergi ke negara-negara yang terinfeksi.

Ada negara yang melarang warganya traveling ke negara terjangkit saat hamil via abcnews.go.com

10. Di Kolombia, bahkan sempat ada himbauan pada warga negaranya untuk tidak dulu punya keturunan. Setidaknya sampai wabah ini bisa diredam

Darurat virus Zika, ada negara yang menghimbau untuk tidak hamil dulu via www.bostonglobe.com

11. Tak hanya itu berdampak fatal pada proses kehamilan ibu, Zika juga diduga berkaitan dengan Guillain-Barre Syndrome. Penyakit langka yang merusak syaraf dan bisa berakibat kelumpuhan

Kelainan syaraf yang berakibat kelumpuhan

12. Saat ini Zika belum ada vaksinnya. Hingga April 2017, WHO masih terus berusaha menciptakan vaksin untuk meredam wabah ini

Vaksin masih belum ada via www.sapiens.org

Musim penghujan barangkali jadi momen paling gawat dari penyakit-penyakit yang berasal dari nyamuk semacam ini. Nyamuk Aedes Aegepty adalah nyamuk traveler, artinya bisa berkelana hingga ke lain dunia. Meski saat ini belum terdengar ada kasus di Indonesia, nggak ada salahnya kita ikut waspada. Apalagi Indonesia termasuk salah satu tempat yang “nyaman” ditinggali oleh nyamuk Aedes Aegypti. Karena vaksinnya belum ada, yang bisa kita lakukan adalah mengingat kembali semboyan 3M: Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi