6 Film Timur Tengah Ini Bisa Bikin Emosi Naik Turun. Siap-Siap Tisu Aja Buat Menyeka Air Mata.

Tak hanya film Korea dan India saja yang mampu menguras air mata, kamu layak tahu kalau film-film hasil produksi negara-negara Timur Tengah seperti Iran dan Afganistan juga sanggup membuat mata berkaca-kaca. Kamu bahkan akan tersentuh dengan ceritanya yang humanis dan mengharukan. Tak sampai di situ, film-film Timur Tengah juga sarat akan makna dan filosofis. Seperti misalnya film Turtles Can Fly yang punya pesan bahwa perang selalu menyengsarakan korban tak berdosa, terutama anak-anak. Ada juga Children of Heaven yang tak hanya akan membuatmu menangis tersedu tapi juga mengajarkanmu artinya tanggung jawab. Berikut ini Hipwee pilihkan 6 film Timur Tengah yang tahu-tahu bisa mengakibatkan air matamu menetes di depan layar kaca.

1. Children of Heaven, kamu akan selalu menangis meski sudah berkali-kali menonton film Iran yang satu ini.

Children of Heaven yang akan selalu membuatmu menangis.

Children of Heaven yang akan selalu membuatmu menangis. via boylanblog.blogspot.com

Advertisement

Children of Heaven (1997), sebuah film besutan sutradara Iran – Majid Majidi akan selalu membuatmu menangis meski sudah berkali-kali menontonnya. Sebuah cerita sederhana yang mampu menyentuh hatimu. Adalah Ali Mandegar (Amir Farrokh Hashemian) yang tak sengaja menghilangkan sepatu sang adik, Zahra (Bahare Seddiqi). Setelahnya mereka sepakat untuk tidak memberitahu orangtua mereka. Untuk pergi ke sekolah, mereka bergantian memakai sepatu milik Ali. Suatu ketika diadakan lomba lari maraton di mana juara ketiganya akan mendapat sepasang sepatu. Ali pun mengikuti perlombaan lari tersebut demi mengganti sepatu sang adik yang tak sengaja dihilangkannya. Namun, sayangnya ia gagal mendapatkan sepatu tersebut karena ia berhasil meraih juara pertama. Bukan juara ketiga. Jangan lupa menyeka air matamu saat menyaksikan ending-nya yang mengharukan ya.

2. Turtles Can Fly, bercerita tentang korban perang Irak-Amerika. Bahwasanya perang akan selalu menyengsarakan anak-anak sebagai korban-korban tak berdosa adalah pesan yang nyata dalam film ini.

Turtles Can Fly, tentang anak-anak korban perang.

Turtles Can Fly, tentang anak-anak korban perang. via www.boloji.com

Turtles Can Fly atau Lakposhtha Parvaz Mikonand (2004) adalah film Iran garapan sutradara Bahman Ghobadi yang bercerita tentang anak-anak korban perang Irak-Amerika. Film ini berlatar tahun 2003 saat Amerika menginvasi Irak di sebuah desa Iraqi Kurdistan di perbatasan Iran dan Turki. Satellite (Soran Ebrahim), Hengov (Hiresh Feysal Rahman), dan Agrin (Avaz Latif)  mewakili penderitaan korban perang di sana.

Satellite adalah sosok pemimpin bagi sekumpulan anak yatim piatu di kamp pengungsi. Ia mampu memasang antena TV menjadi penerjemah berita bagi penduduk desa hingga menjinakkan ranjau darat. Sementara Hengov adalah seorang anak yang kehilangan kedua tangannya akibat ranjau darat, namun mampu menjinakkan ranjau serta memiliki kemampuan supranatural. Ada juga karakter Agrin yang misterius dan menyimpan kejutan di film. Siapkan tisu saat menyaksikan getirnya ending film ini ya.

Advertisement

3. The Color of Paradise, tentang kisah hidup Mohammad yang akan menyentuh hatimu.

Color of Paradise

Color of Paradise via waragainsteatingdisorder.com

Film yang rilis 1999 ini juga adalah salah satu karya terbaik dari Majid Majidi. Berkisah tentang kisah hidup Mohammad (Mohsen Ramezani), seorang anak laki-laki tuna netra berusia 10 tahun yang tak diinginkan oleh ayahnya (Hossein Mahjoub). Namun, ia punya seorang nenek dan dua saudara perempuan yang sangat menyayanginya. Suatu ketika sang Ayah menitipkan Mohammad pada seorang tukang kayu. Neneknya yang merasa kehilangan Mohammad lantas jatuh sakit dan meninggal dunia. Merasa menyesal dan bersalah, sang Ayah menjemput kembali Mohammad. Nahas, dalam perjalanan tersebut, Mohammad jatuh ke sungai dan hanyut saat sedang melewati jembatan. Salah satu yang paling menarik dari film ini kemudian adalah fakta bahwa Mohsen Ramezani merupakan seorang tuna netra. Bisa kamu bayangkan betapa luar biasa aktingnya menjiwai peran Mohammad.

4. The Kite Runner, kisah persahabatan Amir dan Hassan yang diwarnai dengan pengkhianatan.

The Kite Runner, tentang persahabatan Amin dan Hassan.

The Kite Runner, tentang persahabatan Amin dan Hassan. via petchary.wordpress.com

The Kite Runner (2007) yang digarap oleh Marc Forster diangkat dari novel berjudul sama karya penulis kelahiran Afganistan, Khaled Hosseini. Film ini bercerita tentang persahabatan antara Amir (Zekeria Ebrahimi) yang merupakan anak keluarga terpandang dan Hassan (Ahmad Khan) yang seorang anak pelayan. Keduanya tinggal di Kabul – Afganistan pada masa perang Taliban dan Rusia. Hassan selalu setia mengikuti Amir, bahkan tak segan menyelamatkannya saat dalam bahaya. Sayangnya, persahabatan keduanya diwarnai dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh Amir pada Hassan.Sebuah film tentang persahabatan yang akan membuat matamu berkaca-kaca.

5. A Separation, tentang perpisahan suami dan istri yang rumit. Film ini berpesan bahwa pada akhirnya anak lah yang menjadi korban dari perpisahan orangtuanya.

A Separation

A Separation via muftah.org

Film Iran yang disutradarai oleh Asghar Farhadi ini berhasil meraih banyak penghargaan internasional. Salah satunya piala Oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik di tahun 2012. Kisahnya beriring di seputar  perpisahan sepasang suami-istri, yakni Simin (Leila Hatami) dan Nader (Peyman Moaadi) yang rumit. Film ini memuat pesan bahwa sebuah perceraian mau tak mau akan meninggalkan dampak pada orang lain, terutama anggota keluarga yang lain. Seperti halnya Termeh (Sarina Farhadi) yang menjadi korban dari keras kepalanya Simin dan Nader.

Advertisement

6. Baran, tentang kisah cinta sederhana antara Baran dan Latief yang mengharukan.

Baran, sebuah film tentang cinta yang tulus tanpa pamrih.

Baran, sebuah film tentang cinta yang tulus tanpa pamrih. via sreejithkaleekkal.blogspot.com

Baran adalah sebuah film karya Majid Majidi yang rilis di tahun 2001. Film ini bercerita tentang Lateef (Hossein Abedini) yang mulanya sebal dengan Rahmat (Zahra Bahrami) karena pekerjaannya diambil alih. Namun rasa sebalnya berakhir manakala Lateef mengetahui bahwa Rahmat ternyata adalah seorang wanita yang bernama Baran. Sejak saat itu Lateef mulai memperhatikan Baran dan jatuh hati padanya. Lateef bahkan rela menguras tabungannya demi membantu keluarga Baran. Sayangnya, Lateef tak pernah menyatakan perasaannya pada Baran. Dalam film ini kamu akan menyaksikan kisah cinta yang tulus dan tanpa pamrih.

Sesekali kamu mesti menengok keluar dari kepungan film-film berlatar Amerika Serikat. Di wilayah daratan nun jauh di sana yang banyak dikenal dengan lingkungan gurun pasirnya, negara-negara Timur Tengah juga memiliki industri film yang berkelas. Mereka punya ciri khas dalam menampilkan kisah-kisah humanis yang mampu memainkan emosi penonton. Enam film di atas adalah contohnya. Hati-hati ya, kamu harus bergelut menahan haru atau akhirnya malah menangis terisak-isak.

Baca juga info seputar film dan selebriti lainnya di @migmeseleb , hihi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE