Mulai Haid di Usia 4 Tahun, Gadis Cilik Ini Kini Terancam Menopause. Kondisinya Bikin Prihatin

Normalnya, wanita mulai memasuki masa-masa pubertas pada usia 11 tahun ke atas. Pubertas sendiri bukan hal yang sulit diidentifikasi. Perubahan bentuk tubuh, suara, hingga kepribadian, disebut-sebut sebagai beberapa tanda perempuan mulai puber. Menstruasi jadi salah satu fase yang akan dialami perempuan setiap bulannya ketika mereka sudah puber. Umumnya perempuan akan mulai haid saat menginjak kelas 5 atau 6 SD. Ada juga yang terlambat dan baru haid saat sudah SMP. Tapi itu masih tergolong wajar karena memang kondisi fisik setiap perempuan berbeda-beda.

Advertisement

Namun lain halnya dengan apa yang dialami Emily Dover, bocah usia 5 tahun yang bahkan diprediksi akan menopause saat umurnya 6 tahun, karena ia mengalami menstruasi pertama kali saat masih 4 tahun! Kasihan sih, di saat anak-anak seusianya masih senang-senangnya bermain, ia sudah harus merasakan ‘sakit’ setiap bulan. Kira-kira kenapa ini bisa terjadi? Yuk simak penjelasannya bareng Hipwee News & Feature.

Waktu lahir sih normal-normal aja, tapi saat memasuki 4 bulan badan Emily udah kayak anak 1 tahun

Emily tumbuh dewasa sebelum waktunya via www.chauthiduniya.com

Emily, bocah asal New South Wales Australia, lahir dengan berat normal, bahkan lebih kecil dari suadara-saudara kandungnya. Keanehan muncul saat ia berusia 1 minggu. Menurut ibunya, Tam Dover, seperti dilansir Daily Mail , Emily jadi sering menangis dan susah tidur. Setelah itu berat tubuhnya meningkat drastis, bahkan saat masih 4 bulan, ia sudah seperti anak umur 1 tahun. Saat diperiksa, dokter malah mengatakan kalau itu cuma genetik dan gejala infeksi biasa.

Masuk usia 2 tahun, payudara Emily mulai tumbuh, ketiak dan alat vitalnya mulai ditumbuhi rambut, tubuhnya juga mulai membesar, wajahnya muncul jerawat, dan ia mulai mengalami bau badan. Lebih mengejutkan lagi, saat umurnya 4 tahun ia mulai kedatangan tamu bulanan! Sadar anaknya mengalami masa puber terlalu dini, orang tua Emily membawanya ke dokter.

Advertisement

“Dia bahkan tak punya kesempatan menjadi gadis kecil pada umumnya.” – Ibu Emily.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Emily diketahui mengidap sindrom Addison dan berbagai kelainan lain

Ternyata ia mengidap Addison’s disease via jabar.tribunnews.com

Setelah melalui berbagai tes, belakangan diketahui Emily mengidap sindrom Addison setelah dokter menemukan adanya hormon seperti layaknya wanita hamil dalam tubuhnya. Ia juga mengalami pubertas prekoks, dimana masa puber dialami terlalu dini pada anak-anak, hiperplasia adrenal kongenital, autisme, kelainan pada proses sensori, dan anxiety (kecemasan). Sindrom Addison sendiri adalah kelainan langka yang memengaruhi kelenjar adrenal. Kerusakan kelenjar ini juga berpengaruh pada produksi hormon kortisol dan aldosteron. Kondisi ini dialami 1 dari 100.000 orang di Australia dan 8.400 orang di Inggris.

Sampai saat ini Emily masih menjalani rangkaian pengobatan. Tapi ternyata itu malah membuatnya terancam menopause di umur 6 tahun

Ternyata ia harus mengalami menopause di usia 6 tahun via health.liputan6.com

Dokter yang menangani kasus ini menyarankan menjalani serangkaian perawatan, seperti terapi pergantian hormon dan suntik setiap bulan. Tapi sederet pengobatan ini malah mengancam Emily menghadapi menopause di usia yang juga belia, 6 tahun! Kini di usianya ke 5, Emily sudah mengalami gejala-gejala yang biasa dialami wanita usia 50-an. Duh, kasihan ya.

Advertisement

Kondisinya tubuhnya yang ‘membengkak’ ini membuat Emily di-bully di sekolahnya. Ia dianggap berbeda oleh teman-temannya

Dibully karena tubuhnya lebih besar dari teman-temannya via www.zetizen.com

Saat ia masih sering dibawa ke penitipan anak, Emily sampai harus merasakan perundungan yang dilakukan teman-temannya di sana. Mereka merasa Emily berbeda dengan anak-anak seusianya karena tubuhnya yang terus membesar dan tinggi badannya yang terus tumbuh serta jerawat kecil-kecil di wajahnya. Ibunya khawatir akan kondisi ini dan berusaha sekuatnya untuk menyudahi ‘penderitaan’ anaknya.

Belakangan ini memang tampaknya banyak anak-anak yang dewasa sebelum waktunya. Ternyata fenomena ini ada penelitiannya lho

Paparan bahan kimia bisa jadi sebabnya via www.sciencenews.org

Jika dibandingkan dengan zaman dulu, kalau kamu perhatikan, di era sekarang lebih banyak ditemui anak-anak seperti Emily di dunia ini, yakni mereka yang tumbuh dewasa sebelum waktunya. Anak-anak ini juga mengalami pertumbuhan fisik atau pubertas saat usianya masih balita. Tapi ternyata ada sebuah penelitian yang berusaha menyingkap fenomena ini.

Paul Kaplowitz dari Children’s National Medical Center, seperti dikutip New York Times , memetakan beberapa faktor yang menyebabkan kenapa anak-anak di bawah 10 tahun bisa mengalami pubertas. Paparan bahan kimia yang sering ditemui di makanan atau produk sehari-hari jadi salah satunya. Tak jarang juga ada hormon pertumbuhan yang disuntikkan ke hewan yang pada akhirnya dikonsumsi manusia. Ini disinyalir juga memengaruhi masalah di atas.

Selain itu anak-anak yang kelebihan berat badan lebih besar kemungkinannya mengalami pubertas dini dibanding mereka yang berbadan kurus. Kondisi atau keadaan keluarga ternyata juga membawa pengaruh. Mereka dibesarkan dengan orangtua lengkap lebih mungkin mengalami pubertas normal dibanding anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga tanpa ayah biologis.

Seram ya. Zaman sekarang penyakit tuh semakin macam-macam. Nggak heran sih, wong pengetahuan juga makin berkembang, bakteri, virus, atau mikroorganisme juga makin berevolusi. Makin banyak ilmuwan ‘coba-coba’, makin besar juga kemungkinan masalah kesehatan langka ikut berkembang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE