14 Kata Sehari-hari yang Maknanya Sudah Bukan Lagi Kayak di KBBI. Gara-Gara Kita, Nih…

Perkembangan teknologi nggak cuma berdampak pada kualitas gawai (gadget) kita yang semakin lama semakin wow. Tapi juga pada penggunaan bahasa sehari-hari yang menyimpang dari makna asli mereka di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata yang di KBBI bernafas puitis dan romantis, eh, jadi lucu setelah terlempar ke media sosial.

Kamu sadar nggak kalau kata-kata yang sering kamu ucapkan sehari-hari, sebenarnya bukan itu maksudnya? Kata apa aja? Nih, Hipwee sudah rangkum beberapa kata di KBBI yang sudah mengalami perubahan makna atau fungsi, untuk kamu semua.

1. ‘Galau’ = “ngga jelas” itu salah kaprah!

galau

galau via www.eswete.net

Menurut KBBI:

ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau

Galau bisa diartikan sebagai suatu kondisi di mana kamu merasa sedih yang banget-banget, sampai pikiranmu kacau, sampai akhirnya kamu nggak tahu harus gimana. Kalau dalam bahasa Inggris, mungkin galau sepadan dengan ‘confusion’. Kalau kamu yang terlahir sebagai generasi 90an, akan akrab dengan lagunya Titi DJ yang berjudul Galau.

Pedih yang menghujam di sanubariku… Hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
Aku jatuh lagi sekali lagi jatuh… Untuk sekian kali namun kali ini ku galau

Indah ‘kan liriknya? Bikin sedih ‘kan?

Tapi sekarang, galau sudah bergeser menjadi kondisi-apa-aja-yang-gak-jelas. Lapar tapi bingung mau makan apa, galau. Lihat hujan dari kaca berembun yang minta banget ditulisin, galau. Dikit-dikit, galau. Ini itu bikin galau.

“Jadi mau nonton apa? Horor apa komedi romantis?”

“Duh apa ya? Bingung nih…”

“Yaelah Bebeb, film aja digalauin. Aku gitu digalauin…”

Kalau kamu tanya, mungkin Titi DJ nyesel nyanyiin lagu dengan judul ‘Galau’ ini 🙁

2. Secara itu maksudnya “dengan cara”. Bukan berarti “karena”.

secara gue sibuk

secara gue sibuk via meangirlgifs.tumblr.com

Menurut KBBI:

secara/se·ca·ra/ p1 sebagai; selaku: hendaklah kamu bertindak ~ laki-laki; 2 menurut (tentang adat, kebiasaan, dan sebagainya): perkawinan akan dilangsungkan ~ adat keraton; 3 dengan cara; dengan jalan: perselisihan itu akan diselesaikan ~ damai; ia diperlakukan ~ tidak adil; 4 dengan: hal itu diuraikan ~ ringkas; serangan itu dilakukan ~ besar-besaran

Tapi anak gaul masa kini punya definisi sendiri untuk kata ‘secara’ ini.

“Kok lo nggak datang ke acara kampus sih?”

“Aduh nggak sempet gue ke acara begituan, secara gue sibuk bingits!”

Yak. Saat ini, secara punya fungsi yang mirip-mirip dengan karena/soalnya. Entah bagaimana bisa begitu.

3. Nyinyir sebenarnya hampir sama maknanya dengan cerewet. Bukan sebutan buat mereka yang suka komentar sinis.

nyinyir

nyinyir via old.jawaban.com

Menurut KBBI:

nyinyir/nyi·nyir/ a mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet: nenekku kadang-kadang — , bosan aku mendengarkannya;

Kalau kamu disuruh Mama untuk beresin kamarmu, tapi kamu nggak segera mengerjakan, mamamu pasti akan mengingatkanmu terus-terusan. Diulang-ulang terus sampai kamu bosan. Inilah yang namanya nyinyir.

Tapi sekarang, nyinyir identik dengan orang yang suka memprotes segala sesuatu atau menanggapi segala sesuatu dengan sinis. Ada orang yang posting foto bayi di medsos, langsung komen sinis. Ada jomblo yang menggalau di timeline pas malam minggu, nyindir-nyindir. Ih, kamu. Hobi kok nyinyirin orang.

4. Jauh sebelum disalahgunakan penggunaannya, kata ‘modus’ lebih banyak digunakan untuk istilah dalam kepolisian.

Nyari buku sendirian aja dek? Sini mz temenin...

Nyari buku sendirian aja dek? Sini mz temenin… via ciricara.com

Menurut KBBI:

modus/mo·dus/ n 1 cara; 2 Ling bentuk verba yang mengungkapkan suasana kejiwaan sehubungan dengan perbuatan menurut tafsiran pembicara tentang apa yang diucapkannya; 3 nilai yang paling besar frekuensinya dalam suatu deretan nilai; 4 angka statistik yang paling sering muncul dalam populasi atau sampel

Modus sebagai ‘cara’ biasanya digunakan di lingkup kepolisian untuk mengungkapkan bagaimana tersangka melakukan aksi kejahatannya. Tapi saat ini modus berubah menjadi: cowok/cewek yang pedekati ke cowok/cewek.

“Hai Rin. Sendirian aja? Awas diculik lho. Aku temani yaaa…”

“Alaaah modus aja lo. Hahahha…”

Atau bisa juga bermakna ‘gebetan’

“Kemarin lo jalan sama siapa tuh ke bioskop?”

“Oh, biasalah. Modusan gue yang baru…”

5. Lagi, istilah dalam kepolisian yang disalahartikan anak muda zaman sekarang: ‘alibi’.

ng... nganu sayang...

“ng… nganu sayang…” via giphy.com

Menurut KBBI:

alibi/ali·bi/ n Huk bukti bahwa seseorang ada di tempat lain ketika peristiwa pidana terjadi (tidak berada di tempat kejadian)

Kata alibi lazim digunakan di lingkup pengadilan dan kepolisian. Pokoknya momen-momen serius yang ada hubungannya dengan hukum. Tapi saat ini, Alibi berubah menjadi ‘alasan’.

“Kok kamu telat?”

“Oh iya sayang, maaf banget, tadi aku mampir dulu ke pasar, beli cabe titipan Ibu.”

“Alah, alibi aja kamu. Bilang aja kamu bangun kesiangan gara-gara sibuk modusin cewek di Twitter!”

“…”

6. Cabe itu bumbu buat penyedap masakan. Bukan mereka yang sukanya boncengan bertiga.

katanya mereka ini cabe-cabean

katanya mereka ini cabe-cabean via jurnalis015.blogspot.co.id

Cabe berasal dari kata cabai, yang menurut KBBI artinya:

cabai/ca·bai/ n 1 tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya; lombok; Capsicum; 2 buah cabai (biasa dibuat sambal atau campuran sayur);kecil-kecil — rawit, pb tampaknya kecil, tetapi cerdik (pemberani, membahayakan); mendapat — rawit, ki mendapat celaan keras; siapa yang makan — , dialah yang berasa pedas (kepedasan), pb 1 siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat seperti yang disindirkan itu.

Tapi anak gaul masa kini memakai kata cabe untuk menyebut cewek-cewek alay yang hobi boncengan bertiga atau nongkrong di keramaian. Parahnya lagi, cabe kini menjadi alternatif umpatan.

“Mbak, sori, aku nggak maksud…”

“Cabe lo!”

🙁

7. Biarin yang garing kerupuk aja, jangan percakapan kita.

kerupuk nih garing dan kriuk-kriuk

kerupuk nih garing dan kriuk-kriuk via m.kidnesia.com

Menurut KBBI:

garing1/ga·ring/ a keras dan kering (seperti roti biskuit); kering

Sekarang, bermakna lelucon yang nggak lucu. Humor yang nggak bikin ketawa malah bikin kesel. Atau apa-apa yang nggak asyik.

“Apaan sih? Garing banget.”

8. Ember dan emang dua kata yang jauh berbeda artinya. Seharusnya tak lagi bisa disamakan.

the real ember

the real ember via www.tokoperabotan.com

Menurut KBBI:

ember/em·ber/ /émbér/ n tempat air berbentuk silinder (terbuat dari plastik, seng, dan sebagainya) dipakai juga untuk menimba air dan sebagainya

Sekarang?

“Idiiih, itu dia pakai apa sih? Norak bangeeet…”

“Embeeeer! Nggak ngaca dulu apa ya tadi?”

Bukan sulap bukan sihir, ember berubah menjadi ‘emang!’

9. Kepo sebenarnya cuma rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal, tanpa bermaksud ikut campur urusan orang lain.

Awalnya Kepo berasal dari Bahasa Inggris, akronim dari Knowing Every Particular Things, yaitu sebutan untuk orang-orang yang mengetahui detil-detil sesuatu, entah itu dari nanya-nanya atau cari tahu sendiri.

Tapi sekarang, kepo berubah menjadi ‘pingin tahu banget’, bukan sekadar ‘pingin tahu aja’

“Lagi SMS-an sama siapa?”

“Lah, kepo banget lo…”

10. Pecahkan saja gelasnya, bukan pecah kan konsernya’..

Gimana konsernya, gan? Petjaaaaahhh!

Gimana konsernya, gan? Petjaaaaahhh! via www.tribunnews.com

Menurut KBBI:

pecah/pe·cah/ v 1 terbelah menjadi beberapa bagian: piring yang dipegangnya jatuh dan — berkeping-keping; 2 retak atau rekah (tentang kulit, tanah, dan sebagainya): karena musim kemarau yang panjang, tanah persawahan banyak yang –; 3 rusak atau belah kulitnya (dindingnya) hingga isinya keluar (tentang telur, ban, bisul, dan sebagainya): ban mobil itu — ketika dipompa; bisulnya sudah — dan nanahnya keluar; 4 menjadi cair atau bergumpal-gumpal (tentang air susu, santan, dan sebagainya): air susu yang — tidak baik untuk diminum; 5 bercerai-cerai (tidak bersatu atau tidak kompak lagi); hilang (tentang kepercayaan): partai buruh — menjadi beberapa partai; 6 tersiar (tentang kabar, rahasia): — kabar bahwa raja akan turun takhta; 7 mulai (tentang perang): — lah perang antara dua negara yang bertetangga itu; 8 kalah (tentang perang): rakyat kalang kabut sebagai negeri — perangnya; 9 sember (tentang bunyi suara): suaranya tidak baik didengar karena –; 10 kl bubar; usai: kemudian — lah segala orang yang di dalam majelis raja; 11 terkalahkan (tentang lawan); tercipta (tentang rekor baru): rekor lari 100 m –; menanti sebab, retak menanti belah, pb sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam;

Waw. Panjang juga ya. Nah, kalau sekarang:

“Gimana acara reunian kemarin?”

“Wah pecaaaaaaah! Nyesel kamu nggak dateng!”

Pokoknya, pecah itu untuk menggambarkan kejadian yang heboooh banget, asyiiiik banget, kereeeen banget, dan sifat-sifat luaaaar biasa banget.

11. Mulai sekarang berhenti gunakan kata ‘autis’ buat candaan, ya!

sibuk dengan ponsel bukan Autis via www.bgr.in

Menurut istilah kedokteran dan psikologi, autis adalah kelainan sistem syaraf yang terjadi pada manusia. Penderita autis biasanya mengalami gangguan dalam bahasa, komunikasi, dan bicara. Seringnya, anak pengidap autis juga kesulitan konsentrasi. Bukannya karena dia punya dunia sendiri seperti yang selama ini kita kira. Penderita autis justru susah konsentrasi karena semua hal di sekitarnya sangat-sangat menarik buat dia, sehingga dia kebingungan menentukan mau memperhatikan yang mana.

Sekarang, kata autis biasa kamu pakai untuk menyebut temanmu yang ‘asyik sendiri’. Di tengah-tengah obrolan bareng, ada temanmu yang sibuk chat sama pacar dan nggak bisa diganggu lalu tiba-tiba ketawa sendiri, menurutmu itu lucu lalu kamu sebut dia autis.

Tapi yang ini nggak patut ditiru ya, guys. Jangan memakai istilah autis untuk hal-hal yang nggak relevan seperti di atas. Coba bayangkan kalau kamu punya adik, saudara, atau anak yang mengidap autisme. Bagaimana perasaanmu mendapati kekurangan mereka dijadikan bahan lelucon? Yuk, jangan bercanda soal autisme, karena autis memang bukan bercandaan.

12. Bikin Dodol itu susah lho. Masa cuma diartiin bodoh. 🙁

si manis dodol

si manis dodol via www.pegipegi.com

Menurut KBBI:

dodol1/do·dol/ n penganan dibuat dari tepung ketan, santan kelapa, dan gula merah, kadang-kadang dicampur dengan buah-buahan, seperti durian, sirsak dibungkus daun (jagung), kertas, dan sebagainya

Dodol yang manis dan enak itu sekarang berubah menjadi sebutan bagi kelakuan-kelakuan bodoh dan konyol.

“Hahahaha dodol banget sih lo? Ngapain coba nyamperin…”

Ada yang tahu kenapa?

13. Kalau kamu tidak hadir, itu baru tepat dibilang Absen.

"hadir pak!"

“hadir pak!” via www.wisegeek.com

Menurut KBBI:

absen/ab·sen/ /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dan sebagainya); tidak hadir;

Seharusnya absen adalah kondisi ketiadaan atau ketidak hadiran. Tapi anak zaman sekarang suka bingung membedakannya dengan presensi atau kehadiran.

“Absensinya mana? Nanti bawa ke ruangan bapak ya.”

Maksudnya, daftar ketidak hadiran ya Pak?

14. Kalau pacar mengingkari janji, bukan Wacana namanya. Tapi emang suka mengumbar janji tanpa pernah ditepati.

akibat kamu terlalu banyak wacana

akibat kamu terlalu banyak wacana via onehallyu.com

Menurut KBBI:

wacana/wa·ca·na/ n 1 komunikasi verbal; percakapan; 2 Ling keseluruhan tutur yang merupakan suatu kesatuan; 3 Ling satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; 4 Ling kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat; 5 pertukaran ide secara verbal;

Wacana bagi anak zaman sekarang artinya beda lagi.

“Katanya ngajakin futsal bareng? Ah, wacana doang kamu mah…”

Yes, kalau pacarmu janji mau ngajakin nonton tapi nggak jadi-jadi, itu namanya dia wacana doang.

Nah, itu dia beberapa kata dari KBBI yang saat ini mengalami perubahan makna dan fungsi. Ada yang masih nyambung-nyambung sedikit, tapi ada juga yang sama nggak ada hubungannya. Kira-kira masih ada lagi nggak?

Kredit Featured Image : http://health.liputan6.com/read/2016685/kepo-society-lahir-karena-ingin-tahu-urusan-orang-lain

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi