Ibarat Mantan yang Ngeselin Tapi Tetep Ngangenin, 6 Hal Ini yang Bakal Bikin Kamu Kangen Setelah Ninggalin Ibukota

Buat kamu yang pernah menetap di Ibukota pasti sudah tau betul bagaimana kondisi Jakarta dengan segala ciri khas yang dimilikinya. Nggak jarang ciri khas itu pernah membuat kamu begitu kesal, bahkan sampai stres dalam menghadapinya.

Advertisement

Namun, saat kamu sudah meninggalkan Jakarta dan kembali ke tempat di mana kamu berasal, pasti kamu akan ‘kangen’ dengan hal-hal tersebut. Mungkin di tempatmu saat ini, kamu juga merasakan berbagai hal yang serupa, tapi itu tetap aja akan beda dengan Jakarta. Yup! Inilah hal-hal yang akan membuatmu ‘kangen’ sama Ibukota…

1. Yang paling diingat dari Jakarta pastilah macetnya. Gak bisa ngomong apa-apa, kamu cuma bisa pasrah aja…

ada yang bisa nandingi macetnya Jakarta?

ada yang bisa nandingi macetnya Jakarta? via beritadaerah.co.id

Rasanya nggak ada yang bisa pungkiri kalau macetnya Jakarta selalu setia setiap saat nemenin kamu di perjalanan. Terlebih di pagi dan sore hari. Duh, rasanya pasti pusing menghadapi berbagai macam hal yang bikin kamu stuck di jalan.

Kamu hanya bisa menikmati Jakarta yang tenang saat musim mudik jelang lebaran tiba. Ugh, bagi kamu yang ada di Jakarta saat itu pasti merasa bagai di surga karena dalam beberapa hari tersebut Jakarta nggak kenal sama yang namanya macet.

Advertisement

Namun, meski begitu kamu harus berterima kasih pada macetnya Ibukota, berkatnya kamu bisa menjadi orang yang penyabar. Hihihi. :p

2. Polusi udara dan suara biasa kamu temui di mana-mana. Pokoknya paru-paru sama telinga udah kebal deh!

Bagi pengendara sepeda motor rasanya nggak asing lagi jika harus berteman dengan asap-asap kendaraan lain yang cukup mengganggu. Lantaran hal itu, rasanya jadi hal yang wajar jika di Jakarta kamu menemui banyak orang yang hanya tampak matanya saja. Yap! Karena kebanyakan orang Jakarta memilih untuk menutup separuh wajahnya dengan masker.

Selain itu, polusi suara dari klakson kendaraan bermotor juga selalu menemani telingamu setiap harinya. Belum lagi tambahan caci maki dari pengendara lain yang sewot menghadapi kondisi jalanan di sana. Jadi, bertemanlah dengan baik dengan polusi di Jakarta, ya!

Advertisement

3. Sering ketemu razia kendaraan bermotor? Kayaknya paling sering emang di Jakarta, apalagi pas tanggal-tanggal muda.

razia banget, Pak? >.<

razia banget, Pak? >.< via www.metrosulawesi.com

Razia yang dilakukan oleh aparat kepolisian pasti jadi pemandangan yang sering kamu lihat, kan. Apalagi di tanggal muda, rasanya polisi sudah hafal betul tanggal di mana kamu baru aja dapat gaji. Hmm, kira-kira kenapa ya?

4. Bukan berarti semua yang tinggal di Jakarta itu nggak bisa sabar, tapi soal kebiasaan menyerobot antrean udah biasa banget dilakukan.

ngantre dong, Bos. masa kalah sama bebek...

ngantre dong, Bos. masa kalah sama bebek… via warungkopiplus.blogspot.com

Mungkin pada dasarnya semua orang yang tinggal di Jakarta adalah orang-orang yang selalu sibuk hingga terus terburu-buru dan nggak sabar kalau disuruh nunggu. Hal itu sesekali mungkin pernah kamu lihat atau bahkan kamu rasakan sendiri jika ada orang yang enggan mengantre.

Duh, kamu pasti kesal sama orang yang hobinya menyerobot antrean. Mungkin lain waktu kalau kamu temui orang yang seperti itu lagi, kamu harus menyuruhnya untuk belajar untuk banyak belajar mengantre lagi. Wekwek…

5. Ketemu pengamen dan pengemis sih emang biasa, tapi yang suka maksa minta receh sambil pasang muka garang ya cuma di Ibukota!

seribuannya dong, Kak.

seribuannya dong, Kak. via www.kudutau.com

Mereka juga mencari rezeki dengan mengamen atau mengemis, tapi pasti kamu sering enggan memberikan mereka rupiah karena cara yang mereka gunakan membuat kamu malas untuk kasih mereka uang.

Yip. Di Jakarta memang banyak banget pengamen atau pengemis yang suka memaksa untuk meminta uang. Justru hal itu malah membuatmu merasa risih di dekat mereka. Belum lagi ada juga yang menolak jika hanya dikasih uang seribu. Duh, nyari rezeki kok ya maksa…

6. Di ibukota, pejalan kaki udah kayak anak tiri. Pejalan kaki kehilangan tempat untuk berjalan karena trotoar beralih fungsi.

aku jalan di mana dong~~~

aku jalan di mana dong~~~ via hartonocen.blogspot.com

Rasanya fungsi trotoar di jalanan Jakarta sudah beralih fungsi sebagai jalan untuk pengendara sepeda motor dan juga sebagai lapak para pedagang. Justru para pejalan kaki malah harus mengalah dan bingung memilih tempat yang aman untuk berjalan.

Harusnya mereka semua sadar dan berjalan sesuai tempatnya masing-masing. Harusnya sih…

Nah, kalau semua pengalaman di atas sudah pernah bisa kamu taklukkan saat kamu ada di Jakarta dulu, artinya kamu adalah seseorang yang tangguh dan bisa menaklukkan banyak hal dengan mudah. Sekarang saatnya kamu untuk menikmati nyamanmu di tempat yang kamu pijaki kini. Tetap jadi orang yang taat peraturan ya. 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka kuning dan Kamu.

CLOSE