Komentar Kejam Warganet Tanggapi Kabar Bunuh Diri di PIM. Ini Bukti Bahwa Jempol Juga Butuh Sekolah!

Pria bunuh diri di PIM 2

Seorang pria berusia 30 tahun diketahui nekat melompat dari lantai 3 ke lantai dasar Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan. Kejadian ini disaksikan oleh pengunjung PIM 2 dan terekam CCTV keamanan mall. Pria tersebut kemudian tewas saat sempat dilarikan ke rumah sakit Pondok Indah.

Advertisement

Kejadian ini sempat menghebohkan dan menciptakan ‘kegaduhan’ di kalangan warganet. Beberapa akun yang mengunggah kejadian ini justru dapat komentar yang nggak sesuai konteks, mulai bercandaan hingga komentar miring. Simak uraian berikut biar kamu paham kenapa berkomentar di medsos juga perlu banget pakai etika.

Karena terjadi di tempat umum, tentu nggak mengherankan kalau informasi kejadian ini menyebar begitu cepat. Beberapa akun-akun publik juga sempat mengunggahnya

Keadaan saat kejadian berlangsung. via breakingnews.co.id

Foto dan video soal tragedi percobaan bunuh diri ini sempat jadi desas-desus dan menimbulkan kegaduhan di media sosial. Banyak warganet dan akun-akun publik yang mengunggah informasi kejadian ini. Tentu bukan hal mengherankan karena kejadian ini kebetulan terjadi di lokasi yang ramai pengunjung.

Sayangnya, nggak semua tanggapan warganet bisa dimaklumi. Beberapa orang justru meninggalkan komentar yang terkesan bercanda hingga menyalahkan korban bunuh diri

Lahir bukan sebuah pilihan, Kak, mohon maaf aja nih. via www.instagram.com

Baru tahu, positive thinking itu istilah lain dari ngawur. via www.instagram.com

Sepertinya jempol anda nih harusnya be smart, Mz. via www.instagram.com

Ketika kematian seseorang dianggap jadi sebuah keseruan, hati nuranimu di mana? via www.instagram.com

Kamu pikir depresi itu bercanda ya, Mbak? via www.instagram.com

Sudah sepatutnya peristiwa seperti ini membuat kita prihatin dan khawatir. Entah untuk diri kita atau untuk orang-orang di sekitar kita, bagaimanapun bunuh diri memang bukan solusi. Namun bila sudah terjadi, percobaan bunuh diri sama sekali bukan kejadian yang pantas kita tertawai. Alih-alih menenangkan psikis korban apabila selamat, komentar jahat tersebut justru semakin menguatkan alasannya untuk melakukan hal nekat lagi.

Advertisement

Belum lagi, komentar bernada candaan pada peristiwa bunuh diri itu akan menimbulkan problematika baru; di antaranya membuat keluarga yang ditinggalkan semakin merasa tertekan. Jadi sebelum berkomentar, coba deh sinkronisasi dulu antara jempol, hati, dan otaknya. Biar nggak jadi fatal begini.

Bunuh diri, bagaimanapun bukan hal yang simpel. Depresi dan tekanan mental yang mungkin dialami korban selamanya nggak bisa kita pahami

Jangan sepelekan masalah yang cukup serius ini. via msw.usc.edu

Depresi dan tekanan mental selamanya bukan hal yang sepele. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda dalam menanggapi permasalahan hidup. Adakalanya suatu masalah dirasa amat berat sehingga seseorang nggak mampu lagi memikulnya dan berusaha melakukan hal nekat. Selamanya kita nggak berhak menghakimi kalau percobaan bunuh diri itu tindakan lucu, justru kepedulian kita untuk membantu kondisi psikis mereka bakal sangat menentukan keputusan apa yang akan mereka ambil.

Advertisement

Daripada lelah menertawakan kejadian yang seharusnya kita merasa prihatin, mendingan kita berusaha jadi orang baik bagi orang-orang di sekitar kita. Setidaknya kamu membantu orang lain melawan depresi dan kesendiriannya.

Kalau kamu termasuk orang yang sedang mengalami depresi, percayalah kamu nggak sedang sendirian. Setidaknya nomor di bawah ini bisa menolongmu.

Daftar Kontak untuk Pencegahan Bunuh Diri

Yayasan Pulih
(021) 78842580
Jl. Tlk. Peleng No.63A, RT.5/RW.8, 8,
Ps. Minggu, Jakarta Selatan,
Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520
E-mail: pulihfoundation@gmail.com

Into the Light
intothelight@gmail.com
pendampingan.itl@gmail.com

LSM IMAJI (Inti Mata Jiwa)
mail@imaji.or.id
(0274) 2840227

LSM Jangan Bunuh Diri
janganbunuhdiri@yahoo.com
(021) 96969293

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE