Belum Ada Pasien Terjangkit, Ahli Medis Ragukan Pemeriksaan Virus Corona di Indonesia

Pemeriksaan virus corona di Indonesia

Pasien yang terjangkit virus corona terus bertambah. Data dari situs real time Johns Hopkins menunjukkan kalau sampai artikel ini ditulis, sudah ada 17.405 orang di seluruh dunia yang terjangkit virus corona, dengan 362-nya meninggal dunia dan 487-nya dinyatakan sembuh. Tapi data lain dari penelitian lembaga kesehatan The Lancet justru menyatakan jumlah pasien virus corona jauh lebih banyak, mencapai 75 ribu orang!

Advertisement

Negara-negara tetangga kita seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Australia sudah melaporkan kalau kasus virus corona ini telah merambah ke wilayahnya. Di Singapura ada 18 orang yang terjangkit virus corona, Malaysia 8 orang, Thailand 19 orang, dan Australia 12 orang. Indonesia yang notabene “diapit” negara-negara di atas justru diklaim masih bersih dari virus tersebut. Nggak kaget sih kalau klaim itu diragukan sama banyak pihak, termasuk ahli medis.

Media Australia The Sydney Morning Herald dan The Age menyorot pemeriksaan virus corona di Indonesia, terkait belum adanya kasus yang dikonfirmasi positif sampai sejauh ini

Belum ada kasus positif di Indonesia via jakartaglobe.id

Entah harus lega atau justru skeptis, sejauh ini di Indonesia memang belum ada pasien yang dikonfirmasi positif terjangkit virus corona. Hal ini ternyata memicu pertanyaan besar publik, termasuk ahli medis dan dua media Australia The Sydney Morning Herald (SMH) dan The Age. SMH sampai menghubungi Ketua Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Profesor Amin Soebandrio buat kepo-kepo.

Dikutip dari artikel yang ditulis SMH , saat ini kelengkapan alat-alat di laboratorium Indonesia untuk mendeteksi virus corona dinilai masih kurang. Zat kimia yang dipakai negara-negara dunia buat menguji dan menganalisis virus tersebut ternyata belum tersedia di Indonesia. Fakta ini memunculkan spekulasi bahwa mungkin saja sebenarnya sudah ada pasien yang terjangkit virus corona tapi nggak terdeteksi dan dianggap penyakit flu, demam, atau malah pneumonia, karena gejalanya memang mirip-mirip.

Advertisement

Menjawab keraguan publik soal virus corona ini, Kemenkes nggak tinggal diam. Mereka cukup percaya diri dengan mengatakan kalau Indonesia sudah mampu mendeteksi virus corona

Kemenkes menyangkal kalau Indonesia belum punya perlengkapan memadai via www.litbang.kemkes.go.id

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Vivi Setiawaty , menjawab keraguan publik soal kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona. Menurutnya Indonesia sudah memiliki testing kit untuk menganalisis adanya virus corona di tubuh pasien. Tenaga medis maupun petugas di laboratorium sudah berpegang pada pedoman WHO untuk mendeteksi virus corona.

Katanya, laboratorium Badan Litbang Kemenkes juga sudah mengantongi akreditasi dari WHO, dan pengakuan ini sudah lama, semenjak kasus flu burung beberapa tahun lalu.

Disaat Indonesia masih ribut soal cara mendeteksi virus corona, Thailand sudah klaim kalau mereka punya dokter yang bisa menyembuhkan virus corona

Advertisement

Dr. Kriangsak Atipornwanich dari Rajavithi Hospital, Thailand via www.thaipbsworld.com

Di tengah keraguan publik soal kemampuan Indonesia mendeteksi virus corona, Thailand justru sudah seribu langkah lebih maju. Belum lama ini Kementerian Kesehatan mereka mengklaim kalau di sana ada dokter yang berhasil menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona. Dokter bernama Kriangsak Atipornwanich itu mengombinasikan dua obat antivirus untuk HIV dan flu untuk merawat dua pasien virus corona. Kondisi pasien yang tadinya cukup parah, bisa membaik sangat cepat hanya dalam kurun waktu 48 jam. Hasil tes yang awalnya positif juga berubah jadi negatif.

Kombinasi dua antivirus yang sama juga dipakai di rumah sakit Beijing, sebagai bagian dari pengobatan pasien virus corona, meskipun nggak jelas apakah mereka berhasil atau tidak.

Jika memang benar kombinasi obat itu bisa menyembuhkan virus corona, harapannya penemuan itu bisa menghentikan persebaran virus yang makin lama bikin jantung makin berdebar. Dan semoga aja di Indonesia beneran belum ada (dan tidak akan ada) pasien yang terinfeksi virus corona ya! Yuk, kita berdoa bersama~

HOTLINE CORONAVIRUS

KBRI TIONGKOK

Tel. 001-86-(10) 6532 5489

Fax: 001- 86- (10) 65325368

Email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id

PUSAT KRISIS KEMENTERIAN KESEHATAN

021-5210411 dan 081212123119

POSKO KLB DINAS KESEHATAN DKI JAKARTA

081388376955 (Telepon/WhatsApp)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE