8 Perbedaan Arti Kata Bahasa Jawa vs Bahasa Sunda ini Bikin Obrolan Jadi Nggak Nyambung!

Bicara mengenai bahasa daerah di Indonesia memang tak ada habisnya. Sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa yang dituturkan dan hanya dipahami oleh orang-orang di wilayah itu saja. Selalu ada hal menarik yang bisa dibahas mengenai bahasa daerah, di antaranya logat yang unik, kata yang lucu, sampai arti yang berbeda-beda.

Meski dituturkan di wilayah yang berbeda, tidak jarang kita juga menemukan berbagai kesamaan antara bahasa daerah satu dan bahasa daerah lainnya. Seperti misalnya bahasa Jawa dan juga Sunda. Ada beberapa kata dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda yang memiliki kesamaan pengucapan, namun berbeda maknanya. Apa saja itu? Simak, yuk!

1. Kata “atos” dalam bahasa Jawa berarti keras. Sedangkan dalam bahasa Sunda berarti sudah. Jadi, orang Sunda nggak akan paham kalau dibilang atos karena perkataannya yang kasar nih!

Keras vs sudah | Credit: memegenerator.net

2. Dalam bahasa Sunda, “wegah” berarti perlu, sedangkan dalam bahasa Jawa berarti enggan. Bertolak belakang banget, ya? Satunya berarti sedang membutuhkan, yang satu justru enggan~

perlu vs enggan | Credit: memegenerator.net

3. Jangan terlalu senang kalau ada yang ngomong “kasep” di depanmu karena bisa jadi maksudnya bukan memuji kegantenganmu. Ya, “kasep” dalam bahasa Sunda berarti ganteng, tetapi dalam bahasa Jawa berarti terlambat

ganteng vs terlambat | Credit: Twitter jichangwook_id

4. Kata “amis” dalam bahasa Sunda berarti manis, sedangkan dalam bahasa Jawa berarti anyir. Jadi, jangan terlalu dipikirkan juga kalau ada yang bilang kamu amis. Bisa jadi bukan karena kamu bau, tapi karena wajahmu manis lo~

manis vs anyir | Credit: fishwife via Pixabay

5. Kalau kamu orang Jawa, jangan kaget saat diberi pepaya ketika meminta pisang di Sunda. Kata “gedang” yang dalam bahasa Jawa berarti pisang, ternyata merupakan bahasa Sunda dari pepaya 

pepaya vs pisang | Credit: Djero via Pixabay

6. Jangan sembarang memakai kata “budal” kalau kamu sedang berbicara dengan temanmu. Dalam bahasa Sunda, “budal” berarti pergi, sedangkan dalam bahasa Jawa berarti bubar. Jadi, mau pergi atau sudah selesai nih?

pergi vs bubar | Credit: richagambar.blogspot.com

7. Lama-lama bikin emosi juga ya kalau komunikasi pakai bahasa daerah yang berbeda ini!? Kata “cokot” dalam bahasa Jawa berarti gigit, sedangkan dalam bahasa Sunda berarti ambil

gigit vs ambil | Credit: Twitter bdgfess

8. Kata “urang” dalam bahasa Jawa berarti udang, sedangkan dalam bahasa Sunda berarti aku atau bisa juga orang. Berarti jual beli urang di Sunda nggak diperbolehkan, ya? Malah bisa jadi masalah besar tuh

udang vs orang | Credit: Guillegt via Pixabay

Ternyata perbedaan bahasa Jawa dan bahasa Sunda banyak juga ya, SoHip? Terlepas dari kekonyolannya karena punya arti yang berbeda-beda, masing-masing bahasa daerah di Indonesia sebagai budaya itu memiliki daya tarik sendiri-sendiri. Siapa yang pernah salah paham gara-gara kata kata di atas?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE