Penyebab Gosip Ibu-Ibu Pedesaan Cepat Menyebar. Intelejen Kalah Cepat!

Tinggal di wilayah pedesaan memang rasanya sangat tenang dan nyaman, jauh dari bisingnya suara kendaraan dan hiruk-pikuk kota. Udara yang masih sejuk, orang-orang yang hangat, budayanya yang unik, serta suasana kekeluargaan yang lekat membuat banyak orang memilih tinggal di desa. Tetapi, ada banyak tata kehidupan orang-orang pedesaan yang perlu kita pahami supaya kita bisa menjalin hubungan yang baik dengan para tetangga. Kita harus saling bantu-membantu, aktif pada setiap kegiatan yang dilaksanakan, dan tentunya menjaga keharmonisan dalam bertetangga. Kalau tidak, siap-siap saja gosip akan menyebar di seluruh penjuru desa.

Advertisement

Membicarakan tentang gosip di desa, ternyata persebarannya tidak memerlukan teknologi yang canggih seperti gosip di televisi. Melalui mulut ke mulut, para ibu-ibu desa dengan cepat bisa menyebarkannya ke seluruh penjuru wilayah. Entah itu gosip yang menyenangkan sampai gosip yang miring, biasanya para ibu-ibu desa akan mudah menangkap informasi itu. Padahal kalau dilihat, jarak antara rumah ke rumah di pedesaan lebih jauh daripada jarak rumah di perkotaan. Sebenarnya, apa saja alasan gosip bisa dengan cepat menyebar ke penjuru desa?

1. Alasan pertama, dengan rumah tanpa pagar, orang-orang di desa sering mampir ke rumah tetangga untuk sekedar basa-basi

Rumah pedesaan | Credit: Alwanrosyidikucing via Wikimedia

Fenomena rumah tanpa pagar di pedesaan memang sudah nggak asing lagi. Bukan tanpa sebab, mereka memang sengaja tidak membangun pagar supaya bisa tetap terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Dengan adanya rumah tanpa pagar itu, para tetangga seakan “dipersilakan” untuk mampir dengan tujuan apa saja, salah satunya mengobrol ngalor-ngidul. Dari situlah gosip bermula, para ibu-ibu akan saling memberikan informasi yang didapatkan dan bertukar kepada tetangga lainnya.

2. Adanya budaya rewang atau bantu-bantu di setiap hajatan desa bisa mengumpulkan ibu-ibu dari berbagai penjuru, akhirnya jadilah gosip

Rewang | Credit: Uda Fiqur via Wikimedia

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan budaya rewang atau bantu-bantu di desa. Rewang biasa dilakukan saat tetangga desa ada yang memiliki hajatan seperti pernikahan, sunatan, sampai peringatan kematian. Saat peringatan itu, orang yang mempunyai hajat biasanya mengundang para tetangga desanya untuk diminta membantu memasak ataupun mempersiapkan acara. Dengan begitu, berkumpullah para ibu-ibu dari berbagai penjuru desa dan saling mengobrol satu sama lain. Akhirnya, muncul gosip-gosip baru yang mungkin sebelumnya belum diketahui.

Advertisement

3. Alasan ketiga, profesi sebagian besar ibu-ibu desa yang menjadi ibu rumah tangga membuat mereka memiliki banyak waktu luang

Ibu-ibu rumah tangga desa | Credit: lampung1

Berbeda dengan di perkotaan yang dipenuhi oleh para wanita karier, ibu-ibu di desa biasanya lebih banyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Saat mereka mengasuh anak di rumah, muncul rasa bosan yang membuat mereka bermain ke rumah tetangga. Akhirnya, para ibu-ibu itu saling berbincang, mulai dari permasalahan pribadi sampai ke masalah orang lain. Jadi, nggak heran lagi kalau gosip-gosip terbaru selalu ada setiap harinya.

4. Alasan keempat, solidnya ibu-ibu desa membuat mereka selalu bersama-sama saat bepergian

Ibu-ibu desa pergi ke manapun bersama | Credit: www.goodnewsfromindonesia.id

Kalian mungkin pernah menonton film “Tilik” yang menceritakan tentang ibu-ibu desa yang akan menjenguk tetangganya yang sakit. Di tengah jalan, mereka saling bertukar gosip dengan didalangi oleh tokoh Bu Tejo. Itulah gambaran para ibu-ibu pedesaan yang selalu bepergian dan membicarakan gosip bersama. Kejadian itu merupakan hal yang tidak bisa dihindari karena mereka akan selalu bersama, entah saat akan berwisata, menjenguk orang sakit, sampai menghadiri pernikahan tetangga.

5. Terakhir, suasana pedesaan yang sejuk dan nyaman mendukung para ibu-ibu untuk berkumpul dan menggosipkan banyak hal

Suasana pedesaan | Credit: Facebook NganjukKotaBayu via www.facebook.com

Advertisement

Kalau kamu tinggal di perkotaan, keluar dari kamar saja rasanya mungkin akan sangat malas. Tapi, berbeda kalau kamu tinggal di desa. Udara di pedesaan yang rasanya sangat sejuk dan menyegarkan akan menarik orang-orang untuk menikmati suasananya, termasuk para ibu-ibu. Sambil melihat bentangan sawah yang luas ataupun sambil melihat matahari tenggelam, orang-orang di desa akan berkumpul dan membicarakan sesuatu. Tidak selalu gosip memang, tetapi kalau hampir setiap hari mereka bertemu, obrolan akan semakin merambat ke gosip-gosip yang tidak selalu benar.

Walaupun ada banyak alasan para ibu-ibu desa untuk bergosip, tetapi mereka tidak selalu membicarakan hal-hal yang buruk kok. Ada kalanya mereka saling memuji, menasehati, ataupun saling memberi solusi. Di desa kalian begitu juga nggak, SoHip?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE