Memilih Tidak Menikah di Indonesia itu Ribet. Sulit Jelasinnya!

Bagi orang Indonesia, menikah bisa dibilang sebagai salah satu agenda hidup yang wajib hukumnya untuk dilalui. Karena saking wajibnya, maka basa-basi “kapan nikah?” merupakan ungkapan yang harus dikeluarkan pada setiap kesempatan. Apalagi saat kumpul keluarga besar. Tentunya ada berbagai macam alasan bahkan di balik itu semua. Tak hanya alasan klasik, bahkan terdapat pula golongan manusia yang justru memilih untuk tidak menikah.

Advertisement

Keputusan untuk tidak menikah ini jelas memicu perdebatan, apalagi dengan orang yang lebih tua dan memegang teguh budaya turun-temurun. Kalau sudah seperti ini, mengungkapkan alasan menolak untuk menikah terasa sulit sekali untuk diterima. Bagi mereka, semua alasan itu merupakan omong kosong yang tidak masuk akal. Berikut beberapa alasan sulitnya bagi kaum yang memilih tidak menikah menjelaskan pada masyarakat Indonesia. Menguras emosi~

1. Baru mau menjelaskan, sudah dijejali doktrin bahwa menikah itu “wajib” hukumnya bagi manusia

Ilustrasi menikah / Credit: Pexels Jeremy Wong

Nggak usah lama-lama, setelah kita mengutarakan niat untuk tidak menikah, maka akan banyak reaksi tidak biasa yang terjadi di sekeliling kita. Baru mau menjelaskan alasannya, paling-paling langsung dilibas dengan doktrin bahwa menikah itu wajib bagi manusia. Bagi mereka memiliki keluarga dan meneruskan keturunan merupakan tugas wajib dan mulia bagi setiap manusia. Padahal setiap orang berhak memiliki pilihannya masing-masing, kan?

2. Perihal indikator bahagia, bagi mereka sudah mutlak bahwa menikah itu satu-satunya jalan bahagia

Menikah tidak menjamin kebahagiaan Photo by RODNAE Productions from Pexels

Di dalam hidup pastinya ada situasi yang membuat kita bahagia atau tidak. Tentunya hal ini berbeda bagi sebagian orang. Begitu juga dengan mereka yang tegas menyatakan bahwa menikah bukan merupakan indikator kebahagiaanya. Hal ini berbeda dengan orang Indonesia kebanyakan yang terus menegaskan bahwa kalau menikah sudah pastinya akan bahagia. Kalau benar seperti itu sih, mending perceraian dilarang saja, iya nggak SoHip?

Advertisement

3. Nyaman dengan kesendirian justru dianggap aib yang harus lekas dimusnahkan

Nyaman dengan kesendirian / credit: Pexels Andrea Piacquadio

Hampir sama dengan kebahagiaan, ada beberapa orang yang lebih nyaman sendiri daripada harus bersama orang lain. Tentunya hal ini bukanlah sebuah kesalahan karena yang menjalani pun tidak mengganggu hidup orang lain dan menghancurkan diri sendiri. Namun entah kenapa orang Indonesia menganggap kesendirian merupakan aib. Bahkan, status jomlo kerap dijadikan bercandaan di semua kalangan umur. Ini bukan sekadar tidak ada yang mau, tapi ini perihal pilihan hidup.

4. Bakalan dianggap egois, apalagi kalau alasannya mau mengejar mimpi

Ilustrasi sendirian dalam hidup / credit: Pexels Andrea Piacquadio

Ada sebagian orang yang tidak ingin menikah karena ingin meraih hal lain di dalam hidup, maka tak heran mereka akan fokus meraih apa yang ia cita-citakan. Tapi disayangkan, bagi masyarakat kebanyakan sikap seperti ini dianggap tak berguna apabila hanya berakhir dinikmati sendiri. Ribet lagi kalau dianggap egois dan memikirkan diri sendiri. Ngeselin banget memang 🙁

5. Kaum perempuan dianggap belum sempurna kalau belum menikah dan punya anak

Stigma kaum perempuan / Credit: Pexels Artem Beliaikin

Advertisement

Ada yang bilang bahwa perempuan dilahirkan untuk mendampingi suami dan memiliki anak. Pemahaman ini masih mengakar kuat di Indonesia. Bahkan, bermunculan anggapan bahwa semakin tua maka perempuan akan semakin “turun harganya”. Hal tersebut dikarenakan kaum perempuan dianggap tidak cantik dan subur lagi. Persoalan itu yang biasanya bikin kaum perempuan merasa dikejar-kejar agar lekas menikah.

Menolak menikah tentu menentang dengan tegas anggapan ini. Tapi kembali lagi, tiap manusia punya pilihan begitu juga dengan perempuan. Bayangkan mau mengutarakan pendapat ini saja susah sekali, alih-alih memenangkan pendapat kamu malah bisa dituduh kesurupan setan Western. 

6. Pada akhirnya, orang lain hanya akan berbicara yang mereka mau saja

Ujung-ujungnya kita dipaksa pasrah / Credit: Pexels Shvets Production

Kita memiliki jalan hidup sendiri, begitu juga dengan orang lain. Namun, tak semua orang mampu untuk menerima dan menghargai tiap pendapat yang ada. Tidak peduli dengan apa yang kita ungkapkan mereka akan berakhir mencari pembenaran akan semua hal. Kalau sudah begitu sih lebih baik biarkan saja, mereka hanya bicara yang mereka mau tanpa mau mendengarkan kamu.

Banyak alasan yang mendasari kenapa orang memutuskan untuk tidak menikah. Hal itu sah-sah saja kok, karena kembali lagi hidup ini kita yang menentukan  bukan orang lain. Tidak usah dengar apa kata orang yang bahkan tak mau mencoba memahamimu~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE