Tantangan Baru di Internet: Ngemut Sabun Cuci. Ingin Tenar Tapi Pakai Cara yang Nggak Benar

Media sosial adalah wadah bagi siapapun yang ingin berinteraksi dengan orang di dunia maya. Dari media sosial kamu dapat menyapa siapa saja yang kita kehendaki–begitu pun sebaliknya. Aktivitas apapun yang dibagikan ke media sosial sangat memungkinkan untuk orang melihatnya.Dengan kemudahan itu, semakin hari media sosial tampaknya juga dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mencari ketenaran.

Advertisement

Memang tidak ada salahnya menggunakan media sosial untuk mencari ketenaran. Cuma yang menjadi masalah adalah kerap kali cara yang digunakan cenderung aneh, bahkan konyol. Seperti misalnya dengan mengunggah video challange. Kamu tentu masih ingat Skip Challange, tren dare internet yang membahayakan. Saat ini di belahan dunia sana, muncul lagi tantangan serupa yang tidak kalah membahayakan yaitu Tide Pod ChallangeBiar tambah waspada, yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

1. Tide Pod Challange; tantangan memasukan sabun cuci ke mulut. Tantangan yang konyol

Tide Pod Challange via www.news.com.au

Tide Pod sendiri adalah produk deterjen cair berwarna biru dan oranye yang dibuat oleh perusahaan Tide. Deterjen untuk mencuci pakaian ini dibungkus dengan kemasan plastik transparan, seperti kemasan permen. Kemasan Tide Pod terbuat dari polivinilalkohol (PVA), senyawa plastik larut yang mudah sobek ketika terkena sesuatu yang tajam. Kemasan Tide Pod ini dibuat mudah pecah agar cairan deterjen keluar dan larut dalam mencuci mesin cuci.

Tantangan memakan Tide Pod yang dilakukan oleh para remaja kini menjadi fenomena di media sosial. Tide Pod Challange adalah tantangan yang ditujukan bagi peserta–terutama remaja dan dewasa, untuk memasukan kemasan Tide Pod ke mulut, mengunyahnya hingga cairan didalamnya keluar. Kemudian pemain dianjurkan mengunggah video aksi ke media sosial.

Advertisement

2. Asal mula Tide Pod Challange. Berawal dari candaan kemasan sabun yang menarik seperti makanan, eh sekarang malah dijadikan tantangan

Tide Pod, deterjen pakaian via www.duluthnewstribune.com

Dilansir Washingtonpost,  tidak ada yang tahu pasti bagaimana Tide Pod Challange ini dimulai. Namun beberapa tahun lalu Komisi Keamanan Produk Konsumen A.S. mengeluarkan peringatan kepada orang tua tentang beberapa produk deterjen cair yang memiliki kemasan menarik. Badan tersebut mengatakan bahwa kemasan detejen cair itu berwarna-warni, licin dan berbau harum sehingga menarik bagi anak kecil. Untuk itu para orang tua mesti waspada karena deterjen kemasan itu mengandung zat beracun di dalamnya.

Pada tahun 2015, The Onion, sebuah situs berita satir Amerika menerbitkan sebuah cerita tentang bagaimana kemasan deterjen biru dan merah tampak seperti permen dimata anak-anak. Pada bulan Maret 2017, situs humas AS College Humor mengunggah video YouTube berjudul “Don’t Eat The Laundry Pods“. Video tersebut menunjukkan aksi seorang mahasiswa yang ingin membuktikan bahaya Tide Pod dengan melahapnya. Dia sampai di sebuah tandu ambulans.

Setelah itu entah mengapa, aksi tersebut justru populer dan memicu banyak meme. Pada Desember tahun 2018, meme memakan Tide Pod viral di internet. Kemudian entah bagaimana tantangan Tide Pod yang sangat berbahaya ini dimulai mulai. Mulanya Tide Pod sengaja dikenalkan sebagai candaan untuk dimakan karena bentuk mereka yang menarik seperti makanan, eh sekarang malah dijadikan tantangan.

Advertisement

3. Tapi tantangan ingin sangat tidak dianjurkan untuk dimainkan. Penjelasan medis bahaya tantangan ngemut sabun ini

Penyebab keracunan via www.diabeticconnect.com

Tide Pod adalah deterjen untuk mencuci pakaian dan sangat berbahaya untuk konsumsi manusia. Dilansir Liputan6  kandungan Tide Pod terdiri dari ethanol, polymers dan hidrogen peroxide. Senyawa kimia tersebut memiliki dampak berbahaya apabila masuk kedalam tubuh. Gejala yang akan terjadi apabila mengkonsumsi Tide Pod adalah mengakibatkan, mual, muntah, batuk dan tersedak. Kasus yang terparah yakni menimbulkan diare, kesulitan bernapas hingga kematian karena keracunan.

Padahal perusahaan Tide sendiri sudah melarang mengkonsumsi produknya melalui juru bicaranya. Dalam pernyataan ia menyampaikan bahwa perusahaan tersebut prihatin dengan tren tersebut dan menekankan bahwa Tide Pod hanya boleh digunakan untuk binatu.

“Laundry pacs dibuat untuk membersihkan pakaian, mereka seharusnya tidak dimainkan dengan, apapun situasinya, meski dimaksudkan sebagai lelucon.”

4. Fenomena dare atau challenge di internet ini kian meresahkan. Memang bikin tenar, tapi caranya semakin tidak benar

Ingin tenar, tapi caranya berbahaya via newburghjournal.com

Dilansir Abcnews , Consumer Product Safety Commission melaporkan delapan kematian terkait dengan konsumsi cairan deterjen pod ini–sejak masuk pasar tahun 2012, sampai pertengahan 2017. Saat ini fenomena tantangan Tide Pod di Youtube bahkan sempat mencapai lebih 100 ribu video. Namun hampir sebagian besar video dengan tersebut telah dihapus oleh Youtube karena tantangan tersebut melanggar peraturan platform.

Fenomena tantangan di internet memang sudah menjadi tren yang kemunculannya sulit diprediksi dan sukar dibendung. Sejatinya tidak menjadi masalah jika tantangan di internet hanya berisi keseruan saja atau tidak beresiko, namun justru dalam perkembangannya tren membahayakan ini justru kian marak terjadi.

Anehnya meski berbahaya, masih tetap ada yang melakukannya–umumnya dilakukan remaja. Hal ini disebabkan karena tantangan internet seperti ini menawarkan ketenaran. Ya, namanya juga anak muda, butuh pengakuan. Namun hal ini seharusnya tidak boleh dijadikan pembenaran. Karena kalau pun mau tenar dengan mengikuti tantangan viral di internet kenapa memilih tantangan yang beresiko. Masih banyak lho, challange-challange lain yang sama serunya tapi tidak beresiko–misalnya Invisible Box Challange.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

CLOSE