Prostitusi Lagi Marak, Jangan Sampai Kamu Nyasar Ke Salah Satu Lokasinya!

Porstitusi online dan prostitusi selebriti belakang ini sedang ramai jadi bahan pembicaraan. Banyaknya kasus kriminal yang terjadi di balik portitusi online membuat banyak masyarakat semakin mengerti dengan keberadaan bisnis esek-esek via internet tersebut. Mulai dari kasus pembunuhan seorang PSK sampai yang terbaru kasus tertangkapnya artis berinisial AA yang juga menguak prostitusi kalangan atas.

Sebenarnya, porstitusi ini bukan sesuatu hal yang baru. Entah dari zaman kapan bisnis ini telah ada, bahkan disebut-sebut sebagai bisnis yang paling tua. Persebarannya pun merata hampir di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Meskipun pada dasarnya bisnis ini ilegal di Indonesia, tapi bukan berarti nggak ada. Beberapa lokasi porstitusi di kota-kota Indonesia pun telah cukup terkenal. Nah, buat kamu yang nggak tahu dan nggak kepingin nyasar ke tempat-tempat seperti itu. Ada baiknya kamu mengenali paling nggak nama dan lokasi tempat-tempat tersebut. Supaya ketika kamu sedang berada di tempat tersebut, kamu nggak akan kesasar ke tempat seperti itu.

1. Jalan-jalan ke Malioboro emang asik, tapi jangan sampai kamu nyasar ke Sarkem.

Jalan Pasar Kembang disingkat Sarkem

Jalan Pasar Kembang disingkat Sarkem via regional.kompas.com

Berlibur ke kota Jogja, tak lengkap rasanya kalau belum nongkrong santai di Malioboro. Tempat ini pasti sudah nggak asing bagi kamu yang sering berkunjung ke kota gudeg ini. Menikmati secangkir kopi di angkringan sambil menikmati suasana Jogja di malam hari sangat asyik dilakukan di sepanjang jalan Malioboro. Tapi hati-hati, saat sedang asyik jalan-jalan di Malioboro jangan sampai kamu nyasar ke Jalan Pasar Kembang atau lebih dikenal dengan Sarkem.

Terletak di sebelah selatan Stasiun Tugu Jogja yang tak jauh dari kawasan Malioboro, Sarkem telah cukup terkenal dengan porstitusinya. Di sepanjang jalan ini, ada banyak warung-warung kecil yang menjadi jembatan antara pelanggan dan penyaji layanan porstitusi. Kamu yang nggak punya niat untuk bertransaksi sebaiknya menghindari nongkrong di kawasan ini.

2. Menikmati suasana Bandung sih boleh-boleh saja, tapi nggak usah ke Saritem.

Katanya ini tempat masuk

Katanya ini tempat masuknya via www.bringislam.web.id

Kalau di Jogja ada Sarkem, Bandung punya Saritem. Lokasinya pun hampir sama, yakni di dekat stasiun kereta api. Lokasi bisnis esek-esek ini konon sudah ada sejak zaman penjajahan, tepatnya untuk memfasilitasi mereka yang bekerja mendirikan jalan rel kereta api. Tepatnya di antara Jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Di depan jalan didirikan pesantren Dar Al Taubah, yang menurut cerita menjadi pintu gerbang kompleks lokalisasi ini. Wacana pembubaran kompleks lokalisasi ini sudah sering terjadi tetapi tak pernah terlaksana.

3. Dinginnya Kota Batu emang enak dinikmati dengan yang hangat-hangat tapi nggak usah cari kehangatan di Gang Macan juga kali…

Meski ada juga yang nggak esek-esek

Meski ada juga yang nggak esek-esek via www.imers.my.id

Kota Batu memang dikenal dengan udaranya yang sejuk. Saat berkunjung ke kota ini, pasti kamu ingin mencari sesuatu yang dapat menghangatkan tubuhmu. Seperti menjajal kehangatan ketan bubuk dan secangkir wedang jahe di sekitaran Alun-Alun Kota Batu. Meski Kota Batu sangat dingin, tapi kamu yang memang nggak ingin berniat macam-macam nggak perlu sampai mencari kehangatan di Gang Macan yang memang terkenal sebagai tempat porstitusi di Kota Batu. Lokasinya berada di sekitar daerah pemandian Songgoriti. Jika kendaraanmu melintas masuk ke area ini, orang dengan sepeda motor akan langsung mengikutimu untuk menawarkan hotel atau villa yang menyediakan layanan esek-esek. Memang di sepanjang jalan ini terdapat banyak hotel dan villa dengan harga yang terjangkau.

4. Untung aja Gang Dolly udah tutup. Kalau masih buka, kamu bisa “tersasar” ke sana pas lagi ke Surabaya.

Gang Dolly di Surabaya

Gang Dolly di Surabaya via aiendyu.com

Meski tak legal, Gang Dolly yang berada di Surabaya konon merupakan tempat lokalisasi paling besar di Asia Tenggara. Nama Dolly konon diambil dari seorang noni Belanda yang menyewakan wismanya untuk bisnis porstitusi. Banyak tentara-tentara Belanda yang datang untuk bertransaksi seksual di tempat ini. Lambat laun tempat ini semakin terkenal dan banyak rumah-rumah sekitarnya melakukan bisnis serupa. Pada akhirnya, satu kampung di kawasan ini pun berubah menjadi tempat lokalisasi yang besar. Saat masuk ke kawasan ini, kamu seperti masuk ke dalam perkampungan dengan gang kecil yang setiap rumahnya menawarkan jasa layanan seksual. Tahun lalu, Bu Risma selaku walikota Surabaya resmi menutup tempat lokalisasi yang sudah lama berdiri ini.

5. Dulu Kota Jambi punya Pucuk, lokalisasi yang kini udah ditutup.

Hampis sama nasibnya seperti Gang Dolly, lokalisasi Payo Sigadung atau lebih populer dengan nama “Pucuk” di Jambi juga masuk ke dalam daftar tempat esek-esek yang udah di tutup oleh pemerintah kota setempat. Meski kalah pamor sama sister-nya di Surabaya, proses penutupan lokalisasi ini juga berlangsung alot dan diwarnai aksi protes.

Namu pemko Jambi tak bergeming, Pucuk tetap ditutup terhitung setahun yang lalu. Semoga beneran ditutup ya, bukan pindah lokasi doang.

6. Badan pegel-pegel jadi pengen pijat, tapi lihat-lihat dulu tempat pijatnya, ya…

Tempat pijat juga sering jadi tempat porstitusi terselubung

Tempat pijat juga sering jadi tempat porstitusi terselubung via www.google.co.id

Lelah karena berjalan-jalan atau bekerja memang enak jika dipjiat. Tempat porstitusi pun banyak yang hadir dalam bentuk tempat pijat atau yang akrab dengan sebutan pijat plus-plus. Jadi perhatikan betul tempat pijat yang akan kamu tuju. Apa benar itu tempat pijat untuk kesehatan atau jangan itu tempat pijat plus-plus.

Secara tampilan, tempat pijat plus-plus dan tempat pijat untuk kesehatan hampir tak ada bedanya. Namun, kamu bisa mencermati hal-hal dari tempat pijat tersebut. Tempat pijat plus-plus, biasanya menyediakan tempat parkir mobil tertutup atau di dalam, sehingga orang yang dari luar nggak tahu mobil siapa yang terparkir di situ. Kebanyakan tempat pijat plus-plus menyediakan jasa spa dan terapisnya nggak dipisah antara laki-laki dan perempuan. Di resepsionis biasanya dipajang foto-foto terapis yang bisa dipilih. Umumnya, tempat pijat kesehatan buka paling malam jam sembilan malam, sementara pijat plus-plus buka sampai larut malam.

Nah, berhubung bisnis macam ini makin marak dan bulan Ramadhan makin dekat, kamu mesti hati-hati “membawa” diri. Jangan biarkan dirimu melangkah ke tempat-tempat di atas kalau kamu emang gak punya niat buat itu. Yang mau berbagi info soal lokalisasi di kota masing-masing, silakan berkomentar. Mengingatkan itu baik, kawan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini