Kalimat Umpatan dalam 9+ Bahasa. Ternyata Berkata Kasar Ada di Hampir Semua Budaya, Ya!

Cara mengumpat dengan berbagai bahasa

Meski punya reputasi yang begitu buruk di budaya masyarakat kita, mengumpat sebenarnya memiliki banyak manfaat. Menurut sains bahkan mengumpat mampu menetralkan emosi dan mengurangi rasa sakit jika dilakukan dengan frekuensi dan kondisi yang tepat. Tapi, kalau sebentar-sebentar mengumpat, justru namanya emosian dong!

Bayangkan, tanpa sengaja kepalamu terbentur palang pintu kereta, sakitnya minta ampun, belum lagi menanggung malu yang menggebu. Bisa jadi, kamu akan refleks mengumpat untuk melepaskan energi negatif dalam tubuh. Tapi jangan salah, umpatan yang ditujukan ke orang lain sangat nggak dianjurkan di artikel ini. Jangan dipakai buat pembenaran ketika kamu mengata-ngatai orang, ya!

Buat menambah wawasan kamu tentang umpatan, ternyata di berbagai negara ada budaya berbeda saat mengumpat. Nggak melulu mengucapkan kata kotor nan tabu, ada pula yang tanpa arti lo. Berikut adalah umpatan yang kalau diucapkan kemungkinan orang yang mendengar nggak akan tahu dan nggak jadi tersinggung dengan kata-katamu. Simak uraian Hipwee Hiburan berikut!

1. Penutur bahasa Arab sebenarnya memiliki frekuensi yang hampir sama dengan orang Inggris ketika mengumpat. Mereka menggunakannya untuk melampiaskan kemarahan

Maksudnya mau matiin lampu kamar mandi ini loh. via www.hipwee.com

2. Lucunya, terkadang orang Jerman mengumpat dengan kata-kata yang jika diartikan secara harfiah berarti “guntur besar dari langit”

Kalau di Indonesia refleknya jadi “PUTRIII TERCINTAAA!” – Dek Ntri via www.hipwee.com

3. Dalam bahasa Perancis, umpatan berbunyi “merde” juga sering diucapkan saat orang emosi

Cukup singkat, padat, dan sedikit menjijikkan. via www.hipwee.com

4. Uniknya, dalam bahasa Jepang, umpatan “kisama” kalau diartikan secara harfiah artinya “kamu”. Namun secara budaya itu kasarnya minta ampun lo …

Kamu, iya kamu! via www.hipwee.com

5. Sedangkan kalimat umpatan di Spanyol ada yang artinya “Saya buang air di dalam susu!” Yah, memang kalimat umpatan kadang sungguh nggak bisa dimengerti 🙁

Sayang banget, padahal susunya mau dibikin STMJ. via www.hipwee.com

6. Orang-orang Afrika justru mengumpat dengan membawa penyakit ambeien lo. Sungguh aneh, kan?

Bawa-bawa penyakit nih. Nggak asyik, ah! via www.hipwee.com

7. Umpatan dalam bahasa Cina ternyata ada yang super kejam nih. Menyumpahi nenek moyang hingga 18 generasi!

Disumpahi apa sih?? via www.hipwee.com

8. Kalau di Indonesia dijadikan ejekan ketika SD, di Thailand nama orangtua juga berarti panggilan umpatan. Inilah kenapa banyak anak Thailand merahasiakan nama orangtuanya

Kalau bapak ibunya artis nggak bisa banggain dong! via www.hipwee.com

9. Inilah umpatan yang paling ‘bau’ dari Belanda. Mengandung kalimat yang kalau dibayangkan saja bisa bikin kamu mabuk kepayang

Baunya menusuk sampai tulang sumsum. via www.hipwee.com

[BONUS]

Dalam bahasa Indonesia, kalimat upatan itu sangat banyak. Sebaiknya nggak usah dipelajari terlalu sering, makanya disensor~

Oke, pokoknya itulah ya, paham. via www.hipwee.com

Mengumpat dengan frekuensi yang tepat dan ditujukan untuk sekadar meluapkan emosi sebenarnya nggak masalah. Namun hati-hati kalau mengumpat pada orang yang sekiranya bakal salah paham, akan jadi masalah nantinya. Tentu kamu akan dikira emosi, kasar, nggak sopan, dan lain-lain. Jadi, nggak perlu mengumpat untuk sesuatu yang berisiko menimbulkan keributan, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE