5 Ancaman yang Sering Dilakukan Emak Saat Kita Bandel di Masa Kecil. Begini Aja Terooos :(

Ancaman emak saat kita bandel

Masa kecil memang menjadi masa-masa penuh dengan kekonyolan dan kenangan yang nggak bisa terlupakan bagi banyak orang. Terlebih bagi kamu yang dulu saat masih bocil punya sifat bandel dan susah diatur. Tentunya ada banyak kejadian yang bahkan hingga saat ini menjadi memori yang terus menerus lekat di benak kepala.

Advertisement

Salah satunya yang mungkin membekas banget adalah ketika emakmu merespons sifat nakal dan bandelmu semasa kecil. Nggak jarang, kan, emakmu merasa jengkel hingga kadang sampai geregetan karena keras kepalamu yang susah banget kalau dikasih tahu. Biasanya nih, kalau udah kayak gitu emak selalu punya jurus andalan. Nah, kamu pasti pernah diancam dengan beberapa hal di bawah ini~

1. Ancaman pertama sekaligus yang paling populer adalah ancaman bahwa kamu bakal dibawa ke rumah kakek atau nenekmu dan disuruh hidup di sana kalau masih terus-terusan bandel

Ilustrasi rumah kakek dan nenek. via nikensaptono.blogspot.com

Ancaman yang satu ini biasanya kerap dialami oleh anak-anak yang hidup di perkotaan. Tahu sendiri, kan, yang namanya anak kota itu biasanya hidupnya serba ada, banyak fasilitas modern, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Makanya, dengan diancam akan dibawa ke rumah kakek dan nenek di desa, pasti bakal menimbulkan rasa takut yang meneror. Kalau udah begitu biasanya berangsur-angsur bakal lebih nurut.

2. Mengancam dengan cara yang halus. Nggak sewot sih, tapi dibeliin majalah-majalah tentang azab. Bikin tekanan mental 🙁

Majalah Hidayah. via www.bukalapak.com

Cara yang berikutnya bisa dibilang tergolong halus namun tetap menohok. Bayangin deh, setiap kamu bandel dan susah kalau dikasih tahu, emakmu bukannya sewot, tapi tiba-tiba ngasih kamu majalah yang isinya tentang cerita-cerita azab anak durhaka. Udah gitu, dilihat dari sampulnya aja udah kebayang gimana isi buku tersebut, apalagi kalau dibaca. Ini benar-benar bikin tekanan mental. 🙁

Advertisement

3. Bakal dibilangin ke guru biar kita tinggal kelas. Lah, gimana sih?! :(((

Urusan dengan guru BK. via varriebee.blogspot.com

Meskipun kedengarannya nggak terlalu menyeramkan, namun cara ini dinilai efektif banget lo buat ngatasin kita kalau dulu bandel. Apalagi kalau kamu bandelnya nggak cuma di rumah, tapi juga di lingkup sekolahan. Malesnya, biasanya nggak ada omongan dulu di rumah, tapi tiba-tiba kamu dapat panggilan cinta dari guru BK di sekolahmu dengan alasan menyampaikan amanah orang tua. Hmmm~

4. Benda kesayangan kita bakal disita, biasanya sih mainan. Ini berat banget rasanya!

Ilustrasi benda kesayangan anak cowok zaman dulu. via www.shpock.com

Semakin ke sini, biasanya tingkat ancaman yang diberikan semakin meresahkan bagi kemakmuran anak kecil. Salah satunya yang kerap terjadi adalah adanya ancaman bahwa benda kesayangan kita bakal disita dalam waktu yang nggak bisa ditentukan. Biasanya sih mainan. Nah, kalau udah masuk ke tahap ini biasanya jiwa anak-anak kita semakin bergejolak. Mau cari hiburan apalagi coba. 🙁

5. Terakhir dan sekaligus senjata pamungkas kalau tingkat bandelmu udah kebangetan, pasti kamu pernah diancam mau dimasukin ke pesantren, kan?!

Advertisement

Ilustrasi pesantren. via kompasmadura.blogspot.com

Di umur yang masih anak-anak, tempat bernama pesantren seolah-olah menjadi tempat yang paling menakutkan dan mengerikan. Bukan ngeri karena hantu dan semacamnya, namun ketika berada di pesantren, kamu secara otomatis akan dipaksa untuk hidup mandiri, penuh dengan tekanan, banyak aturan ketat, dan banyak hal lainnya yang nggak disukai oleh anak-anak. Makanya nggak heran jika pesantren sering dijadikan rujukan orang tua untuk memperbaiki akhlak anaknya.

Namun setelah kita beranjak dewasa, akhirnya baru sadar jika yang dilakukan orang tua saat dulu kita masih kecil itu ada tujuannya. Mungkin sih kalau kita nggak dididik sampai sebegitunya, kita nggak akan sampai di kehidupan yang ada saat ini. Terima kasih, emak!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE