Kirim Foto Mesum, Pelaku Bilang Etika dan Pendidikan Nggak Ada Hubungannya. Warganet Gemeslah!

Chat porno dari orang yang nggak dikenal

Banyaknya platform media sosial saat ini memang nggak jarang memudahkan kita untuk memenuhi segala kebutuhan. Misalnya saja informasi lowongan kerja. Mulai banyak grup atau komunitas sesama pencari kerja, di mana nantinya di grup tersebut mereka akan berbagi informasi soal lowongan pekerjaan.

Orang-orang yang tergabung dalam grup ini tentu saja rata-rata menggunakan identitas asli mereka. Agar seandainya ada yang tertarik dengan CV mereka, para perusahaan atau pun pemberi lowongan kerja bisa langsung menghubungi mereka. Namun kamu harus tetap hati-hati. Pasalnya, masih ada orang nggak bertanggung jawab yang memanfaatkan hal tersebut. Seperti kejadian viral berikut ini.

Seorang warganet mengirimkan DM kepada akun @waranddramasosmed tentang apa yang dialaminya

seorang bidan curhat via www.instagram.com

Sang pelaku awalnya terlihat pengen berkenalan, namun nggak dibalas oleh korban yang konon bernama Fitri ini

awalnya ingin kenalan via www.instagram.com

Tapi tiba-tiba sang pelaku mengirimkan gambar alat vitalnya. Padahal akun pelaku menunjukkan kalau dirinya seorang sarjana. Fitri pun menyinggung soal pendidikan pelaku

ngirim gambar jorok via www.instagram.com

Membaca hal tersebut, pelaku sempat emosi dan menekankan bahwa nggak ada hubungan antara pendidikan dengan etika atau perilaku seseorang. Kocak nggak sih? 🙂

pelaku ngotot ingin kenalan via www.instagram.com

Herannya, ketika korban mengatakan kalau dirinya sudah berkeluarga, sang pelaku malah minta maaf karena sudah mengirimkan hal porno seperti itu

malah minta maaf via www.instagram.com

Saat diancam oleh korban untuk diviralkan, pelaku seakan nggak takut dan malah menantang untuk benar-benar diviralkan

nantangin balik via www.instagram.com

Bukan cuma screenshot percakapan mereka, korban juga mengirimkan identitas Telegram pelaku

Telegram pelaku via www.instagram.com

Warganet yang pesaran lalu mencari tahu pelaku dan menemukan Instagram-nya dan fotonya sesuai dengan yang di Telegram, pun dengan identitasnya

warganet temukan akun Instagramnya via www.instagram.com

Beragam komentar tentu mewarnai postingan pelecehan seksual satu ini. Beberapa warganet curiga kalau akun Telegram tersebut memakai akun palsu

takutnya fake account via www.instagram.com

Akun @waranddrama.sosmed pun menjelaskan kalau ada followersnya yang sengaja mengirim DM pada pelaku untuk meminta klarifikasi. Pelaku membenarkan kalau itu adalah akunnya, tapi chat tersebut dibajak oleh adik sepupunya

mengaku dibajak via www.instagram.com

Namun beberapa warganet masih meminta @waranddrama.sosmed untuk melakukan verifikasi karena memang bisa saja akun tersebut dibajak atau dipergunakan orang lain

menyarankan untuk verifikasi via www.instagram.com

Tapi, lagi-lagi seoran warganet membuktikan kalau itu adalah benar-benar akun si pelaku, hanya saja dibajak

Seorang warganet yang mengaku teman pelaku pun pengen meluruskan kejadian ini karena dia merasa pelaku adalah orang yang sangat baik dan pendiam. Dia nggak percaya kalau pelaku bakal melakukan hal tersebut

teman pelaku via www.instagram.com

Tapi warganet lain malah menjelaskan kalau orang pendiam atau yang seperti itu nggak bisa dipercaya sepenuhnya

juga punya teman seperti itu via www.instagram.com

Bahkan teman pelaku tersebut malah jadi “bulan-bulanan” karena dianggap membela sang pelaku

Klarifikasi langsung oleh si empunya akun tentu saja sangat ditunggu warganet. Karena mereka lebih percaya dengan pengakuan si pelaku. Apakah akunnya tersebut benar-benar dibajak, atau pengakuan tersebut hanyalah bualan belaka karena sudah kepalang ketahuan.

Tapi justru bukan itu yang jadi fokus pembicaraan, melainkan bagaimana mudahnya identitas pribadi kita tersebar di media sosial. Apalagi kalau platformnya nggak punya keamanan tingkat tinggi. Nggak heran jika identitas kita tersebar begitu saja. Satu lagi yang menjadi pelajaran untuk kita adalah jangan sembarangan memberikan identitas diri termasuk kontak pribadi di grup-grup yang nggak resmi. Seperti grup lowongan kerja atau semacamnya. Apalagi kalau identitas tersebut dipublikasikan sendiri melalui chat atau komentar.

Tujuannya tentu sudah pasti melindungi diri dari hal yang nggak bertanggung jawab kayak gini. Seseorang bisa dengan mudahnya menghubungi kontak pribadi kita lalu mengirimkan hal-hal yang nggak pantas. Kita nggak bisa memastikan apakah akun yang mereka gunakan adalah identitas asli atau malah curian alias identitas palsu. Oleh karena itulah orang-orang ‘sakit’ ini merasa bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan, termasuk memuaskan nafsu mereka. So, lebih jeli dan hati-hati dengan komunitas online yang kamu ikuti, ya! Jangan sampai kejadian ini terulang lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE