Tata Cara Menolak Halus Kerjaan di Kantor yang Bukan Job Desc Utamamu. Jangan Apa-Apa Mau :(

Dunia kerja memang terkadang terasa begitu keras, mulai dari persaingan antarpegawai, lingkungan kerja yang nggak nyaman, gaji yang nggak sesuai, job desc yang bertumpuk-tumpuk, hingga segudang masalah lainnya yang sering terjadi. Tapi kalau ngomongin perkara job desc, kayaknya banyak banget orang yang bakal relate sama permasalahan satu ini. Kamu pernah nggak sih mengalami situasi yang bikin serba nggak enak ini? Dulu pas pertama diterima katanya job desc-nya A, tapi pas udah jalan kerja nyatanya ngerjain pula yang lainnya.

Advertisement

Kalau masih ada hubungannya dan nyerempet-nyerempet dikit sih mungkin nggak terlalu jadi masalah, ya? Tapi kalau udah keluar jalur dan memang harusnya dikerjakan sama divisi lain yang lebih berkompeten ini yang jadi masalah. Awalnya pasti selalu sama, sekalinya kamu menunjukkan keahlian lain di luar job desc utamamu, pasti bakal jadi langganan minta tolong sama senior atau atasan. Kalau gajinya naik sih nggak masalah, tapi kalau tetep begitu-begitu aja sih kesel juga. Begini cara halus buat menghindari hal tersebut~

1. Tetep dikerjain, tapi jangan memaksakan hasilnya. Biar yang nyuruh juga paham kalau itu sebenarnya bukan ranahmu

Kerja tapi nggak dibikin maksimal | Credit: Newyorker via www.newyorker.com

Menolak pekerjaan yang diberikan atasan di kantor emang nggak baik, karena itu bakal jadi penilaian tersendiri oleh mereka. Jadi, lebih baik tetap kamu kerjakan aja dulu, tapi hasilnya nggak usah dibikin maksimal. Pokoknya seadanya dan sebisanya aja, nggak perlu memaksakan diri. Nanti kalau udah kayak gitu, kan, mereka jadi paham kalau hal tersebut memang bukab ranah pekerjaan utamamu. Namun meskipun nggak maksimal, ya, jangan asal-asalan banget, bukannya bikin atasanmu jadi paham, yang ada malah bikin mereka jengkel karena kamu dinilai ngawur.

2. Dilama-lamain ngerjainnya. Kalau ditanya kenapa nggak kelar-kelar, jawab aja lagi ribet ngelarin kerjaan utama

Ulur aja durasi pengerjaannya. | Credit: aarp.org via www.aarp.org

Selain itu, kamu bisa menolaknya dengan halus pakai cara yang satu ini. Jika cara pertama tadi ternyata kurang berhasil, coba aja dilama-lamain durasi pengerjaannya. Ibaratnya kalau misalnya kerjaan itu sebenarnya bisa selesai dalam waktu satu jam, dibikin aja selesai dalam waktu dua atau tiga jam. Pokoknya dilama-lamain bangetlah sambil tarik ulur waktu, kalau nanti ditanya kenapa kerjaannya nggak selesai-selesai, bilang aja kamu lagi pusing ada deadline kerjaan utama. Habisnya resek bener, hal-hal yang di luar job desc utama kita malah sering banget datang di saat kita lagi banyak deadline dengan kerjaan utama. Bikin pusing nggak sih 🙁

Advertisement

3. Sedikit agak resek dan bikin jengkel sih, tapi coba aja kamu bolak-balik nanya caranya meski sebenarnya udah paham. Ya, biar sananya kesel aja sih~

Bertingkah seolah nggak paham. | Credit: Microsoft via docs.microsoft.com

Masih kurang berhasil pakai cara-cara di atas tadi? Tenang, jangan kehabisan akal! Kamu bisa menerapkan langkah yang satu ini. Sehabis dikasih pekerjaan yang sekiranya bukan ranah tugasmu, coba aja untuk sengaja bertanya berkali-kali kepada orang yang ngasih kamu kerjaan tambahan. Iya, nanya berkali-kali meskipun sebenarnya kamu udah paham gimana cara mengerjakannya. Nggak perlu sampai dapat jawaban sih, yang penting mereka juga merasa nggak nyaman aja kalau ditanyain terus-terusan, lagian juga udah ada divisinya sendiri-sendiri kenapa harus bikin repot divisi lain sih? :p

4. Ganti foto profil WhatsApp dengan foto kontrak kerja yang isinya job desc saat dulu pertama kali kamu diterima kerja di situ

Saatnya ganti foto profil WhatsApp | Credit: Irishnews via www.irishnews.com

Cara yang satu ini kesannya memang nggak terlalu halus sih, tapi dijamin bikin pukulan telak banget. Cukup ganti aja foto profil WhatsApp kamu dengan foto kontrak kerja yang isinya penjelasan job desc saat dulu pertama kali kamu diterima kerja di tempat tersebut. Yakin deh, itu orang-orang kalau mau menghubungi kamu buat nambah-nambahin kerjaan pasti langsung mengurungkan niat setelah lihat fotomu. Apalagi kalau disandingkan dengan foto doa-doa tentang azab membuat repot orang lain~

5. Kalau udah mentok, lemparin aja ke divisi lain. Bilang aja mereka lebih ahli~

Berbagi kerepotan. | Credit: Insidehighered via www.insidehighered.com

Advertisement

Jika semua cara di atas tadi dirasa kurang jitu, langkah terakhir yang bisa kamu ambil adalah cara yang satu ini. Memang ngeselin banget, tapi mau gimana lagi? Langsung aja lemparin permasalahan yang kamu dapat itu ke divisi lain yang kelihatan lagi santai-santai banget. Jangan lupa buat bilang ke atasanmu kalau divisi tersebut lebih ahli dibandinhkan dirimu. Urusan nanti divisi yang kamu lemparin permasalahan tersebut jadi marah sama kamu, ya, urusan belakangan, yang penting kamu bisa fokus dulu aja ngerjain pekerjaan utamamu.

Disadari atau nggak, persoalan penumpukan job desc nggak jelas ini jadi permasalahan yang banyak dialami oleh berbagai perusahaan lo. Entah itu perusahaan kecil atau besar, selalu ada aja kejadian-kejadian kayak gini. Mau nggak mau, ya, harus diluruskan, biar kamu juga kerja sesuai dengan porsinya aja. Kalau memang harus mengeluarkan effort lebih, jangan sungkan untuk menanyakan timbal baliknya. Yok, semangat kerja, yok~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE