Berendam di Pantai, Kaki Remaja Ini Digigiti Hewan Misterius Sampai Bersimbah Darah

Setelah seharian berenang dan bermain di pantai, merendamkan kaki sejenak di pinggiran pantai sambil menikmati pemandangan pasti terasa sangat menyenangkan. Tapi bagi seorang remaja di Melbourne, Australia, kegiatan sederhana yang biasa ia lakukan tiap harinya itu tiba-tiba jadi mengerikan. Sam Kanizay, pemuda berusia 16 tahun yang sedang bermain di pantai Brighton’s Dendy Street, awalnya hendak merendam pergelangan kakinya yang lelah usai bermain sepak bola dengan teman-temannya.

Selama beberapa saat ia merendam kakinya di air yang dingin tersebut dan kembali berjalan di antara pasir pantai. Awalnya Sam mengira kakinya masih penuh pasir sehingga ia mulai mengibas-ibaskan kakinya supaya kakinya bersih. Namun tidak disangka-sangka, begitu Sam mulai menggoyang-goyangkan kakinya, darah mengucur deras dari area pergelangan kakinya. Ternyata apa yang awalnya ia kira pasir, bukanlah pasir. Melainkan gerombolan hewan aneh yang menyerupai kutu, menggigit dan memakan kakinya. Dengan darah terus mengucur dari kakinya, Sam akhirnya meminta pertolongan.

Pada awalnya orangtua dan pihak medis juga kebingungan karena baru pertamakali melihat tipe gigitan seperti ini. Waduh apa ada spesies hewan baru seperti ‘kutu laut’ ini yang perlu kita waspadai?! Yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

Sam tidak menyadari bahwa pergelangan kakinya digerumuti hewan kecil-kecil yang bisa disebut ‘kutu laut’. Ratusan ‘kutu laut’ tersebut menggerogoti pergelangan kakinya hingga ia dipenuhi luka

Sam sama sekai tidak menyangka bahwa yang ia kira pasir pantai ternyata sekumpulan ‘kutu laut’ yang sedang memakan kakinya. Sam sangat kaget ketika mendapati darah terus mengucur dari pergelangan kakinya. Bahkan awalnya ia tidak terlalu merasakan sakit akibat dinginnya air. Setelah sempat shock dengan darah yang megucur di kakinya, ia pun meminta bantuan sang ayah untuk memberikan pertolongan. Tidak butuh waktu lama sang ayah memutuskan untuk membawa Sam ke rumah sakit terdekat karena darah yang mengucur dari kakinya tidak kunjung berhenti setelah ratusan kutu tersebut dibersihkan.

Pihak rumah sakit sempat kebingungan dengan jenis hewan yang melukai pergelangan kaki Sam. Ayah Sam, Jarrod Kanizay pun menyeledikinya sendiri dengan melemparkan daging mentah ke tempat dimana Sam digigiti

Dilansir melalui CNN , ayah Sam, Jarrod Kanizay merasa penasaran dengan hewan yang melukai anaknya tersebut. Ia pun melempar daging-daging mentah ke arah genangan air tempat Sam merendam kaki. Jarrod kemudian mendapati ratusan ekor ‘kutu laut’ mengerumuni dan menggerogoti daging mentah tersebut. Kutu-kutu itu rata-rata berukuran 2 milimeter dan sangat aktif. Jorrad pun memutuskan mengunggah video yang berisi temuan ‘kutu laut’nya tersebut ke Youtube.

Menanggapi soal ‘kutu laut’ misterius ini, para ahli pun angkat bicara. Meski luka Sam sekilas tampak begitu mengerikan, tapi sebenarnya tidak begitu berbahaya

Hewan ini juga sebenarnya jarang sekali menggigit manusia via newsapi.com.au

Setelah digigiti ‘kutu laut’, pendarahan di pergelangan kaki Sam Kanizay sulit dihentikan. Ternyata hal tersebut dikarenakan zat anticoagulant yang dilepaskan oleh ‘kutu laut’ tersebut saat menggigit. Zat tersebut berperan mencegah pembekuan darah yang sangat diperlukan untuk menghentikan pendarahan ketika terjadi luka. Genefor Walker-Smith dari organisasi biologi kelautan mengidentifikasikan ‘kutu laut’ yangmenyerang Sam merupakan spesies lysianassid amphipods, jenis crustasea pengerat daging.

Amphipods yang sering disebut sebagai ‘kutu laut’ ini bisa bertahan di air maupun di darat. Awalnya, rasa sakit akibat gigitan tidak begitu terasa karena ia berdiri lama di air. Namun setelah itu, Sam mengaku bahwa sakit yang ia rasakan berskala 8 dari 10. Luka gigitan itu menimbulkan lubang kecil-kecil pada kaki Sam. Untungnya menurut dokter, luka-luka Sam ini tidak dalam dan dapat sembuh sepenuhnya dalam waktu dekat.

Wah setelah baca tulisan ini pasti sebagian dari kamu jadi parno main ke laut ya? Tenang aja, menurut Professor Richard Reina dari Monash University, peristiwa ini jarang banget kejadian kok. Dan nggak perlu menjauhi air saat di pantai, cukup berhati-hati aja guys.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis