Cerita Pelajar SMA di India Pingsan Saat Ujian Sekolah, Gugup Dikelilingi Perempuan di Kelas

Rasa grogi atau cemas bisa dialami siapa saja, seperti halnya saat sedang menghadapi ujian sekolah. Selain harus menguasai materi ujian, banyak hal lain yang juga perlu dipersiapkan, salah satunya adalah kesehatan fisik. Seperti halnya kejadian yang dialami oleh seorang remaja laki-laki di India yang pingsan saat ujian berlangsung, lantaran dikelilingi para gadis di satu ruangan kelas.

Advertisement

Lantas alasan apa yang membuat remaja tersebut sampai pingsan? Daripada penasaran, simak informasinya, ya, SoHip~

Bukan karena sulitnya soal ujian, remaja kelas 12 ini pingsan karena dikelilingi ratusan siswi perempuan di dalam kelas

Melansir dari India Times (08/02/2023), seorang remaja dikabarkan pingsan saat ujian yang ia ikuti tengah berlangsung. Namun bukan sulitnya soal ujian, melainkan pelajar yang duduk di kelas 12; yang setara dengan SMA tersebut pingsan karena mengetahui dirinya merupakan satu-satunya pria di antara 500 murid perempuan di distrik Nalanda Bihar, India. Ia sangat gugup hingga hampir tidak bisa berbicara ketika diwawancarai mengenai apa yang terjadi pada dirinya.

Pelajar yang bernama Manish Shankar Prasad (17) tersebut diketahui dari Sharif’s Allama Iqbal College pergi untuk mengikuti ujian Matematika di Brilliant Convent School, Simdargarh. Melansir dari Gulf Today, pihak keluarga mengatakan bahwa prasad adalah satu-satunya siswa laki-laki di pusat ujian.

Advertisement

Awalnya ujian tengah semester berjalan dengan lancar. Semua murid memasuki ruangan dengan tertib serta percaya diri dengan materi yang dipersiapkan sebelumnya. Ketika Prasad melihat dirinya berada di antara sejumlah besar siswi perempuan, ia menjadi gugup dan berakhir pingsan di lantai.

Pihak sekolah kemudian membawa Prasad ke rumah sakit kota itu untuk mendapatkan perawatan. Kejadian itu pun sempat membuat para guru kebingungan, mengingat Prasad tidak mau menyebutkan alasan ia akhirnya berakhir pingsan.

Setelah diperiksa, Prasad diketahui merasa sakit kepala dan demam

Advertisement

Setelah mengetahui kabar pingsannya pelajar tersebut, video remaja dengan bibinya di rumah sakit itu pun menjadi viral. Tak sedikit yang heran dan merasa tak biasa dengan kejadian yang dialami oleh Prasad itu.

Dari video yang diupload di Twitter oleh akun @kumarprakash4u, terlihat Prasad sudah sadar namun masih dalam perawatan. Prasad juga tengah duduk di atas ranjang rumah sakit untuk memulihkan kondisi kesehatannya. Saat ditanyai perihal kejadian yang menimpanya, ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan ketika ditanya sampai berkali-kali, ia hanya duduk dengan tatapan yang kosong.

Di sisi lain, bibi remaja yang duduk di sudut ranjang rumah sakit itu pun mengatakan bahwa keponakannya itu benar-benar pingsan di ruangan ujian, ketika menyadari begitu banyaknya siswi di sekitarnya.

“Dia pergi ke pusat pemeriksaan dan melihat ruangan itu penuh dengan gadis-gadis. Dia menjadi gugup dan demam, lalu dia pingsan” ungkap bibi Prasad, dikutip dari Okezone (08/02/2023)

Pihak keluarga menyalahkan Dewan Menengah Bihar terkait tempat ujian yang ternyata didedikasikan untuk perempuan

Kerabat lain menyalahkan Dewan Menengah Bihar dikarenakan menempatkan Prasad di pusat ujian yang didedikasikan untuk murid perempuan.

“Ada lebih dari 500 siswa perempuan di pusat ujian. Administrasi sekolah telah memberikan tempat duduk kepada keponakan saya di aula utama sekolah yang dikelilingi oleh sejumlah besar perempuan. Prasad gagal menangani situasi. Setelah melihat sejumlah besar gadis-gadis di ruangan, ia jatuh pingsan,” kata Bibi Prasad dikutip dari Kompas (08/02/2023)

Pihak keluarga dan penduduk setempat pun juga turut menyalahkan pihak berwenang atas kesalahan tersebut. Namun, administrasi sekolah mengklaim Prasad mungkin telah menyebutkan jenis kelaminnya sebagai perempuan, secara tidak sengaja saat mengisi formulir. Oleh sebab itu ia ditempatkan di pusat ujian dengan peserta perempuan. Menurutnya, insiden ini merupakan kecerobohan baik oleh siswa, wali, maupun sekolah saat pengisian formulir.

“Atau ketika anak laki-laki itu melihat jenis kelaminnya disebutkan ‘perempuan’ di kartu ujiannya, seharusnya dia segera memperbaikinya. Waktu yang cukup 20 hari diberikan kepada siswa untuk melakukan koreksi di kartu ujiannya,” kata Shashi Bhushan Prasad, kepala sekolah di pusat ujian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi, melainkan memberi arti~

Editor

Writing...

CLOSE