Ritual Kedewasaan Buat Cowok Dari Berbagai Belahan Dunia. Kamu Harus Bersyukur Hidup di Indonesia!

Memasuki masa-masa dewasa, seorang cowok biasanya harus berhadapan dengan beberapa problem remeh seperti munculnya jerawat, bertahan dalam suatu pergaulan, dan belajar menghadapi perasaan cinta. Pada umumnya, cowok-cowok pun berhasil melaluinya dan tumbuh dewasa sebagai lelaki sejati. Kedewasaan biasanya ditemukan sendiri oleh masing-masing individu dan dengan cara mereka masing-masing tentunya.

Advertisement

Berbeda dengan anggapan umum soal kedewasaan dan konsep soal lelaki sejati, beberapa suku-suku di dunia ini punya ritual-ritual aneh bahkan bisa dibilang gila untuk menentukan apakah seorang cowok sudah layak dibilang lelaki sejati. Yuk, disimak uraian Hipwee Boys berikut ini, dijamin bikin kamu bersyukur dengan hidupmu saat ini.

1. Vanuatu land diving, cowok harus terjun dari ketinggian dengan pengamanan minim

Terjun bebas kaya nilai IPK via www.cnn.com

Perjalanan menjadi lelaki sejati seperti nggak mudah di Vanuatu, sebuah negara kepulauan di kawasan Samudra Pasifik bagian selatan. Seorang cowok harus terjun dari menara kayu setinggi lebih dari 30 meter. Memang sih terlihat seperti bungee jumping, tapi ini jauh lebih mengerikan lagi. Gimana nggak ngeri, pengamannya hanya tali dari akar pohon yang diikatkan ke pergelangan kakinya. Tentu saja ini beresiko kematian, namun yang berhasil melakukannya dianggap sah sebagai cowok pemberani.

2. Ritual Crocodile scars di Sepik, Papua Nugini. Seorang cowok harus punya bekas luka yang diukir di tubuhnya

Bekas luka punya nilai seni via amazingstuff.co.uk

Bekas luka memang hal yang lumrah untuk cowok, namun coba lihatlah bekas luka yang sengaja dibuat di Sepik ini. Bukan sekedar luka jatuh dari motor atau tergores benda tajam, melainkan bekas luka yang diukir dan sengaja dibuat dengan menggoreskan bambu tajam pada punggung dan melingkar hingga ke perut. Luka tersebut kemudian diberi lilin dan minyak agar setelah sembuh, bekasnya menonjol dan membentuk tekstur tertentu pada kulit. Bukan tanpa maksud, bekas luka yang disebut dengan crocodile scars ini punya makna filosofi. Suku ini percaya bahwa manusia yang pernah ditelan oleh buaya hidup kembali sebagai seorang lelaki sejati dengan keberanian dan kejantanan. Bekas luka ini sebagai sebuah perlambangan bahwa ia merupakan reinkarnasi orang-orang yang pernah ditelan buaya. Nggak heran mereka menggunakan perlambangan buaya karena Sepik sendiri berada di tepi sungai dengan banyak populasi buaya.

Advertisement

3. Bertahan 6 bulan di alam bebas (walkabout), cowok-cowok suku Aborigin di Australia harus bisa survive

Bertahan di alam bebas via WilderUtopia.com

Bagi penduduk Aborigin, belum menjadi lelaki sejati jika belum bisa melakukan perjalanan sendiri ke alam bebas menuju pedalaman Australia seorang diri. Bukan main-main, mereka pun harus bertahan selama 6 bulan tanpa bantuan dari keluarganya. Tentu saja ancaman mati kelaparan, hipotermia, hingga serangan binatang buas sangat mungkin terjadi di hutan dan padang rumput Australia. Aktivitas yang biasa disebut dengan walkabout ini bertujuan agar seorang laki-laki suku Aborigin memiliki kemampuan bertahan di alam bebas dan bisa bertahan seandainya suatu hari mereka melakukan migrasi ke pedalaman lain.

4. Cowok-cowok Suku Satere-Mawe di Amazon Brazil harus menahan sakit disengat semut peluru tanpa suara

Merinding! via www.pinterest.com

Tahukah, boys? Semut peluru adalah semut terbesar di dunia yang berukuran 2cm dengan sengatan yang luar biasa sakitnya. Bahkan dinamakan semut peluru karena sengatannya menimbulkan rasa sakit seperti ditembak peluru. Beruntungnya kalian nggak harus mendewasakan diri menjadi lelaki sejati dengan disengat binatang ini. Di Suku Satere-Mawe, cowok-cowok harus menahan sakit sengatan semut peluru tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, meskipun hanya berdesis. Ritual ini dilakukan dengan beberapa semut peluru dimasukkan ke dalam semacam sarung tangan dari rotan. Selama beberapa menit, orang yang mengikuti ritual ini memasukkan tangannya ke dalam sarung tangan tersebut. Jika beberapa kali tersengat ia mampu bertahan, maka seorang laki-laki sudah dianggap seorang lelaki sejati dan layak menjadi prajurit Stere-Mawe.

5. Ketika beranjak dewasa, remaja cowok di Algonquin, Quebec diberi halusinogen dan harus benar-benar hilang ingatan soal masa kecilnya

Advertisement

Selamat tinggal ingatan masa kecil via all-that-is-interesting.com

Kalau kita seringkali mengenang masa kecil yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan, tidak demikian untuk cowok-cowok di Suku Algonquin. Mereka harus mengkonsumsi obat-obatan yang berupa halusinogen agar ingatannya tentang masa kecil sama sekali hilang. Bahkan pengaruh obat-obatan ini bisa saja menimbulkan kematian, lho. Tapi nggak hanya itu, ketika seorang cowok berhasil selamat namun masih bisa sedikit mengingat masa lalunya, ritual ini akan diulangi kembali. Wah, udang untung selamat dari maut ya, tapi masih harus melewatinya lagi.

Gimana, boys? Apakah kamu sudah mulai mensyukuri terlahir sebagai orang Indonesia dan warga millenial? Tanpa melalui hal-hal ekstrim seperti di atas pun kamu bisa seorang lelaki sejati dan dewasa kok. Tapi kalau ;lagi kurang kerjaan dan penasaran, boleh dicoba, lho. Resiko diluar tanggung jawab Hipwee Boys ya! 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE