Bagi Penggemar Rokok Mentol, Baca Nih Fakta Ilmiahnya. Sebaiknya Kalian Lebih Berhati-hati Deh

Nggak ada manfaat yang bisa kamu  dapat dengan merokok. Kebiasaan tersebut hanya akan membuat semua orang jadi nggak sehat, termasuk mereka yang jadi perokok pasif. Walau banyak orang paham soal bahayanya rokok, tapi masih banyak saja orang yang menghisap rokok. Sedih sih memang.

Advertisement

Rokok mentol tak menjadi pengecualian. Ia diciptakan dan muncul ke pasaran sebagai warna tersendiri. Orang-orang bahkan menganggap rokok mentol adalah antidot di tengah rokok-rokok biasa. Orang-orang menganggap bahwa rokok mentol lebih tidak berbahaya ketimbang rokok biasa. Mungkin karena kadar nikotin dan tar-nya memang biasanya lebih renda dibanding dengan rokok biasa.

Pertanyaannya; apakah benar yang mentol lebih baik dari yang biasa? Nah kali ini Hipwee telah menghimpun informasi dari berbagai sumber ihwal ‘pertarungan’ dari dua rokok tersebut.

 

Advertisement

Kebanyakan masyarakat meyakini rokok mentol adalah alternatif terbaik bagi para perokok yang sedang sakit

Kalau sakit, rokoknya mentol?

Kalau sakit, rokoknya mentol? via gdb.voanews.com

“Ger, boleh minta tolong nggak? Beliin rokok mild yang mentol dong,” pinta paman waktu saya masih sangat muda (kalau nggak salah zaman SD).

Saya heran, kenapa nggak kayak biasanya beliau menyuruh untuk membeli rokok yang nggak biasa dikonsumsinya. Beliau biasanya menghisap rokok mild yang bungkusnya warna putih, dengan gambar persegi merah dan berhuruf A di tengahnya. Kalau kamu perokok, pasti tahu.

Advertisement

Kemudian saya bertanya, “Lho kenapa nggak rokok yang kayak biasanya, om?”

“Lagi sakit batuk sama radang tenggorokan, makanya paman pilih yang mentol,” jawab adik dari orangtua saya tersebut.

Semenjak saat itu, ditambah orang-orang di sekitar pergaulan yang melakukan hal sama, saya sedikit lebih paham kenapa orang-orang memilih menghisap rokok mentol kala tidak fit. Ketika saya tahu mereka memegang bungkus rokok mentol, saya berpikir, mungkin lagi nggak enak badan.

Di samping memberikan variasi baru, masyarakat Indonesia umumnya berpikir rokok mentol adalah rokok yang lebih sehat. Maka dari itu, mereka berpikir rokok mentol adalah rokok yang paling cocok untuk mereka yang sakit.

Lantas, sebenarnya apa yang membedakan rokok mentol dengan rokok pada umumnya?

Rokok mentol

Rokok mentol via www.redorbit.com

Sebenarnya untuk masalah kesehatan, kedua rokok tersebut nggak punya perbedaan. Sama-sama punya hubungan erat dengan penyakit dan kematian. Salah satu perbedaan mencoloknya hanya terletak pada rasa.

Bagi para perokok, mengisap rokok mentol bisa jadi memberikan sensasi berbeda daripada rokok biasa. Rokok jenis ini memang memiliki rasa yang mint sampai terasa pangkal lidah dan tenggorokan. Ada rasa dingin-dinginnya gitu. Mungkin itulah alasan kebanyakan perokok menganggap yang mentol lebih ringan ketimbang rokok pada umumnya.

Padahal kalau ditinjau lebih lanjut lewat pendekatan ilmiah, para peneliti setuju kalau rokok mentol nggak lebih baik dari rokok biasa. Malah sepakat dinilai lebih buruk.

 

Fakta menyebutkan, rokok mentol menyimpan lebih banyak mudharat. Nggak ada baiknya juga kamu menghisapnya ketika kamu sakit

Bahaya juga, bahkan lebih

Bahaya juga, bahkan lebih via www.660news.com

Di balik kenikmatan dan ringannya rokok mentol ketika dihisap, ternyata begitu banyak bahaya yang menghantui para penikmatnya. Terbukti, sebuah penelitian menyebut perokok mentol lebih sering ke rumah sakit gara-gara masalah paru-paru berat yang mereka alami.

Peneliti dari Morehouse School of Medicine Atlanta, Dr. Marilyn Foreman, mengungkapkan keterkejutannya. Dr. Foreman dan kolega mendapatkan hasil tersebut setelah menyurvei sekitar 5699 perokok antara usia 45 sampai 80 tahun. Setiap orang rata-rata merokok 10 kemasan per tahun.

“Kami terkejut, setelah kami bandingkan, perokok mentol dilaporkan lebih banyak menderita pembusukan paru-paru,” ujar Foreman.

Departemen eksekutif Amerika Serikat yang yang bergerak di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat, The Food and Drug Administration (FDA), selaras dalam menilai rokok mentol. FDA bahkan berusaha membatasi penjualan rokok menthol di negaranya.

Para perokok mentol lebih riskan mengalami eksaserbasi parah. Eksaserbasi adalah perburukan fungsi paru-paru atau umumnya dikenal pembusukan paru-paru. Dan angka eksaserbasi perokok mentol sendiri lebih besar 4 persen lebih tinggi perokok reguler.

Konklusi yang bisa kita dapatkan dari beberapa hasil studi di atas adalah rokok mentol nyatanya nggak lebih baik dari rokok biasa. Keliru kalau ada orang yang menilai rokok mentol lebih ringan. Bukan berarti rokok yang umum lebih baik. Rokok jenis apa pun, kalau partikel jahat atau racunnya masuk ke dalam tubuh, tetap saja berbahaya untuk kesahatanmu.

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

A brocoli person.

CLOSE