Nilai Mata Uangnya Makin Tak Berharga, Beli Tisu Toilet Aja di Venezuela Kini Butuh Duit Segepok

Inflasi Venezuela

Sekarang, nggak cukup bawa satu dompet aja kalau kalian suka bawa uang tunai untuk berbelanja di Venezuela. Pasalnya, harga semua bahan pokok di sana meroket beratus-ratus kali lipat karena hiperinflasi dan krisis ekonomi. Gara-gara selama ini hanya mengandalkan komoditas minyaknya, perekonomian Venezuela langsung anjlok begitu harga minyak dunia turun. Ditambah lagi dengan berbagai kebijakan pemerintah yang tidak efektif, Venezuela terjerembap dalam krisis ekonomi berkepanjangan yang akhirnya juga merembet ke semua aspek kehidupan warganya.

Bahkan untuk belanja kebutuhan pokok dan obat-obatan dasar, sebagaimana dilaporkan dari The Wall Street Journal , warga Venezuela sampai harus pergi ke negara tetangga Kolombia. Nilai mata uangnya anjlok — jumlah uang yang dulu bisa membeli apartemen, kini hanya dapat keju atau mentega aja. Saking sulitnya bertahan hidup di negara ini, hingga membuat banyak warganya beramai-ramai mengantri di perbatasan untuk meninggalkan Venezuela. Sebenarnya, ada apa sih dengan Venezuela? Seberapa parah juga kondisinya sekarang? Yuk bahas bersama Hipwee News & Feature~

Untuk membeli 1 kilogram (Kg) daging sapi di Venezuela, kini kamu harus merogoh kocek sampai 9,5 juta mata uang Venezuela atau Bolivar! Begini nih penampakan uang tunai jutaan Bolivar itu~

Reuters bikin edisi khusus polemik Venezuela ini. Segepok uang Bolivor ini cuma setara 1.45 USD  via widerimage.reuters.com

Karena harga barang-barang naik terus, uang terus dicetak untuk memenuhi kebutuhan. Akibat hiperinflasi ini, uang Bolivar makin lama semakin tidak berharga

Satu kilogram wortel harganya 3.000.000 Bolivar, harganya setara dengan 0,46 USD via widerimage.reuters.com

Bahkan, inflasi sudah mencapai 82.700% di bulan Juli 2018 yang lalu lho. Angka ini termasuk yang paling tinggi sepanjang sejarah

Harga 1 kilogram pasta di Venezuela adalah 2.500.000 Bolivar, setara dengan 0.38 USD via widerimage.reuters.com

Akibatnya, transaksi keuangan kini hampir semuanya dilakukan online atau pakai kartu debit. Siapa juga yang mau bawa cash sebanyak ini kemana-mana

Popok bayi ini harus ditebus dengan uang 8.000.000 Bolivar. Padahal ini setara dengan 1,22 USD via widerimage.reuters.com

Tapi banyak juga kelompok ekonomi menengah ke bawah yang tidak punya tabungan atau kartu debit. Mereka lah yang mungkin paling menderita karena krisis finansial ini

Satu buah tisu toilet harus ditukar dengan setumpuk uang 2.600.000 Bolivar, atau setara dengan 0,40 USD via widerimage.reuters.com

Nah, pemerintah membuat solusi dengan menghilangkan lima digit angka 0 di belakang harga setiap barang untuk memperbaiki situasi keuangan

Beras satu kilogram aja bisa mencapai 2.500.000 Bolivar atau 0.38 USD via widerimage.reuters.com

Nantinya, jika membeli keju seharusnya seharga 7.500.000 bolivar, dengan kebijakan baru, yang perlu dibayarkan senilai 75 bolivar saja

Sepotong keju harganya 7.500.000 bolivar. Ini setara dengan 1.14 USD via widerimage.reuters.com

Tetapi hal ini malah bikin masyarakat panik dan bergegas membeli stok kebutuhan bahan pokok sebelum kebijakan itu mulai berlaku

Orang yang panik mendatangi toko swalayan dan membuat antrian panjang untuk bisa membeli bahan kebutuhan pokok via www.pbs.org

Dikhawatirkan, pedagang yang kebingungan dan juga pajak sistem perbankan yang berlebihan bisa membuat kegiatan perdagangan terhenti

Hampir semua kebutuhan pokok ludes diborong masyarakat yang panik via www.downtoearth.org.in

Wajar sih penduduk Venezuela jadi panik. Krisis ekonomi yang dialami negaranya bahkan sudah merambat ke ranah kemanusiaan lho

Bahkan, krisis ekonomi membuat ibu yang baru saja melahirkan ini terpaksa tidur di lorong dengan kasur tanpa sprei selama masa pemulihan via www.pbs.org

Mungkin kita tidak akan pernah bisa membayangkan penderitaan yang dialami warga Venezuela saat ini. Krisis ekonomi yang berlarut-larut ini kini berkembang jadi krisis kemanusiaan yang sampai memakan korban jiwa. Negara-negara sekitar juga harus segera memikirkan solusi untuk menampung eksodus warga yang tidak lagi bisa bertahan di Venezuela. Pasalnya, kebutuhan pokok dan obat-obatan sederhana saja tidak bisa ditemukan di Venezuela. Kasihan ya~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE