9 Rahasia di Balik Nikmatnya Mi Instan Buatan Burjo daripada Masak Sendiri

Mi instan atau mi dadak adalah salah satu makanan paling candu, mulai dari kalangan bawah sampai atas. Saking populernya, mi instan kini telah dikembangkan menjadi jenis makanan yang beraneka ragam. Nggak perlu muluk-muluk deh, mi instan yang dimasak seperti biasa dan disajikan ala kadarnya saat sudah sangat menggugah selera, apalagi disajikan bersama teman-temannya seperti telur, sayuran, ayam goreng, kerupuk, dan sebagainya.

Tapi, kamu nsadar nggak sih kalau mi buatan burjo alias warmindo terasa lebih enak ketimbang bikin sendiri? Padahal nggak beda mereknya, masaknya juga sama-sama di atas kompor. Nah, ini dia jawaban di balik misteri dari pertanyaan banyak orang. Simak, ya!

1. Kuah mi instan yang dimasak di burjo nggak pernah diganti dengan kuah baru. Yang nggak sehat memang lebih enak, kan?

kuahnya nggak diganti

kuahnya nggak diganti via pojokjendela.wordpress.com

Biasanya kita mengganti air rebusan dengan air panas yang baru saat membuat mi instan di rumah. Berbeda dengan mi instan buatan burjo yang nggak mengganti air rebusan melainkan dijadikan kuah. Air rebusan mi tadi biasanya bekas merebus mi sebelumnya, sari pati mi instan yang sebelumnya itulah yang membuat mi instan terasa lebih sempurna. Ya, meskipun air rebusan bekas mi itu kurang baik bagi kesehatan.

2. Mi instan buatan burjo biasanya dimasak setengah matang dengan kuah sedikit. Kalau orang Jawa bilang sih, nyemek~

nggak terlalu mateng, kuah sedikit

Nggak terlalu mateng, kuah sedikit. via nenonenoo.wordpress.com

Setuju nggak kalau mi instan yang dimasak setengah matang dengan kuah sedikit itu cenderung lebih nikmat? Rasa asin dan gurih dari bumbunya masih bisa kita rasakan, beda ceritanya kalau kebanyakan kuah terus ditambah garam, yang ada makin nggak karuan rasanya. Biasanya terjadi saat kita bikin mi instan sendiri, suka nggak sesuai takaran. Alhasil jadi menghilangkan cita rasa aslinya.

3. Berdasarkan pengakuan dari Aa’ burjo, mi instan yang nggak diaduk saat dimasak rasanya lebih enak

nggak diaduk

Nggak diaduk. via dubrit.blogspot.co.id

Satu rahasia ini diungkap oleh salah satu pengakuan dari Aa’ di burjo. Katanya, mi instan yang nggak diaduk saat memasaknya membuat rasanya lebih enak, agak crunchy gitu. Jadi dibiarkan sampai empuk baru diangkat dan diaduk dengan bumbunya. Apalagi saat dimasak bersama dengan telur, telurnya pun haram untuk diaduk, sehingga penyajiannya nanti telur masih dalam kondisi bulat dan setengah matang.

4. Konon katanya makan dengan mangkuk ayam jago bakal berpengaruh ke rasa makanannya juga. Ini sugesti sih ~

mangkuk ayam jago

Mangkuk ayam jago. via dubrit.blogspot.co.id

Coba deh kamu bandingkan, makan menggunakan mangkuk ayam jago memang sensasinya beda, lebih enak saja rasanya. Selain itu, ukuran mangkuk ayam jago ini pas banget untuk satu porsi mi instan. Takaran kuah dan mi instannya jadi seimbang, nggak kurang dan nggak kelebihan juga.

5. Mi instan di burjo banyak pelengkapnya, mulai dari sawi, potongan cabe rawit, bawang goreng, hingga saus, dan kecap

bumbu pelengkap

Bumbu pelengkap. via id.openrice.com

Jika kita bikin mi instan di rumah, mungkin paling banter pakai tambahan telur dan bumbu lain seperti saus dan kecap. Nah, bedanya dengan mi instan buatan burjo adalah tambahan sawi dan irisan cabai rawit yang justru bikin rasa dari mi makin terasa ‘nendang’. Belum lagi ditaburi bawang goreng yang menambah gurihnya rasa mi. Duh, jadi nggak nahan~

6. Selain bahan pelengkap pada mi, burjo juga menyediakan makanan pelengkap lain sebagai penggugah selera

gorengan burjo

Gorengan burjo. via tumbnation.com

Salah satu kelebihan makan di burjo adalah kamu bisa cemal-cemil sana-sini. Mulai dari gorengan, keripik singkong, kerupuk, dan makanan pendamping lainnya, siap menambah kenikmatanmu makan mi instan. Apalagi kalau mi instannya baru matang dan masih hangat. Ditambah minumnya es teh manis atau es teh jeruk. Wah, juara!

7. Selain terburu-buru dan seadanya, masak mi instan sendiri cenderung bakal kenyang duluan

kenyang duluan

Kenyang duluan. via hellosehat.com

Saat kita masak mi instan sendiri, biasanya kondisi perut sedang lapar-laparnya, sehingga proses masaknya juga terburu-buru dan seadanya. Enak atau nggak jadinya tetap enak. Kalaupun kita berniat untuk masak mi instan yang agak istimewa, dengan tambahan bumbu-bumbu beserta bahan lainnya, kemungkinan besar kita bakal kenyang duluan. Mencium baunya, merasakan sendiri proses masaknya, belum lagi mencicipinya. Ini jadi salah satu faktor masak mi instan sendiri nggak seenak bikinan burjo.

8. Suasananya tempat makan di burjo lebih terbuka, bisa makan mi instan sembari mengobrol dengan orang lain

sambil ngobrol

Sambil ngobrol. via irmasafni.blogspot.co.id

Jika dilihat dari segi kondisi lingkungan, makan mi instan di rumah sendiri dengan makan mi instan di burjo akan berbeda. Di rumah, paling mentok kamu akan makan sambil nonton televisi. Di burjo, suasana tempat makannya lebih terbuka, apalagi jika kamu punya teman makan, kamu bisa menikmati mi instan sembari ngobrol, kan?

9. Nggak bisa dimungkiri, makan mi instan di burjo yang tinggal pesan dan makan dirasa lebih nikmat

tinggal pesan

Tinggal pesan. via mubengminger.blogspot.co.id

Mi instan di burjo itu tinggal pesan, tanpa perlu kita turun tangan dalam membuatnya. Ketika lagi ngidam makan mi instan dan sedang lapar-laparnya, pergilah ke burjo dan pesan mi instan. Hanya tinggal menunggu 5-10 menit, mi instan sudah siap di depan mata. Rasa lapar langsung terbayarkan.

Hal-hal tersebut diduga menjadi alasan kuat kenapa mi instan buatan burjo lebih enak dibanding masak sendiri. Memang, Aa’ burjo bukanlah chef dan nggak mempunyai gelar masak, tapi mi burjo patut kita acungi  jempol karena kenikmatannya yang luar biasa. Sepakat, ya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world