Saking Nggak Berharganya, Uang Lima Ribuan di Negara Ini Dijadikan Kerajinan. Daripada Jadi Sampah?!

Uang tidak berharga

Uang adalah alat bayar yang disepakati hampir di semua kawasan untuk melakukan transaksi ekonomi. Seluruh lini kehidupan yang memaksa kita untuk bersinggungan dengan aspek ekonomi membuat nilai uang dianggap sangat berharga. Rasanya hampir mustahil jika seseorang hidup tanpa sepeser pun uang. Otomatis ia nggak akan bisa mencukupi kebutuhannya yang paling mendasar, yaitu makan. Seringkali fakta ini bikin orang-orang jadi protektif terhadap uang. Tidak boleh disimpan sembarangan, apalagi hilang dan terbuang.

Sayangnya hal ini sudah mulai nggak berlaku bagi mata uang kecil di Venezuela. Negara ini berjuang melawan inflasi dan memutuskan melakukan denominasi mata uang, namun keadaan justru makin parah. Uang senilai satu atau dua bolivar bahkan sudah tidak bisa untuk membeli permen. Dilansir dari Reuters , nilai mata uang tertinggi bolivar bahkan hanya bernilai 10 sen di ‘pasar uang’. Hal ini menyebabkan masyarakat sudah tidak lagi menganggap uang kertas yang punya nilai rendah dan membiarkannya terbuang percuma. Di sisi lain, masyarakat justru memanfaatkannya buat kerajinan. Yuk simak potret krisis ekonomi di Venezuela yang dihimpun oleh tim Hipwee News & Feature berikut!

Hiperinflasi yang terjadi di Venezuela adalah awal dari krisis ekonomi di sana. Terlalu banyaknya uang beredar di masyarakat jadi masalah serius yang dihadapi pemerintah

Inflasi di Venezuela mencapai lebih dari seribu persen via www.economicswire.net

Krisis ekonomi berkepanjangan memaksa pemerintah melakukan denominasi terhadap nilai mata uang Venezuela yaitu bolivar. Sebanyak tiga digit angka dipotong dan terus terjun hingga lebih rendah nilainya dari rupiah

Masyarakat menggelar aksi protes terhadap pemerintah dengan merebus uang via www.reuters.com

Sebelumnya 500 bolivar bisa untuk membeli sepaket makanan mewah dan wine di restoran berkelas. Saat ini 500 bolivar untung-untungan ada yang mau kasih secangkir kopi

Nggak jarang, orang-orang membawa uang satu gerobak hanya buat membeli barang yang agak berharga via www.bestchinanews.com

Akibatnya uang-uang kertas senilai 1 bolivar hingga 5000 bolivar sudah tidak berharga lagi. Kadang dibiarkan tercecer pun tidak ada pencuri yang mengambilnya

Bahkan sampai dijadikan kertas pegangan buat gorengan panas via nextshark.com

Tidak berharganya uang ini dimanfaatkan oleh sebagian pengrajin jadi sebuah barang yang lebih berharga. Mereka melipat-lipatnya menjadi tas dan barang unik

Padahal biasanya, kerajinan seperti ini dibuat dari sampah plastik via www.thehindu.com

Hasil kerajinan dengan bahan uang kertas ini malah jadi lebih berharga dari nilai mata uang yang dilipat. Bisa dijual dan menambah penghasilan

Menurut pengrajin, satu tas dari bahan uang kertas ini senilai 300.000 bolivar dan bisa untuk membeli sekilo daging via internasional.kompas.com

Seorang seniman juga mengubah gambar di mata uang jadi karya seni yang unik dan bagus buat dijadikan pajangan dinding

Seorang pria yang menyukai gambar mengubah kertas jadi kanvas dan karya seni mengagumkan via www.reuters.com

Berkat menjual hasil karyanya, ia bisa dapat penghasilan tambahan. Dibandingkan jika ia membelanjakan uangnya

Seni ini juga bentuk satir sebagai simbol protes terhadap pemerintah yang gagal mengendalikan krisis ekonomi bertahun-tahun belakangan via internasional.kompas.com

Kabarnya akibat krisis ini, banyak warga Venezuela yang frustasi dan ingin pindah ke negara tetangga

Kelaparan merajalela akibat barang yang ditarik dari pasaran akibat bangkrut via wethevigilant.com

Sebenarnya bukan hanya karena nilai mata uangnya yang jadi nggak karuan, tapi denominasi bikin kejahatan dan kriminalitas makin merajalela

Kelaparan dan depresi terjadi dimana-mana. Masa sulit ini bahkan disebut sebagai ‘a brutal year’ karena keadaan kian memburuk. via www.vox.com

Bukan nggak mungkin keadaan seperti ini menimpa Indonesia lho. Untungnya keadaan ekonomi Indonesia cenderung stabil dan jauh dari hiperinflasi layaknya Venezuela

Meski pernah mengalami penurunan nilai di tahun 1950 dan krisis tahun 1999 inflasi di Indonesia masih terbilang stabil dibanding negara berkembang lainnya via www.caracaschronicles.com

Bersyukur banget hidup di Indonesia yang meski masih negara berkembang, rata-rata masyarakat masih bisa menikmati makanan dan tidur dengan nyenyak. Walau pun nggak bisa dimungkiri kalaudi beberapa daerah di Indonesia sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah untuk dientaskan dari kelaparan, kemiskinan, dan masalah kesehatan. Makanya sebagai warga negara yang baik saatnya kita memberikan dukungan nyata bagi mereka yang masih kurang beruntung. Semoga Indonesia kedepannya makin maju dan berkembang ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE