Sama-sama Bikin Penyakit, Yuk, Kenali Bedanya Virus, Bakteri, dan Parasit, Agar Tak Salah Mengobati

Perbedaan virus, bakteri, parasit

Hari ini seluruh lini kehidupan kita diteror virus tak kasat mata. Iya, sebuah mikroorganisme bernama virus corona atau Covid-19 ini bikin dunia kelimpungan menghadapinya. Virus yang telah ditetapkan sebagai pandemi global ini telah menginfeksi ratusan ribu orang dan merenggut puluhan ribu nyawa. Virus corona juga disebut-disebut masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS yang menyerang bagian pernapasan manusia dan sempat mewabah beberapa tahun silam.

Advertisement

Meskipun namanya sudah jelas-jelas virus corona, tapi masih banyak orang yang menyamakannya dengan bakteri. Padahal keduanya berbeda lo. Selain virus dan bakteri, ada juga istilah parasit yang sering ketuker-tuker. Sebenarnya, apa sih beda ketiganya? Simak yuk penjelasannya di bawah ini.

1. Mari kita mulai dengan VIRUS dulu. Virus berukuran sangat kecil, mereka membutuhkan inang untuk hidup. Virus berkembang biak dengan cara menyerang sel dalam tubuh

Ilustrasi virus via gaya.tempo.co

UKURAN

Virus adalah mikroba berukuran kecil. Ukuran virus bahkan 10 sampai 100 kali lebih kecil dari ukuran bakteri. Selain berukuran kecil virus memiliki wujud berupa materi genetik yang diselimuti oleh jarum-jarum protein.

Advertisement

CARA HIDUP

Melansir Alodokter , virus dapat hidup dan berkembang biak dengan cara menempel pada sel inang. Artinya, virus membutuhkan makhluk hidup untuk dapat bertahan. Makhluk hidup ini bisa berupa tumbuhan, binatang sampai manusia.

Advertisement

Saat masuk ke dalam tubuh, virus akan mengubah sel-sel yang menjadi inangnya. Nggak cuma sampai situ, virus juga akan menguasai dan menyerang sel untuk berkembang biak dalam tubuh. Akibatnya virus akan merusak bahkan membunuh sel-sel penting yang ada dalam tubuh makhluk hidup. Misalnya virus akan menyerang sel hati, darah atau saluran pernafasan.

CONTOH PENYAKIT AKIBAT VIRUS

Contoh penyakit yang disebabkan infeksi virus adalah infuenza, herpes, cacar, ebola, HIV/AIDS. Nggak seperti bakteri yang bisa dilawan dengan antibiotik, untuk mengobati infeksi virus, pengidap harus mengonsumsi vaksin anti-virus.

2. Beda sama virus, BAKTERI tidak membutuhkan inang untuk hidup. Mikroorganisme ini bisa hidup dalam benda mati dan dapat dilawan dengan antibiotik

Ilustrasi bakteri via www.biology.co.id

UKURAN

Jika virus berukuran sangat kecil, biasanya bakteri memiliki ukuran yang jauh lebih besar. Maka dari itu, untuk bisa melihat bakteri pun cukup dengan mikroskop cahaya.

CARA HIDUP

Nggak seperti virus yang membutuhkan inang untuk hidup, bakteri adalah jenis mikroorganisme yang mampu hidup di berbagai tempat dan jenis lingkungan. Bakteri bahkan dapat menempel pada benda-benda mati. Wujud dari bakteri terdiri dari cincin DNA yang berisi cairan sel berukuran sedikit lebih besar dari virus.

Berbeda dengan virus yang selalu bersifat merusak, terdapat bakteri baik yang secara alami hidup di tubuh manusia. Bakteri baik ini dikenal dengan nama bakteri flora normal. Flora normal sendiri berperan melindungi tubuh dari bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit.

CONTOH PENYAKIT AKIBAT BAKTERI

Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri antara lain TBC, meningitis, kolera dan disentri. Untuk mengobati penyakit yang diakibatkan bakteri, umumnya menggunakan antibiotik. Kendati demikian, bakteri ternyata punya kemampuan adaptasi yang sangat cepat. Jika penggunaan antibiotik nggak tepat, bakteri justru akan kebal terhadap antibiotik. Atas alasan itu, antibiotik selalu diberikan sesuai anjuran dokter.

3. Lalu, apa itu parasit? Parasit adalah organisme hidup yang menggerogoti organ makhluk hidup lain. Infeksi dari parasit kebanyakan berasal dari lingkungan yang tidak bersih

Ilustrasi parasit via travel.detik.com

UKURAN

Jika virus dan bakteri termasuk makhluk-makhluk berukuran kecil, parasit adalah organisme berukuran besar yang menggantungkan keberlangsungan hidupnya dari makhluk lain.

CARA HIDUP

Parasit sangat membutuhkan inang untuk hidup. Tapi meski begitu, ada beberapa jenis parasit yang bisa juga hidup bebas tanpa inang di lingkungan yang kotor.

Infeksi yang disebabkan parasit terjadi karena organisme berbahaya ini masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau lapisan kulit. Jika parasit  masuk melalui mulut, ia dapat bertahan dalam usus dan berusaha membuat lubang untuk menyerang organ tubuh lainnya. Jika sudah berada dalam tubuh, biasanya parasit nggak bisa berkembang biak.

Selain melalui mulut, parasit juga dapat masuk melalui kulit dengan melalui gigitan serangga. Namun faktor yang paling menentukan penyebaran parasit adalah lingkungan yang nggak bersih. Selain lingkungan, makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit juga dapat menyebabkan infeksi.

CONTOH PENYAKIT AKIBAT PARASIT

Salah satu contoh penyakit yang berasal dari parasit adalah malaria dan cacingan. Untuk mengalahkan parasit dalam tubuh, dokter akan memberi obat berupa anti parasit yang spesifik. Obat antiparasit ini juga akan dibarengi dengan antibiotik atau obat antijamur.

Nah, untuk wabah yang sekarang ini lagi heboh termasuk ke dalam golong virus ya, Guys! Jadi jangan menganggapnya sama dengan bakteri, parasit, apalagi jamur. Ya, meski semua sama bahayanya jika menginfeksi manusia sih..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Represent

Editor

An amateur writer.

CLOSE