6 Teknologi Canggih untuk Atasi Kabut Asap. Sementara ini sih Baru Ada di Luar Negeri

Teknologi atasi kabut asap

Belakangan ini kita dibuat miris dengan kondisi kabut asap di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Apalagi yang terbaru kemarin, langit di Kota Jambi sampai memerah saking parahnya karhutla sebagai penyebab kabut asap di sana. Nggak hanya di Jambi, bencana kabut asap juga menghantui masyarakat di banyak daerah lain. Mereka harus hidup dalam kepungan asap berminggu-minggu lamanya.

Advertisement

Selain karhutla, asap kendaraan dan asap buangan pabrik juga turut menyumbang polusi udara. Di negara-negara lain pun isu ini juga banyak jadi perhatian. Sampai-sampai beberapa perusahaan luar negeri berusaha membuat alat yang bisa mengurangi polusi udara di kota-kota. Kira-kira apa saja ya teknologi yang bisa membantu? Dan apakah teknologi-teknologi di bawah ini ada yang bisa diterapkan di Indonesia?

1. Pertama ada BioUrban, robot yang berbentuk pohon ini adalah inovasi dari perusahaan BiomiTech asal Meksiko

BioUrban via www.rfi.fr

Beberapa negara memang mengajak warganya untuk lebih giat menanam pohon, namun pohon memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh. Akhirnya, BiomiTech membuat BioUrban karena merasa kualitas udara di kota Meksiko semakin memburuk dan membutuhkan cara yang cepat serta efisien.

Dilansir dari Bright Side , robot yang berbentuk pohon ini berfungsi untuk menyaring udara yang tercemar dan mampu memberikan oksigen bersih untuk 2.850 orang setiap harinya. BioUrban menggunakan ganggang yang berasal dari alam dan nggak menghasilkan limbah, jadi jauh dari dampak negatif.

Advertisement

2. Drone biasanya digunakan untuk mengambil gambar dan video, tapi ada juga inovasi drone dari Bangkok, Thailand untuk mengurangi polusi

Drone untuk membersihkan udara di Bangkok via www.hipwee.com

Berangkat dari kualitas udara di Bangkok yang semakin memburuk, pemerintah menggunakan drone untuk mengurangi polusi. Saat itu polusi udara di Bangkok mencapai 185 micrograms per kubik meter, padahal udara yang ideal berada di 50 micrograms per kubik meter.

Drone dilengkapi dengan alat penyemprot yang diisi air dan bahan kimia yang aman untuk manusia. Terbukti, selama satu jam melayang di udara, drone ini bisa mengurangi polusi udara sampai 10 micrograms per kubik meter. Namun, cara ini membutuhkan drone dengan jumlah banyak untuk memperbaiki kualitas udara di kota secara keseluruhan.

3. Pernah membayangkan mesin vacuum cleaner raksasa? Teknologi ini membantu China untuk mengurangi polusi, lo

Smog Free Tower via www.kickstarter.com

Ada lagi teknologi yang bisa membantu untuk mengurangi polusi udara, namanya Smog Free-Tower. Teknologi ini mirip dengan vacuum cleaner raksasa yang sengaja diletakkan di ruang terbuka publik. Alat setinggi 7 meter yang didesain oleh Dan Roosegade berfungsi untuk menghisap asap yang ada di sekitarnya dengan teknologi ionisasi positif. Smog Free-Tower mampu membersihkan udara lebih dari 30.000 meter per kubik. Selain bisa membersihkan kabut asap, udara yang terhisap ternyata bisa menjadi batu permata, lo.

Advertisement

4. Selain pohon, ternyata ada juga sepeda yang bisa berfotosintesis. Ada Air Purifying Bike, sepeda untuk mengurangi polusi asal Bangkok

Air Purifying Bike via www.treehugger.com

Sepeda memang bisa menjadi transportasi yang ramah lingkungan, namun sepeda buatan negara Thailand ini berbeda. Fungsi dari adanya Air Purifying Bike bisa menghilangkan polusi dengan menggunakan filter udara. Filternya sendiri ada di antara setang sepeda dan menggunakan sistem fotosintesis. Hebatnya lagi sepeda ini nggak hanya berfungsi saat digunakan, tapi saat diparkir juga tetap bekerja, lo!

5. Tanaman penyaring udara buatan O2ganic asal Beijing ini bisa dibawa kemana-mana untuk memenuhi kebutuhan oksigenmu

Tanaman yang bisa dibawa kemana-mana via architizer.com

Saat polusi udara mulai memburuk, memperbanyak tanaman bisa jadi salah satu solusi. Tapi bagaimana kalau tanaman itu bisa dibawa kemana saja? Ini lo, ada inovasi yang diciptakan oleh perusahaan O2ganic asal Beijing, China. Tanaman diletakkan di dalam kaca dan dibawa seperti tas punggung. Tas ini juga memiliki selang dan masker untuk langsung dihirup oleh penggunanya. Jadi nggak perlu takut untuk mendapat udara yang kurang bersih, kamu bisa membawa tas tanaman ini saat berpergian.

6. Clean Air-Helmets, helm khusus untuk setiap orang agar tetap menghirup udara bersih

Clean Air Helmet via www.theatlantic.com

CreativeDNA asal Austria menciptakan Clean Air-Helmets agar manusia dapat menghirup udara bersih. Helm ini ditujukan untuk satu orang dan dapat digunakan kemana saja. Helm ini bekerja dengan cara memberikan gelembung udara bersih tepat di wajah penggunanya.

Penemuan teknologi untuk membersihkan udara pasti akan terus berjalan, biar manusia juga bisa menghirup udara yang sehat. Kira-kira dari keenam teknologi di atas, mana yang paling cocok digunakan di Indonesia ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

An amateur writer.

CLOSE