Asumsi-asumsi Keliru Seputar Bulan Ramadan. Mulai dari Urusan Berat Badan Sampai Kepribadian

Semua orang, khususnya yang beragama Islam, tentu sangat bahagia ketika bulan Ramadan tiba. Selain pahala dan berkah melimpah, ada banyak hal yang bisa membuat orang-orang bersuka ria atas bulan puasa. Mulai dari libur panjang, cuti bersama, hingga tunjangan hari raya. Ya, karena hal-hal ini hanya bisa didapatkan saat bulan puasa. Siapa yang nggak bahagia coba?

Advertisement

Terlepas dari urusan spiritual, ada hal-hal lain yang menurut orang-orang, khususnya cewek, bisa membuatnya jauh lebih bahagia, daripada libur dan THR. Tapi sayangnya, hal-hal tersebut hanyalah sebatas asumsi yang nggak bisa dipercaya kebenarannya alias salah kaprah. Sebenarnya apa saja sih asumsi-asumsi yang keliru itu? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Orang berasumsi bahwa dengan puasa, sekaligus dia bisa melakukan program dietnya. Kebanyakan sih cewek yang mikir begini

Turun 60 kg, Sist! / Credit: Verywell

Ini hal yang paling klise sekaligus salah dari asumsi orang-orang, terlebih cewek. Mereka beranggapan bahwa dengan puasa, berat badan mereka bisa turun dengan elegan. Padahal, puasa itu nggak bisa begitu saja menjadikan berat badanmu turun. Puasa beda dengan program diet. Kecuali saat sahur dan buka, kamu hanya makan sayur dan buah. Artinya, turun atau tidaknya berat badan seseorang tidak dipengaruhi puasa. Namun, lebih dipengaruhi oleh apa yang mereka makan. Kamu bahkan akan lebih gendut saat puasa kalau tiap buka makannya nasi padang yang berlemak itu.

Selain bisa menurunkan berat badan, mereka juga yakin bahwa dengan puasa mereka bisa lebih berhemat. Padahal nggak sama sekali!

Bisa nabung / Credit: insidepigeonforge

Setelah diet, orang beranggapan puasa juga bisa dimanfaatkan sebagai kondisi untuk menstabilkan keadaan dompet agar tetap ada isinya. Secara matematis, orang puasa hanya akan mengeluarkan uang untuk membeli makanan saat sahur dan buka puasa saja, tanpa perlu mengalokasikan dana untuk makan siang. Memang benar, tapi pada kenyataannya, orang sahur dan berbuka puasa pun sama saja membutuhkan jumlah nominal yang nggak sedikit. Percaya deh, saat buka puasa, kamu akan membeli begitu banyak santapan, dari mulai takjil hingga makanan berat untuk berbuka. Jauh lebih banyak! Budaya konsumerisme memang nggak bisa dilepaskan dari hasrat manusia, sekalipun kamu puasa.

Advertisement

Konon, puasa juga bisa menjadikan tubuh menjadi lebih sehat dan bugar meski terlihat lemas. Hei, ini tergantung pola makanmu juga!

Tetap olahraga dong! / Credit: watchfit

Mungkin memang benar adanya, puasa bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. Tapi kenyataannya, semua itu tergantung bagaimana kamu menjalankan pola hidup sehat dan pola makan yang benar selama puasa.

Kesalahan mendasar adalah saat berbuka puasa, orang akan begitu ngawur dalam menyantap makanan. Seperti balas dendam, perut harus terisi penuh sampai puas. Belum lagi, ketika puasa kamu akan merasa lemas setiap pagi sampai sore. Dan salahnya, hal ini kamu jadikan sebagai alasan untuk nggak melakukan aktivitas apapun, termasuk olahraga. Alasannya, capek, lemes, dan sebagainya. Ya, bagaimana mau bugar dan sehat kalau begini caranya? Haduh.

Orang-orang juga percaya bahwa pada saat puasa, akan berkurang aktivitas yang berkaitan dengan seksualitas. Padahal nggak juga!

Tetap ada yang begini / Credit: officechai

Advertisement

Banyak orang berasumsi bahwa saat bulan Ramadan mayoritas orang akan mengalami penurunan minat sek*ual. Padahal hal itu tidak akan terjadi sama sekali. Itu,  mungkin saja, menjadi salah satu alasan agama Islam untuk membebaskan pasangan suami istri berhubungan badan pada malam hari. Ya, karena nafsu sek*ual manusia memang nggak akan bisa hilang dalam kondisi apapun.

Kalau nggak percaya, coba deh baca berita lagi. Baru beberapa hari memasuki bulan puasa, sudah cukup banyak kasus penggerebekan yang terjadi oleh aparat terhadap pasangan-pasangan amoral yang melakukan kegiatan seksual di tempat-tempat yang nggak seharusnya. Bahkan, pelecehan seksual pun masih kerap terjadi. Paling nggak, jangan berasumsi bahwa semua bentuk kejahatan sek*ual akan hilang selama puasa. Ya, biar kamu tetap mawas diri saja.

Itulah beberapa anggapan baik orang yang sebenarnya salah. Sebab, semua tergantung dirimu sendiri bagaimana menjalani kehidupanmu. Berharap boleh, tapi jangan sampai hal itu membuatmu lalai, ya. Terlebih asumsi akan hilangnya tindak kejahatan selama bulan puasa. Tetap waspada, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE