Banyak Orang Bangga Bisa Lembur Setiap Hari. Padahal 5 Risiko Ngeri Ini Pasti Menanti

Risiko lembur setiap hari

Banyak orang bangga bisa lembur. Rasa bangganya itu kadang diabadikan dalam sebuah unggahan Insta Story yang menunjukkan kalau layar laptopnya tetap menyala walau matahari telah tiada. Nggak lupa dengan segelas kopi harga selangit yang bertengger manis di sampingnya. Pemandangan yang mungkin bagi sebagian orang cukup membuktikan kalau si empunya itu adalah pekerja keras.

Advertisement

Namun, apakah semua pekerja keras itu harus lembur setiap hari seolah tak ada waktu lagi di esok hari? Jawabannya tentu tidak. Pekerja keras tidak selalu harus lembur, pun sebaliknya, lembur tidak selalu menunjukkan bahwa ia adalah pekerja keras. Malah dalam banyak kasus, lembur justru menunjukkan ketidakefektifan bekerja. Sudah diberi 8 jam sehari, eh, masih nambah lagi. Lagian, 5 risiko di bawah ini bisa mengintai siapa saja yang ngotot lembur setiap hari. Yuk, simak deh di sini!

1. Namanya lembur, artinya tubuh kita dipaksa bekerja melebihi jamnya. Hasil riset menunjukkan, orang yang hobi kerja 10-11 jam sehari secara berkala berisiko terkena penyakit jantung lo

Tingkatkan risiko penyakit jantung via www.cnbc.com

Penelitian terhadap 6.000 pegawai di Inggris menunjukkan mereka yang “over-time” 3-4 jam per hari punya risiko penyakit jantung sebesar 60%. Ini karena orang-orang yang lembur lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dibanding berolahraga, bersantai, atau beristirahat. Mereka juga mungkin lebih tertekan, gelisah, hingga depresi dibandingkan dengan yang nggak pernah lembur.

2. Lembur juga bisa memperbesar potensi kecelakaan kerja. Apalagi para pekerja yang dikelilingi alat-alat berbahaya. Ketika kondisi nggak fit dan nggak fokus, bukan nggak mungkin terjadi sesuatu yang mengerikan

Bikin nggak fokus via www.gardandco.com

Walaupun kaitan antara lembur dan kecelakaan kerja belum ada studi ilmiah yang pasti, tapi hal itu bukan nggak mungkin terjadi lo! Bayangkan aja ketika kita diharuskan lembur, tubuh tentu akan dipaksa bekerja nggak sesuai porsinya. Akibatnya kita bisa cepat lelah dan nggak fokus. Ketika nggak fokus inilah hal-hal berbahaya di lingkungan kerja bisa terjadi. Duh, amit-amit nggak sih…

Advertisement

3. Ada juga studi yang bilang kalau orang kebanyakan lembur itu sama aja kayak orang lagi mabuk, maksudnya sama-sama teler gitu

Sama kayak orang mabuk via notablelife.com

Orang-orang yang lembur terbukti akan merasakan kelelahan luar biasa. Contohnya aja kita bangun jam 8 pagi, dan masih terbangun pada jam 1 pagi di hari berikutnya, ini berarti tubuh kita dipaksa terjaga selama 17 jam penuh. Kinerja fisik kita kemungkinan akan lebih buruk dibanding orang yang dalam darahnya terdapat konsentrasi alkohol sebesar 0,05%. Menurut riset , ini adalah level rata-rata seorang pria dengan berat badan 73 kg yang minum 2 kaleng bir 335 ml. Yup, artinya orang lembur sama aja kayak orang lagi mabuk.

4. Secara kasat mata, orang yang lembur punya waktu lebih untuk bekerja. Tapi kalau ditelaah justru malah bikin nggak produktif lo

Malah bikin nggak produktif via vinepair.com

Orang lembur berarti waktu tidurnya akan berkurang. Hal ini juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Padahal secara kasat mata, waktu mereka bekerja lebih banyak dibanding orang-orang yang nggak pernah lembur. Tapi justru itu yang bikin mereka jadi nggak produktif. Badan udah lelah, otak udah stress, eh masih aja dipaksa kerja. Malah nggak efektif, toh?

5. Yang terparah ya menyebabkan kematian. Budaya hobi lembur di Jepang sudah banyak menelan korban. Mereka bisa bekerja tanpa henti seharian!

Advertisement

Di Jepang dikenal yang namanya karoshi —istilah yang digunakan untuk menyebut kasus kematian akibat kelelahan bekerja. Dalam setahun bisa ada ratusan kasus ! Penyebabnya kalau nggak jantung, stroke, atau bunuh diri. Serius deh, di sana emang pekerjanya segila itu. Mereka bahkan bisa bekerja 2 hari berturut-turut tanpa pulang ke rumah. Tidur pun ya hanya sekenanya di meja kerja gitu.

Melihat orang-orang berjas dan berkostum kantoran tidur di kereta atau di tempat umum tuh bukan pemandangan yang aneh di Jepang, ya saking lelahnya mereka bekerja. Negara bukannya nggak peduli, pemerintah sampai bersedia memberi bonus buat mereka yang pulang lebih awal. Duh, semoga ini nggak terjadi di Indonesia deh ya…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE