7 Film Horor yang Nggak Ada Hantunya ini Masih Bisa Dinikmati, Meski Kamu Penakut Level Akut~

Film horor tanpa hantu

Mendengar istilah film horor, pasti sesuatu yang berhubungan dengan hantu atau makhluk halus langsung terlintas di pikiranmu. Wajar sih, mengingat beberapa waktu terakhir, film-film horor yang tayang di tanah air memang ‘kaya’ akan karakter hantu yang kuat. Sebut saja film The Conjuring, Insidious, It, hingga Annabelle yang dulu sempat booming hingga buat banyak orang merinding. Tak kalah dengan film horor luar negeri, di Indonesia juga semakin ramai dengan karakter-karakter yang buat bulu kuduk merinding itu. Salah satu karakter hantu khas Indonesia yang sempat hype beberapa saat lalu adalah sosok ibu. Hiiii, baru bayangin aja udah merinding gini!

Advertisement

Namun tahukah kamu kalau sebenarnya film horor itu nggak melulu tentang hantu? Memang sih setiap film horor itu selalu ada jump scare yang buatmu kaget dan pengen berkata kasar saking deg-degannya, tapi kalau kamu jeli ada beberapa di antaranya  justru jauh dari hantu-hantuan. Khusus buat kamu yang penakut akut plus nggak mau lihat hantu-hantuan, nih Hipwee Hiburan berikan beberapa film horor yang nggak ada hantunya. Dijamin layak tonton dan sensasi kagetnya tetap ada meski nggak ada makhluk halusnya!

1. Film horor pertama yang nggak ada hantunya adalah Orphan. Film ini menceritakan tentang seorang gadis asal panti asuhan yang memiliki banyak ‘keanehan’

Something wrong with Esther via myownpersonalhellblog.wordpress.com

Untuk melupakan kematian anak ketiga yang belum sempat lahir, pasangan Kate dan John Coleman memutuskan untuk mengadopsi anak. Esther, seorang gadis cilik asal Rusia, dipilih pasangan ini untuk menambah suasana ceria di rumah. Namun bukannya tambah ceria, kehadiran Esther justru membuat suasana rumah semakin mencekam. Ternyata Esther bukanlah gadis pada umumnya. Dia sebenarnya adalah seorang perempuan berusia 33 tahun yang menderita hypopituitarism. Kondisi tersebut membuatnya nggak bisa tumbuh seperti manusia kebanyakan. Satu hal yang buat pasangan Kate dan John Coleman menyesal telah mengadopsi Esther adalah dia sebenarnya seorang pembunuh berdarah dingin yang sudah memakan 7 nyawa sebelumnya.

2. Mendapat pekerjaan sebagai pengasuh anak memang terdengar menyenangkan, tapi kalau anaknya dalam wujud boneka seperti di film The Boy, siapa yang mau coba?

Follow his rules – Bhrams via theboymovie.tumblr.com

Greta Evans, seorang gadis asal Montana, Amerika Serikat, mendapat tawaran pekerjaan yang menarik. Dia ditawari pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang anak orang kaya yang tinggal di sebuah daerah terpencil Inggris. Tapi pekerjaan tersebut nggak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Greta ternyata ditugaskan untuk menjaga sebuah boneka porselen bernama Bhrams, yang dianggap anak oleh pasangan Heelshire.

Advertisement

Nggak lama, kejadian-kejadian aneh pun mulai dirasakan Greta. Mulai dari Bhrams yang bisa menoleh sendiri, berpindah tempat, hingga suara tapak kaki di rumah, diam-diam mulai membuat Greta penasaran. Greta menyakini bahwa boneka tersebut memang didiami arwah Bhrams kecil yang dulu mati akibat kebakaran. Namun kenyataan akhirnya terkuak. Boneka porselen tersebut memang hanya boneka biasa. Bhrams yang dulu dinyatakan mati karena insiden kebakaran, ternyata masih hidup dan tinggal di rumah selama berpuluh-puluh tahun lamanya.

3. Bagaimana perasaanmu ketika terbangun dan terkurung dalam sebuah bunker? Apalagi di ruang yang sempit itu terdapat dua orang lelaki dan nggak bisa keluar sama sekali. Inilah yang terjadi di film 10 Cloverfield Lane

monster come in many forms via www.thesassologist.com

Seorang gadis bernama Michelle terbangun di dalam sebuah bunker. Di sana dia menemukan dirinya bersama dua orang lelaki dan nggak bisa keluar dari tempat sempit itu. Alasannya karena di luar sana sedang terjadi bencana nuklir dan kimiawi yang berbahaya. Namun setelah beberapa insiden berdarah, Michelle akhirnya bisa keluar dan menemukan apa yang sebenarnya terjadi di luar sana. Makhluk luar angkasa ternyata telah menguasai bumi. Michelle pun menyesali rasa penasaran yang telah membuatnya keluar dan harus menghadapi makhluk mengerikan ini.

4. Kalau ada kakek yang tinggal sendiri, jangan sekali-kali kamu ganggu, ya! Kalau nggak mau berakhir tragis seperti yang terjadi di film Don’t Breathe ini

Hati-hati, bahkan saat kamu akan mengembuskan napas! via www.dreadcentral.com

Tiga orang remaja merasa penasaran dengan apa yang ada di dalam rumah seorang pensiunan yang nggak bisa melihat dengan jelas. Mereka akhirnya menyelinap masuk dan berniat mencuri sesuatu di dalamnya. Tanpa disangka, sang kakek ternyata memberikan kejutan dalam setiap menit filmnya. Hanya melalui suara, sang kakek mengikuti ke mana pun remaja ini berusaha melarikan diri. Sampai satu persatu dari mereka mati di tangan kakek ini, menyisakan satu orang yang akhirnya bebas dan melarikan diri.

Advertisement

5. Demi pacar apa pun rela dilakukan, tapi kalau berakhir tragis seperti Chris di film Get Out, mending kamu pikir berulang kali deh

Do you belong to this neighborhood? Get out! via bostonhassle.com

Chris Washington yang berkulit hitam tengah menjalin hubungan dengan Rose Armitage, seorang gadis keturunan Amerika berkulit putih. Demi mendapatkan restu, Chris memberanikan diri berkunjung ke rumah keluarga besar Armitage dan menemui mereka. Namun bukannya restu yang didapat, Chris justru melihat kejanggalan di dalam rumah sang pacar. Chris mendapati beberapa pekerja yang juga berkulit hitam berperilaku aneh. Akhirnya Chris memutuskan untuk pergi dari rumah tersebut, tapi di luar dugaan, dia justru menemukan sebuah fakta yang mencengangkan. Ternyata keluarga sang pacar sering melakukan transplantasi otak dari orang berkulit putih ke tubuh orang berkulit hitam.

6. Kalau biasanya film horor itu tokoh utamanya makhluk-makhluk seram, lain halnya dengan A Ghost Story. Film ini berisi tentang ‘sosok berbalut seprai putih’ yang justru terlihat mengharukan

It’s all about time via www.silverscreenbeat.com

Seorang pianis meninggal dunia, meninggalkan seorang istri dan anak-anak mereka. Lalu sang pianis menjelma menjadi sesosok berbalutkan seprai putih. Dia lalu pulang ke rumah mereka dan turut menyaksikan kehidupan keluarganya setelah ditinggal berpulang. Namun bukannya seram, kisah sesosok berbalut seprai putih ini justru bikin terenyuh. Sebab penonton diajak melihat bagaimana rasanya kesepian saat kehadiran seseorang nggak dianggap oleh orang-orang terdekat.

7. Film yang terakhir adalah A Quiet Place. Di film horor ini jauh dari kata seram tapi menegangkannya buatmu susah bernapas

Red means run! via teaser-trailer.com

Film yang tayang di Indonesia April tahun ini memang lain dari yang lainnya. Meski menyandang sebagai film horor, di dalam cerita sama sekali nggak ada sosok hantu atau makhluk halusnya. Sosok antagonis tersebut digantikan dengan kehadiran apocalypse yang sensitif terhadap bunyi, sehingga membuat semua tokohnya berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Saking minimnya dialog antartokoh dan kesunyian yang disajikan, kamu pasti sampai dibuatnya enggan untuk bernapas. Selain nggak ada hantunya, film ini punya satu hal menarik lagi, yaitu kental dengan nuansa kekeluargaan. :”)

Film horor yang nggak melibatkan hantu di dalam cerita memang terkesan menyalahi budaya horor itu sendiri—kendati sebagian orang sering menafsirkannya sebagai film thriller. Namun hal ini sekaligus menjadi bukti, bahwa ketakutan manusia bisa timbul dari hal selain hantu atau bahkan dari ketakutan dirinya sendiri. Dari ketujuh film horor tapi nggak ada hantunya ini mana yang sudah pernah kamu tonton? Meski tanpa hantu-hantuan, nuansa ngeri-ngeri sedap tetap berasa, kan? Selamat malam Jumat, Guys!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE