Romantika PDKT Zaman Dulu: Pakai Nama Palsu Biar Kelihatan Lebih Keren. Ada-Ada Aja~

Ngomongin tentang PDKT, rupanya istilah tersebut nggak cuma beken pada era ini, tetapi udah eksis sejak dahulu kala. Tentunya cara-cara yang digunakan untuk melakukan hal tersebut pun jauh berbeda dengan sekarang. Baik dari cowok maupun dari cewek, semua memiliki langkah uniknya masing-masing. Salah satu yang sering dilakukan adalah memakai nama samaran alias palsu.

Advertisement

Kalau kamu pernah muda di era 80 atau 90-an, tentunya udah nggak asing lagi dengan cara konyol ini. Biasanya, orang-orang yang menggunakan tips unik ini nggak PD dengan nama aslinya saat mau kenalan sama orang lain. Akhirnya nggak heran kalau misalnya dipakailah nama samaran yang dianggap lebih keren dan oke saat didengar.

Putus cinta gara-gara nama palsu / Credit: unstoppablerise

Meski nggak semuanya, tapi biasanya yang memalsukan nama saat PDKT ini adalah orang-orang yang punya nama berbau ‘ndeso’

Memang, nggak semua orang yang punya nama khas kedaerahan terus selalu menggantinya jadi yang lebih keren saat mau melakukan PDKT. Tapi, nggak sedikit juga yang melakukan hal tersebut karena alasan kurang PD. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, nama yang berbau kedaerahan itu nggak jelek juga lo, malah bisa jadi ciri khas dan identitasmu secara nggak langsung di hadapan orang lain.

Apa nggak keren tuh, kalau misalnya kamu belum memperkenalkan diri, tapi karena orang lain paham nama-nama khas, akhirnya langsung tahu dari mana kamu berasal. Tapi tetap aja sih, cara ini merupakan salah satu cara paling unik yang bertahan lama dan tentunya dipraktikkan oleh nggak sedikit muda-mudi zaman dulu.

Advertisement

Kalau cowok biasanya pakai nama artis terkenal di Indonesia, kalau cewek biasanya pakai nama beken luar negeri. Kocak banget!

Meski sama-sama menggunakan nama palsu alias nama samaran, tapi baik cowok maupun cewek punya caranya sendiri-sendiri. Biasanya, kalau cowok berkiblat pada nama artis-artis terkenal dalam negeri. Seperti misalnya Arman, Roy, Ferry, Alex, dan semacamnya yang dianggap beken di era tersebut. Kalau udah pakai nama samaran tersebut, dijamin tingkat kepedean naik hingga 50 persen!

Berbeda dengan cewek, biasanya kaum cewek berkiblat pada nama-nama luar negeri. Beberapa di antaranya yang sering dipakai adalah Mia, Luna, Rebecca, Jane, pokoknya bisa juga setengah nama asing, setengah nama Indonesia. Sampai begini banget, ya? Kira-kira masih ada nggak sih yang menerapkan cara ini?

Advertisement

Giliran pas udah jadian, terus ketahuan nama aslinya, langsung jadi perkara. Bahkan nggak jarang putus gara gara masalah tersebut. Hmmm~

Sesakit-sakitnya kisahmu patah hati dan putus cinta dengan kekasih, kayaknya nggak ada yang bisa nandingin konyolnya putus cinta zaman dulu deh. Bayangin aja gimana rasanya hubunganmu jadi berantakan cuma gara-gara nama samaranmu terbongkar setelah kamu resmi berpacaran. Mending kalau lagi pacaran, gimana coba kalau udah mau melenggang ke pernikahan dan calon pasanganmu baru sadar jika nama yang kamu pakai adalah palsu.

Udah sakit hati, ditambah malu pula. Hal begini nih yang bikin kisah cintamu jadi semakin remuk redam. Makanya, syukuri apa yang ada, nggak perlu jadi orang lain kalau cuma ingin kelihatan keren. Percaya deh, kamu yang sekarang juga udah oke kok!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE