Tendang Pengendara Ojol karena Masuk Jalur Steril Presiden Jokowi, Polisi Ini Akhirnya Dimutasi

Polisi tendang ojol

Belakangan ini citra kepolisian sedang nggak baik di masyarakat. Akhir September lalu, 13 polisi di Kendari ditahan karena diduga menembak dua mahasiswa hingga tewas saat demonstrasi. Kini giliran seorang polisi lalu lintas di Bogor yang melakukan kesalahan saat bertugas. Pada Sabtu (5/10), polisi itu melakukan kekerasan fisik pada seorang pengemudi ojek online (ojol).

Advertisement

Kebetulan ada orang yang merekam kejadian tersebut dan membagikannya di internet. Sontak warganet marah-marah saat menontonnya karena menganggap perbuatan polisi itu salah.

Seorang polisi menendang dan memukul pengemudi ojol yang menerobos jalan khusus untuk Presiden Jokowi pada Sabtu (5/10)

Sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi pengamanan jalan di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor, karena Presiden Jokowi hendak melintas. Tetapi tiba-tiba seorang pengemudi ojol menerobos pengamanan dan membuat dua polisi marah sampai memaki-makinya.

Advertisement

Salah seorang polisi berinisial RZ dan berpangkat Ipda pun melakukan kekerasan fisik. Dia menendang kaki, mendorong, dan memukul kepala berlapis helm si pengemudi ojol. Sontak pengemudi itu memberi gestur minta maaf dan segera pergi. Namun, kejadian tersebut nggak berlalu begitu saja. Ternyata ada orang yang merekam dan membagikannya di internet!

Setelah video mereka viral, polisi itu minta maaf pada pengemudi ojol, begitu pula sebaliknya. Tapi masalah belum selesai~

Proses mediasi antara polisi dan pengemudi ojol via news.detik.com

“Atas kejadian tadi siang pada saat pengamanan presiden, saya pribadi minta maaf kalau tadi saya tindakan saya yang kurang tepat,” kata polisi itu seperti dikutip dari Detik .

“Saya terima maafnya atas permohonan maaf bapak. Saya juga salah kan,” balas sang pengemudi ojol.

Usai saling meminta maaf, polisi dan pengemudi ojol itu pun saling berjabat tangan. Syukurlah masalah mereka selesai dengan damai! Namun, persoalan belum selesai. Polisi tersebut tetap harus menerima konsekuensi atas perbuatannya. Apalagi video tentang peristiwa tersebut telanjur viral di internet.

Advertisement

Akibat perbuatannya yang nggak pantas, polisi itu dimutasi ke divisi lain yang nggak berhubungan langsung dengan masyarakat

Proses penyelesaian masalah di kantor polisi Bogor via news.detik.com

Polisi itu dihukum mutasi alias pindah kerja ke divisi lain. Sebelumnya dia bekerja di bidang pelayanan masyarakat, tapi kini dipindahkan ke bagian administrasi yang nggak berhubungan langsung dengan orang-orang. Hukuman itu langsung dijatuhkan pada hari yang sama dengan hari saat dia melakukan kekerasan pada pengemudi ojol. Tegas banget ya sistem hukumannya!

Menurut Kapolres, harusnya polisi nggak pakai kekerasan dalam kondisi sekesal dan secapek apa pun

Kapolres Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser via news.detik.com

Kapolres menyayangkan tindakan polisi yang menendang dan memukul pengemudi ojol. Pasalnya, tugas polisi yang sebenarnya adalah melindungi dan mengayomi masyarakat. Memang masih ada orang-orang yang nggak taat hukum, karena itulah para polisi harus lebih sabar.

“Lakukan saja tindakan sesuai prosedur hukum, ditilang, dan lain-lain, tidak perlu gunakan kekerasan. Ini kan negara hukum, ada aturan yang mengatur. Penggunaan kekerasan tidak boleh,” kata Kapolres Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser seperti dikutip dari Detik .

Bukan hanya kali ini, sebelumnya juga ada polisi yang bertindak kasar saat bertugas dan akhirnya dimutasi

Polisi menilang pengendara motor via www.merdeka.com

Dilansir dari Okezone , pada 6 Maret 2018 beredar video seorang oknum polisi yang menindak pelanggar lalu lintas. Oknum polisi itu meminta uang Rp150.000 untuk menyelesaikan masalah. Namun karena si pelanggar nggak punya uang sejumlah itu, dia menolaknya. Lantas sang polisi melontarkan kata-kata kasar dan bahkan menyebut kata anj**ng. Kejadian tersebut direkam dan dibagikan di internet hingga viral. Akhirnya, sang polisi yang bersalah pun dihukum mutasi.

Pengendara ojol memang salah karena masuk ke jalur yang sudah ditutup dan disterilkan. Mungkin juga pak polisi sedang lelah dan capek sehingga mudah tersulut emosi ketika ada yang melanggar aturan. Semoga kelak polisi-polisi lebih sabar dan mampu menahan kekesalan dalam menjalankan tugasnya sebagai penganyom masyarakat ya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE