Selalu ada sebuah pertanyaan yang dipendam oleh setiap orang pada pasangannya. Terlebih bagi mereka yang hendak mengajak pasangannya ke jenjang pernikahan. Sebuah pertanyaan yang masih dianggap tabu dan canggung untuk disampaikan, mengingat begitu kental budaya kita pada pakem ketimuran yang sudah turun temurun didoktrinkan kepada anak-cucunya.
Ya, apalagi kalau bukan sebuah pertanyaan beranak yang menyangkut masalah seksualitas. Kamu masih perjaka/perawan? Kamu pernah berhubungan seks? Dengan siapa aja?. Masalah ini seperti dipendam tanpa pernah dikatakan. Padahal nggak ada baiknya juga loh memendam masalah seorang diri. Jadi, haruskah cowok terbuka pada cewek tentang masalah seksualitas dan sebaliknya? Berikut ulasan dari Hipwee Boys.
Sayangnya, masalah seksual ini masih begitu tabu di kehidupan kita. Inilah yang bikin semua orang nggak pernah mau terbuka
Masalah ketabuan adalah salah satu hal utama yang mencegah orang Indonesia untuk lebih terbuka soal seks. Bukannya menyarankan orang untuk berhubungan seks sembarangan, ya, ini jelas beda. Hanya saja, keterbukaan soal seks akan membawa orang-orang menjadi lebih paham soal bahayanya penyakit di ranah ini. Jangan apa-apa tabu. Kalau ditabukan terus, makan para penderita kelainan seksual tak akan pernah mendapatkan bantuan yang layak.
Bagi para cewek sebaiknya nanya deh meskipun cowok nggak mengambil inisiatif untuk cerita duluan. Biar apa? Ya, biar kamu tahu apakah kamu butuh waspada atau tidak dengan pengalaman seksual cowokmu. Kalau dia sudah sering gonta-ganti pasangan, minimal kamu harus menyarankan dia untuk periksa HIV. Daripada sudah nikah dan semuanya sudah terlambat kan?!
Dengan begitu, para cewek akan bisa menerima si cowok dengan segala kelemahannya, sepenuhnya!
Kebanyakan cowok pasti pernah punya pengalaman seksual di masa muda. Namun, mereka enggan menceritakannya pada ceweknya karena cewek akan susah menerima ini. Seorang cewek bisa saja meninggalkan si cowok hanya karena dulunya “pernah nakal”. Gimana cowok mau terbuka kalau selalu dihantui rasa takut begini?
Bukannya ingin mengungkap aib atau mengharuskan orang untuk memiliki pengalaman seksual. Hanya saja di masa kini, fakta menunjukkan bahwa mayoritas orang memang memiliki pengalaman seksual. Dan, kegilaan seksual manusia sepertinya semakin meningkat setiap tahunnya. Jadi, nggak ada salahnya bercerita kepada orang terdekat. Kalau nggak gini, kamu nggak akan tahu kalau-kalau ada kelainan pada pemikiran seksualmu.
Keterbukaan ini bisa memengaruhi pandangan pasanganmu tentang dirimu. Tapi, pastikan dulu bahwa kamu siap menerima reaksi dari dia
Kalau kamu sudah memutuskan untuk menceritakan pengalaman seksualmu di masa lalu pada pasangan, ada satu hal yang harus kamu perhatikan. Kamu harus siap menerima reaksi apapun dari pasanganmu. Perubahan sikap dan pandangan itu pasti ada, makanya siapkan mental terlebih dulu untuk mengatakan pada pasanganmu.
Terlebih cewek, dia akan begitu kecewa dan sedih ketika tahu cowoknya sudah pernah melakukan kegiatan seksual dengan cewek lain. Sementara cowok, dia nggak akan begitu kaget ketika mendengar pengakuan ceweknya yang sudah nggak perawan. Karena bagi cowok, masalah seks di masa lalu nggak terlalu penting. Kecuali ceweknya melakukan free sex, itu baru masalah.
Kalau kamu memilih meninggalkan, itu bukanlah jalan yang baik. Masih ada cara lain kok untuk menyelesaikan masalah ini
Cewek memang biasanya susah menerima kalau cowoknya punya pengalaman seksual yang cukup banyak. Namun, saran saja sih buat para cewek, meninggalkan cowok yang seperti itu bukanlah solusi. Saat dia memilihmu, berarti dia sudah rela meninggalkan semua keburukan yang pernah dia lakukan. Kalau bukan kamu,, wanita yang diyakininya mampu menemaninya seumur hidup, yang bisa menerima semua keburukannya, lalu siapa lagi yang akan menerimanya.
Penolakan hanya akan menyakiti dan justru cowok akan kembali kepada kebiasaan buruk yang sudah dia tinggalkan demi wanita yang paling dicintainya. Memang menyakitkan sih, tapi selama si cowok nggak kena penyakit menular dan mampu bertanggung jawab pada kebahagiaan si cewek, bukankah itu sudah cukup untuk menjadi modal dalam membangun rumah tangga di dunia yang sudah gila ini?