Istri dan Semua Personel Band Meninggal, Ifan Seventeen Mungkin Adalah Orang Paling Tabah Hari ini

Ketabahannya dalam menghadapi cobaan bikin kita terenyuh

Tsunami yang menerjang Selat Sunda Sabtu malam (22/12) kemarin masih menyisakan duka. Masih banyak korban yang belum ditemukan dan korban meninggal dunia masih terus bertambah. Salah satu pihak yang turut menjadi korban saat itu adalah grup band Seventeen yang kebetulan tengah mengisi acara gathering di tepi pantai Tanjung Lesung.

Advertisement

Dalam kejadian tersebut, Riefian Fajarsyah, atau Ifan, sang vokalis Seventeen menjadi satu-satunya personel yang selamat dari bencana tersebut. Bahkan, istrinya, Dylan Sahara juga sempat hilang dan akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah sang istri, Dylan Sahara akhirnya ditemukan dua hari setelah bencana tsunami menerjang Selat Sunda pada Sabtu malam lalu

mengantar istri ke peristirahatan terakhir via www.instagram.com

Setelah tsunami menerjang pada Sabtu lalu saat grup band Seventeen tengah manggung di Pantai Tanjung Lesung, hanya Ifan yang selamat dan memberi kabar sehari setelahnya. Melalui akun Instagram-nya, Ifan awalnya mengabarkan bahwa dia masih belum bertemu dengan sang istri, Dylan Sahara, dan beberapa personel Seventeen lainnya. Bahkan, tepat di hari itu, sang istri tengah berulang tahun. Baru dua hari setelah bencana tersebut terjadi, tepatnya Senin malam, Ifan mengabarkan bahwa sang istri sudah ditemukan namun dalam keadaan meninggal dunia. Melalui Instastory-nya, terlihat Ifan mencoba tabah atas kehilangan yang baru saja terjadi. Bahkan nggak sedikit yang merasa terenyuh saat melihat Ifan dan keranda jenazah sang istri.

Ifan pun mengunggah permohonan maaf atas kesalahan perbuatan atau pun perkataan yang pernah dilakukan istrinya semasa hidup. Bahkan kalimat terakhir Ifan menunjukkan bagaimana dia begitu tabah dan menerima cobaan

istri terbaik bagi Ifan via www.instagram.com

Setelah jenazah sang istri ditemukan, Ifan pun mengunggah foto sang istri dengan caption yang menceritakan tentang istrinya. Ifan mengatakan bahwa Dylan memang bukanlah orang yang sempurna tapi dia selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik. Dan baginya, Dylan memang istri yang terbaik yang diberikan Tuhan padanya. Oleh karena itu, mewakili sang istri, Ifan memohon maaf kepada siapa pun yang mengenal Dylan atas perbuatan atau perkataan sang istri yang kurang berkenan. Namun yang paling membuat warganet terenyuh adalah kata-kata terakhir Ifan:

Advertisement

“Sayang, Allah mempertemukan kita, Allah pula yang memisahkan kita. Doain suamimu agar menjadi suami yang sholeh, biar aku bisa menuntut hak ku buat berpasangan denganmu di akhirat nanti untuk selamanya.”

Bukan hanya kehilangan Dylan di hari ulang tahunnya, Ifan juga kehilangan seluruh personel Seventeen di usia grup band mereka yang kurang dari 3 minggu lagi berusia 20 tahun

ucapan terima kasih dari Seventeen via www.instagram.com

Bukan cuma kehilangan sang istri tercinta yang harus dirasakan Ifan, tapi juga seluruh personel Seventeen lainnya. Bani, Herman, dan Andi juga menjadi korban meninggal dunia saat tsunami menerjang pantai tempat mereka manggung Sabtu lalu. Kini, Ifan menjadi satu-satunya personel Seventeen yang masih hidup. Mungkin masih belum terbayang bagaimana perjalanan band Seventeen nanti setelah 3 sahabatnya meninggal di waktu yang sama. Tapi Ifan dengan tabah tetap mewakili bandnya untuk meminta maaf kepada seluruh pihak yang selama ini terkait dan mendukung band yang kurang dari 3 minggu lagi akan berusia 20 tahun itu.

Belum usai kesedihannya karena kehilangan istri dan sahabat-sahabatnya, Ifan juga harus tabah menghadapi komentar nggak berempati dari kalangan warganet

komentar tak berempati via www.instagram.com

Advertisement

Beberapa komentar di atas adalah komentar yang ditulis oleh warganet sesaat setelah kabar meninggalnya personel Seventeen muncul di media. Hampir semua kolom komentar Instagram para personel Seventeen dihujani dengan komentar-komentar turut berduka cita dan berbela sungkawa. Tapi di tengah-tengah duka yang dialami, masih ada saja yang tega berkomentar seperti itu. Mungkin bagi mereka apa yang ditulis tersebut adalah apa yang diyakini. Tapi nggak bisakah untuk menahan diri berkomentar seperti itu di saat-saat sulit seperti ini? Nggak bisakah warganet sedikit saja berempati dengan keluarga yang ditinggalkan? Apa susahnya menahan keinginan untuk merasa yang paling benar? Setidaknya hargailah mereka yang baru saja ditimpa musibah. Bayangkan betapa terlukanya mereka membaca komentr-komentar seperti ini di saat mereka menyaksikan kenyataan ditinggalkan selama-lamanya oleh orang yang dicinta.

Hari ini, mungkin Ifan Seventeen adalah orang yang paling tabah. Melihat unggahannya di media sosial, Ifan berusaha untuk setabah dan sekuat mungkin menghadapi kenyataan ditinggal sang istri dan para sahabat untuk selama-lamanya. Hanya dirinyalah yang tersisa dari Seventeen saat ini. Belum lagi menerima komentar-komentar kurang berperasaan yang ditinggalkan oleh warganet. Semoga Ifan dan keluarga serta orang-orang yang berduka atas bencana tsunami kemarin diberikan ketabahan dan semoga mereka yang telah berpulang diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE