6 Alasan Kenapa Liburan Sekolah saat Kecil Jadi Momen yang Menyebalkan, Pernah Mengalami?

Libur sekolah memang menjadi momen yang paling ditungu-tunggu, bayangan bisa bebas dari Pekerjaan Rumah (PR) dan ulangan tentu membuat para murid bisa bernapas lega. Sayangnya, momen libur sekolah saat masih kecil nggak selalu bisa bikin bahagia seperti yang kita kira. Apalagi libur sekolah setelah penerimaan rapor.

Advertisement

Mau dapat peringkat ataupun enggak, libur sekolah selalu punya momen menyebalkan yang bikin kita ingin segera masuk sekolah. Berikut ini beberapa alasan atau hal-hal yang bikin liburan sekolah justru jadi hal yang menyebalkan. Apa saja?

1. Setiap ketemu saudara selalu ditanya “dapat peringkat berapa?”

rapor sekolah

Rapor sekolah | Foto dari Twitter @ms_atiek

Kalau masuk 3 besar tentu bisa sombong, atau masih aman deh kalau masuk 5 besar, tapi kalau cuma bisa masuk 10 besar pasti dinasihati supaya lebih rajin belajar. Padahal sudah belajar mati-matian biar bisa masuk 10 besar. Apalagi kalau enggak masuk 10 besar, bisa-bisa liburan pun masih tetap disuruh belajar, hadeh~

2. Paling malas ketemu saudara sebaya yang lebih pintar, auto dibanding-bandingkan, deh~

anak SD

Berkumbul dengan saudara | Foto oleh Pexels dari Pixabay

Libur sekolah biasanya jadi momen kumpul keluarga di rumah kakek nenek, atau seringkali ada saudara yang datang ke rumah. Alih-alih bisa liburan dengan tenang, kadang mental kita diuji dengan iri dan dengki karena dibanding-bandingkan dengan sepupu yang lebih pintar.

Advertisement

3. Liburan jadi ajang pamer prestasi, sementara yang nggak punya prestasi siap-siap diceramahi

anak terima piala

Berprestasi | Foto dari Humas Dinas Pendidikan Denpasar

Selain dibandingkan, biasanya kumpul keluarga juga jadi ajang pamer prestasi. “Ituloh, Mas A kemarin juara 1 Siswa Teladan dan Pidato Bahasa Inggris, bulan depan maju ke provinsi,” kata Bude. “Kemarin kamu ikut lomba gobak sodor di kelurahan nggak menang, kan?” tanya tante. Intinya sih, si paling nggak berprestasi bakal kena mental di momen seperti ini.

4. Liburan sih, tapi perangkat buat main game disita

game jadul

Main nitendo | Foto dari Twitter

Zaman dulu liburan jadi momen yang ditunggu-tunggu karena diharapkan bisa main play station, nitendo, game boy atau sejenisnya sampai puas. Namun, gara-gara nilai jelek atau main sampai lupa waktu jadi bikin semua perangkat main di sita. Mau jengkel pun makin kena omel.

5. Bosan di rumah terus tapi kalau seharian main pulangnya dimarahi

anak bermain

Bermain bareng teman-teman | Foto dari kompas.com

Kegalauan masa kecil yang bikin liburan jadi momen menyebalkan, nih. Kalau di rumah terus nonton kartun pasti bosan, tapi nggak pernah diajak jalan-jalan buat refreshing. Kalau main seharian sama teman biar nggak bosan, pasti pas pulang dimarahi. Duh, jadi serba salah kan~

Advertisement

6. Liburan dikasih tanggung jawab pekerjaan rumah tangga

anak cuci piring

Anak cuci piring | Foto oleh Pixabay dari Pixabay

Sepertinya banyak golongan orang tua yang memanfaatkan momen libur sekolah anaknya untuk mengajarkan pekerjaan rumah tangga. Mulai dari nyapu, ngepel, angkat jemura, cuci baju, cuci piring, bahkan sampai cuci kendaraan orang tua.

Meski hal-hal di atas dulu saat masih kecil dianggap menjengkelkan, tapi kalau saat ini dipikir-pikir sebenarnya punya tujuan yang baik juga ya. Karena masih kecil dan masih ingin banyak bermain jadi membuat kita merasa hal-hal itu jadi menyebalkan dan mengganggu ketenangan liburan. Kalau kamu punya cerita menyebalkan apa saat libur sekolah dulu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE