Suka Duka Jadi Anak Pindahan Sekolah. Pinter Dimusuhin, Nggak Pinter Nggak Punya Temen~

Nasib anak pindahan di zaman sekolah memang serba salah, apapun bikin bingung

Ngomongin tentang kenangan semasa sekolah tentu banyak banget hal yang begitu terkenang di dalam ingatan kita sampai saat ini, meski udah menahun terlewati. Mulai dari keseruan dan tingkah-tingkah resek teman seperjuangan, cerita di tongkrongan, sampai bagaimana melewati hari-hari menghadapi berbagai macam tipikal guru. Apalagi kalau kamu adalah anak nomaden alias yang sering berpindah-pindah sekolah, pasti lebih banyak lagi suka dan dukanya.

Advertisement

Tunggu dulu, orang-orang yang pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya itu nggak selalu karena sering berbuat onar . Ada yang karena alasannya ikut tugas orang tuanya ke kota lain, kondisi ekonomi, atau mungkin karena sekadar pengin pindah sekolah aja. Siapa tahu, kan? Berikut ini adalah hal-hal yang pasti dirasakan oleh anak-anak pindahan sekolah.

1. Harus beradaptasi dengan teman-teman baru yang jelas berbeda dari teman sebelumnya

Ilustrasi anak baru / Credit: Expatchild via expatchild.com

Sebagai anak pindahan sekolah dan jadi anak baru di sekolah, tentunya nggak dimungkiri lagi bahwa kita bakal bertemu dengan teman-teman yang baru. Ini tentunya jadi suatu hal yang begitu mengasyikkan, apalagi kalau teman-teman baru kita ini berbeda dibandingkan dengan teman yang sebelumnya. Jadi makin berwarna dan harus adaptasi lagi~

2. Teman baru, lingkungan pun baru. Kehidupan bakal semakin luas deh!

Lingkungan baru / Credit: Thought catalog via thoughtcatalog.com

Selain teman yang semakin beragam, dengan berpindah sekolah otomatis lingkungan yang dikenal pun semakin luas. Ibaratnya, kalau sebelumnya kita cuma tahu tentang beberapa hal, di lingkungan yang baru bakal nambah lagi tuh pengetahuan-pengetahuan random yang mungkin nggak kamu dapatkan di lingkungan sebelumnya. Bisa jadi makin nakal, bisa jadi semakin kalem, ada pasti yang kayak begini.

Advertisement

3. Bilang anak orang kaya dipalakin, kalau ngaku anak miskin terus dikecengin

Ilustrasi dikecengin / Credit: Blobbysblog via www.blobbysblog.com

Ada enaknya, ada pula nggak enaknya, dan yang satu ini adalah salah satu hal nyebelin yang sering banget terjadi. Kalau ngaku atau terlihat sebagai anak orang kaya, pasti langsung dipalakin oleh kakak kelas, tapi giliran kelihatan sebagai anak yang kurang mampu biasanya bakalan dikecengin sama teman lainnya. Bingung bener, serba salah!

4. Nggak bisa tiba-tiba terlihat menonjol, apalagi dari segi akademik. Pasalnya, kalau pinter bakal dimusuhin, tapi kalau nggak pinter, malah nggak punya teman 🙁

Nggak bisa terlihat menonjol / Credit: Thewellesleynews via thewellesleynews.com

Jadi anak pindahan sekolah itu juga banyak banget nggak enaknya, selain serba salah di mata kakak kelas atau teman lainnya, kamu juga nggak bisa tiba-tiba terlihat menonjol dibandingkan dengan dengan siswa lain. Terlebih kalau urusan akademik, pinter dikit bakal dimusuhin karena dianggap saingan berat, kalau nggak pinter, malah nggak punya teman. Sama-sama ngeselinnya, kan?

5. Gampang banget dihafalin sama guru atau siswa lainnya, apalagi kakak kelas. Otomatis nggak bisa kebanyakan tingkah dulu di awal kehidupan di sekolah baru

Anak pindahan sekolah / Credit: Cathredalhighschool via cathedralhighschool.net

Advertisement

Kalau kamu pernah merasakan momen pindah sekolah, tentunya udah nggak asing lagi dengan hal yang satu ini. Sebagai anak baru, biasanya gampang banget dihafalin oleh guru atau siswa lainnya, terlebih oleh kakak kelas. Pokoknya selalu ada-ada aja kesalahan kita, meski kita sebenarnya juga nggak ngapa-ngapain. Kalau udah kayak gini sih biasanya bikin kita nggak bisa leluasa apalagi banyak tingkah.

Kalau zaman dulu setiap ada anak baru mungkin masih kental banget budaya perundungan alias bullying, tapi kalau sekarang bisa dibilang udah nggak kayak dulu sih. Mau itu anak baru, entah pindahan dari sekolah mana, biasanya juga cepat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE