8 Film Indonesia yang Layak Kamu Tonton Berulang Kali. Epic Banget Sih Ini!

Kamu mungkin boleh ngefans dengan film-film Hollywood, Bollywood, atau Korea. Tapi jangan sampai mengabaikan kualitas film negeri sendiri. Kamu layak tahu kalau banyak film Indonesia yang berkualitas dengan sinematografi yang apik. Bahkan tak sedikit dari film-film tersebut yang ceritanya sarat makna dan sedikit banyak memengaruhi hidupmu.

Advertisement

Tak hanya film-film tersebut, kamu juga layak bangga dengan prestasi film independen kita. Seperti misalnya film Siti yang sukses meraih beragam penghargaan bergengsi. Atau film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ladya Cheryl, berjudul Postcard From The Zoo yang diputar di festival film internasional. Nah, untuk merayakan hari jadi perfilman Indonesia, kali ini Hipwee mencoba merangkum 8 film Indonesia berkualitas yang layak bikin kamu bangga.

1. Laskar Pelangi menjadi pengingat kita bahwa pendidikan masih menjadi harga yang mahal buat sebagian masyarakat Indonesia.

Laskar Pelangi, film inspiratif yang menyentuh hati.

Laskar Pelangi, film inspiratif yang menyentuh hati. via shabrinasafiraf.wordpress.com

Film yang diangkat dari novel best seller yang berjudul sama ini tak hanya menjadi box office. Akan tetapi menjadi pengingat kita semua bahwa pendidikan hal yang mewah bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kisah Ikal dan kawan-kawan yang belajar di tengah fasilitas sekolah yang sangat terbatas, membuatmu bersyukur masih bisa belajar di ruang kelas yang kaya fasilitas. Kamu yang bercita-cita menjadi guru pasti akan menjadikan sosok bu Muslimah sebagai panutan.

2. Ayat-ayat Cinta bisa dikatakan sebagai pelopor film bernafaskan Islam di industri perfilman kita.

Ayat-ayat Cinta, pelopor film Islami di Indonesia.

Ayat-ayat Cinta, pelopor film Islami di Indonesia. via sidomi.com

Ayat-ayat cinta menjadi pelopor film yang bernafaskan Islam. Karena setelahnya bermunculan banyak film lain yang bernuansa Islami. Melalui film ini Hanung Bramantyo berhasil mencuri perhatian penikmat film Indonesia, terutama kaum hawa. Isu poligami yang kentara dalam film ini juga berhasil menohok hati cewek-cewek Indonesia.

Advertisement

3. Rumah Dara menunjukkan kualitas film horor Indonesia yang nggak abal-abal.

Rumah Dara, seremnya maksimal.

Rumah Dara, seremnya maksimal. via horrorpedia.com

Rumah Dara karya Mo Brothers layak dijadikan sebagai film horor Indonesia yang bisa dikategorikan berkualitas. Tak hanya akting pemainnya saja yang total, seperti Julie Estelle dan Shareefa Daanish. Tapi juga berhasil membuat penontonnya takut maksimal. Tak seperti film horor Indonesia kebanyakan yang dipenuhi dengan adegan dewasa, Rumah Dara justru hadir di layar bioskop dengan cerita yang beda.

4. Denias, Senandung di Atas Awan, berhasil merangkum keindahan alam Papua. Kamu akan jatuh cinta dengan kisah dan latar ceritanya.

Denias, Senandung di Atas Awan. Kamu akan jatuh hati dengan alam Papua.

Denias, Senandung di Atas Awan. Kamu akan jatuh hati dengan alam Papua. via www.asiapacificscreenacademy.com

Film yang satu ini diangkat dari kisah nyata. Bercerita tentang seorang anak suku pedalaman di Papua bernama Denias (Albert Tom Joshua Fakdawer) yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Sepanjang film, kamu akan disuguhi dengan keindahan alam Papua yang akan membuatmu jatuh cinta. Film yang diproduseri Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen ini bahkan berhasil masuk panitia seleksi Piala Oscar tahun 2008.

5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku, sebuah film yang mengajarkan kita bahwa masih ada asa di tengah konflik agama yang terjadi di Ambon.

Advertisement
Cahaya dari Timur: Beta Maluku.

Cahaya dari Timur: Beta Maluku. via www.kompasiana.com

Kasih satu ingatan manis, setelah semua yang pahit.

Kamu para fans beratnya Chicco Jericho tentu nggak akan melewatkan film yang satu ini. Dalam film ini kamu akan menyaksikan akting Chicco yang total. Film yang sutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini menggunakan dialog Ambon dalam keseluruhan film. Bahkan karakter anak-anak dalam film ini diperankan oleh aktor-aktor muda berbakat asli Maluku. Film ini mengajarkan kita bahwa masih ada asa di tengah konflik agama yang terjadi di Ambon. Seperti halnya Sani Tawainella (Chicco Jericho) yang berusaha menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepak bola.

6. A Copy of My Mind, sebuah film yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai festival film dunia.

A Copy of My Mind.

A Copy of My Mind. via smeaker.com

Kamu pasti akan bangga dengan film karya Joko Anwar yang satu ini. Karena film ini berhasil diputar di berbagai festival film bergengsi dunia. Seperti Toronto International Film Festival (TIFF) dan Venice Film Festival 2015 di Italia. Film ini menggambarkan situasi politik Indonesia yang sesungguhnya. Alih-alih menunjukkan kemegahan ibu kota Jakarta, A Copy of My Mind justru menunjukkan kehidupan Jakarta yang sesungguhnya melalui tokoh-tokohnya. Yakni Sari (Tara Basro) yang seorang pekerja salon kecantikan dan Alek (Chicco Jericho) yang seorang pembuat terjemahan dvd bajakan. Bukan hanya tentang romansa Sari dan Alek saja, tapi juga menangkap situasi politik Indonesia.

7. Siti, getirnya hidup seorang ibu muda yang berjuang menghidupi keluarganya.

Siti, berhasil meraih penghargaan di FFI 2015.

Siti, berhasil meraih penghargaan di FFI 2015. via www.muvila.com

Film karya Eddie Cahyono ini bercerita tentang Siti (Sekar Sari), seorang ibu muda penjual peyek jingking di Parangtritis yang berjuang menafkahi keluarga. Selain menjual peyek, Siti juga menjadi pemandu karaoke di malam hari demi menghidupi keluarganya. Film ini pertama kali diputar di Jogja-Netpac Asian Film Festival 2014. Film Siti juga berhasil meraih berbagai penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satunya sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015. #standing applause.

8. Postcard from The Zoo, tentang Lana yang menjadikan kebun binatang sebagai rumah.

Postcard from The Zoo.

Postcard from The Zoo. via www.hollywoodreporter.com

Postcard from The Zoo diputar pertama kali di Berlinale (Internationale Filmfestspiele Berlin). Bercerita tentang Lana (Ladya Cheryl) yang saat berusia 3 tahun ditelantarkan oleh sang Ayah di kebun binatang. Setelahnya ia dibesarkan oleh seorang pelatih jerapah dan menjadikan kebun binatang sebagai rumah baginya. Singkat kata singkat cerita, Lana kemudian jatuh hati pada seorang pesulap (Nicholas Saputra) hingga membuatnya memutuskan untuk keluar dari tempat yang sudah ia anggap sebagai rumah tersebut. Namun, pada akhirnya dia kembali ke kebun binatang.

Delapan film Indonesia sudah coba Hipwee rangkum buat kamu. Sebagai kado di hari jadi Film Nasional. Saatnya kita bangga dengan film Indonesia yang nggak kalah berkualitasnya dari film luar negeri. Selamat hari Film Nasional. 🙂

Baca juga info seputar film dan selebriti lainnya di @migmeseleb , hihi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.

CLOSE