Hanyut Dalam Kenangan di Acara The 90’s Festival. Bikin Makin Susah Move On!

“Nostalgia massal” mungkin jadi istilah paling tepat untuk mewakili The 90’s Festival yang digelar kemarin (25/11) di Gambir Expo, Jakarta. Tim kreatif The 90’s Festival patut diacungi jempol. Berawal dari nostalgia, menjadi sebuah konser akbar yang mendatangkan hingga ribuan orang sukses digelar

Advertisement

Jajaran musisi yang hits di tahun 90an seperti Wayang, Tic Band, Oppie Andaresta, The Groove, Shaden, Warna, T-Five, MLD Jazz Project, D.O.T, Bragi, Purpose, P-Project, Voodoo, Reza Artamevia, Neo-Sweet Martabak, Fariz RM, Stinky, KLA Project, Base Jam Reunion, Yana Yulio, Potret, Dewa 19 Feat Ari laso, hingga Sixpence None The Richer turut memeriahkan acara konser akbar untuk generasi 90an ini.

Shaden

Bicara soal Generasi 90’s tentu tidak pernah membosankan. Mulai dari jajanan, fesyen, tayangan televisi, dan pastinya musik punya warna tersendiri yang tidak mudah kita lupakan. Hadirnya festival berbau jadul ini pastinya mengobati kangen pengunjung yang datang. Ada yang rindu masa-masa ngidol bukan pada artis Korea, melainkan pada Power Rangers dan mobil Tamiya. Ada juga yang rindu masa-masa berkirim salam lewat radio, sebelum pesan lagu cinta yang kalau kata anak zaman sekarang “jleb banget!”.

dinding grafity

Penonton yang datang pun bervariasi dari segi usia. Mulai dari yang sudah bapak-ibu, mas-mbak, hingga kidz zaman now yang mungkin selera musiknya terjebak di dekade lampau. Ada yang datang bersama suami atau istri dan anak-anak sambil mengenang masa pacaran dulu, ada yang datang bersama teman-teman sebaya. Saling berceloteh dan bercerita “Eh lihat deh ini kan yang dulu sering kita mainin bareng pas jam istirahat!” Apapun itu, The 90s Festival menjadi momen nostalgia massal, yang mengundang kebahagiaan.

Advertisement

Ada empat panggung besar yang disediakan. Penonton bebas pilih siapa yang ingin disaksikan

Konsep acaranya pun dibuat dengan sangat menarik. Ada empat panggung besar yang digunakan, yaitu: Toped Stage (Tokopedia), Hardtop Stage (Grab), View Master Stage (MLD Spot), dan 90’s Icon Stage (Wardah). Minimnya waktu dan banyaknya penampil, membuat beberapa musisi tampil bersamaan di panggung yang berbeda. Namun dengan begini, justru penonton jadi bisa memilih untuk menonton mana yang lebih disukai.

Diawali oleh Wayang, penonton dimanjakan dengan lagu-lagu yang familiar di telinga. Tak hanya bagi penonton, bagi para musisi, ajang ini menjadi semacam reuni dan kesempatan untuk come back lagi. Setelah ini, bolehlah kita berharap supaya para musisi ini kembali mengeluarkan album yang sama-sama kita nikmati.

Tak hanya musik, The 90’s Fest juga menyediakan 90’s Zone. Siap termehek-mehek dengan benda-benda bersejarah

Advertisement

Zona 90an

Namanya juga nostalgia massal, yang dihadirkan tentu bukan hanya soal musik. Ada juga zona 90an yang menjual berbagai pernak-pernik khas 90an, seperti tamiya, bongkar pasang, game bot, tamagochi, novel Lupus, hingga jajanan anak sekolah. Ada juga dinding dengan grafity dan mural yang unik dan laik untuk dijadikan spot foto untuk Instagram. Bagi yang senang corat-coret, ada juga dinding yang disediakan untuk menuangkan inspirasi. Tak ketinggalan para hero pun ditampilkan melalui cosplayer dengan kostum Power Ranger dan Satria Baja Hitam. Background untuk foto keren sama sekali nggak kekurangan.

Acara ditutup oleh penampilan Dewa 19 feat Ari Lasso yang menggebrak panggung menjelang tengah malam. Reuni Dewa 19 feat Ari Lasso ini berhasil membuat pengunjung pulang dengan senyum puas. Meski lagu “Kangen” tak jadi lagu penutup, tapi kurang lebih itulah yang hadir di benak kita semua saat pulang ke rumah: masih kangen!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi

CLOSE