4 Keanehan yang Melanda para Perantau Saat Pulang ke Kampung Halaman. Jauh Rindu, Dekat Bingung

Kangen kampung halaman merupakan penyakit perantau yang sering kumat. Pilihan obatnya cuma dua, telepon dan pulang kampung. Dengar suara orang-orang rumah bisa sedikit mengobati rindu kampung halaman, tapi efeknya hanya sementara. Kangen kampung halaman hanya bisa diobati tuntas dengan pulang kampung.

Advertisement

Ngomongin soal pulang kampung, ada satu hal yang unik dan mungkin kamu sering juga mengalaminya. Ketika di rantauan pengin pulang, tapi ketika di kampung halaman ada perasaan aneh yang terasa di rumah. Inilah 4 keanehan yang melanda para perantau ketika pulang kampung.

Dulu waktu kecil kalau tidur susah banget bangun, setelah merantau tidur di rumah sendiri kok malah jadi susah

Susah tidur. | credit: Pinterest via m.ayosemarang.com

Perasaan nggak nyaman tinggal di rumah sendiri itu nyata. Para perantau paham banget rasanya. Keanehan itu sangat kentara terasa menjelang waktu tidur. Mata sulit sekali lelap. Kasur yang dulu nyaman sekali ditiduri menjadi asing. Butuh waktu lebih untuk bisa pergi lelap. Padahal kalau di perantauan nempel kasur dikit kesadaran udah langsung hilang. Dibangunin pun susah banget.

Di kampung halaman sendiri, tapi kok bingung mau main. Banyak teman, tapi rasanya kayak nggak punya teman

Kok nggak ada yang ngajak main? | credit: Pinterest via tirto.id

Para perantau sering merasa kesepian saat di rumah. Hal ini disebabkan karena biasanya mereka di rumah doang, nggak pergi main. Teman yang dulu sering diajak main sudah pada sibuk dengan urusan masing-masing. Mau main harus janjian terlebih dahulu supaya nggak ganggu. Beda banget kayak dulu, main mah tinggal main. Ngechat ajak keluar, langsung pada berangkat satu tongkrongan.

Advertisement

Ngomong pakai bahasa setempat jadi susah, logat kecampur-campur. Padahal bahas ibu sendiri, lo~

Logat jadi aneh. | credit: Pexels via portalsurabaya.pikiran-rakyat.com

Keanehan lain yang dirasakan perantau adalah bahasa. Logat dan istilah kampung halaman yang dulu kita kuasai mendadak lupa. Ngomong jadi agak sedikit susah. Butuh sedikit penyesuaian lagi terutama logat. Kadangkala kita sudah merasa ngomong pakai bahasa ibu, tapi teman-teman menganggap logat kita beda. Barangkali ini efek kelamaan di perantauan. Logat dan bahasa jadi kecampur-campur.

Di luar kota bisa irit, di rumah malah boros jajan. Ada nggak yang kayak gini?

Pengeluaran nggak terkontrol. | credit: hipwee via www.hipwee.com

Kalau dilogika, pengeluaran di rumah harusnya bisa lebih irit. Tapi kenyataannya berbeda. Seringkali pengeluaran perantau justru banyak kecolongan ketika mereka pulang kampung. Ada saja yang mesti diberi dan dibeli. Tiba-tiba ponakan minta duit, emak ngidam makanan, adik minta sepeda, teman mau ngutang, teman rantau minta oleh-oleh, macem-macemlah pokoknya. Banyak pengeluaran yang nggak terduga.

Itulah 4 keanehan yang lumrah terasa saat perantau mudik ke kampung halaman. Keanehan yang nggak kita duga sejak pertama kali ingin pulang. Baru terasa ketika sudah ada di rumah. Yang paling aneh itu ketika kesepian datang. Aneh banget nggak sih? Padahal di rumah ramai orang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

CLOSE